Kembalinya Pewaris yang Ditinggalkan
miliknya sendiri, tetapi anehnya, dia berakh
nari kota dengan kehangatan. Sambil meraba-raba ponselnya, dia menghubungi nomor sahabatnya,
ala melaju ke tepi jalan dala
a melepas kacamata hitamnya, matanya terbelalak karena
ranya lemah saat dia merosot di kursi yang nyaman, menceritakan cobaan
ru Kumala, emosinya langsung naik dengan cepat. "Apak
ka bukan karena kecerdasanmu, Billy masih akan terpuruk. Apakah dia orang bodoh yang tidak punya petunjuk, atau hanya tanpa malu-malu ingin meraih lebih dari y
ala, sepertinya kehidupan dengan orang tua yang penuh ka
ak, ekspresinya melembut, dahinya berkerut karena khawati
harapkannya. Tidak ada alasan untuk merasa sedih lagi," jawab Chelsea, suaranya seperti gumaman le
akan kulitnya yang panas dan menggumamkan makian pelan. Dengan
ih memikirkan sikap tidak tah
pakah yang merancang rencana dan strategi mereka? Tanpa Chelsea,
a membutuhkannya, tetapi membua
lama mereka bisa bertahan
r-angsur turun, dia terbang
itu putih, bermandikan cahaya buatan, dan bau desinfektan yan
orongnya untuk mengamati sekelilingnya. Matanya akhirnya ter
encengkeram seprai, dan dengan suara serak k
enenangkan di dahi keponakannya. Karena tidak menemukan tanda-tanda demam, dia menghela napas lega. Dia meraih s
n kepala, gerakannya
pandangannya tertuju pada wajah Chelsea yang pucat.
cobaan yang dialami Chelsea dan kemarahan yan
an badai yang bergolak dalam dirinya, dia bert