Life Is Sweet As Honey
at ada tanda-tanda ayah akan datang kesekolah. Satu persatu teman-temanku mulai meninggalkan ruang kelas dengan wali mereka masing-masing, seperti biasa
gambil rapotnya" tanya
ayah terlambat
amu mau kesekola
ar lagi ayah dateng" j
aja rapot kamu yah"
na kan mau ngelanjutin
hari ini ayah akan ajak
u yah"
elantarkan aku anaknya. Jadi tidak heran aku diperlakukannya sedikit istimewa, ketika masih bersekolah aku jarang jajan seperti teman-temanku yang lain, melihat itu bu rahmi pernah beberapa kali memberiku uang
as meminta ijin untuk segera keluar kelas kepada bu rahmi. "mungkin ayah sedang menunggu diluar" batinku, aku mulai menyusuri lorong-lorong atau kantin yang mungkin ayah sedang duduk disitu. Sudah du
lihat. kulihat bu rahmi muncul dari ruang guru, dia melihat kearahku menyadari a
elum dateng yah?"
au nunggu ayah sebe
terakhir kami, aku mengucapkan banyak terimakasih
, makasih banyak yah bu udah
i aku pasti ga bakal
lai mengusap pelan. Suasananya mulai sedikit berubah, kami terdiam beberapa saat, terdengar suara helaa
a, suatu hari pasti akan ada orang-orang yang akan membuat kamu selalu terse
entar lagi yah nak, karna ibu yakin kamu a
Masih terlalu dini untuk mengucapkan kalo takdir tidak berpihak kepadaku sekarang. Mungkin aku akan kehilangan satu persatu orang yang menurutku penting dihidupku
terlihat. Bu rahmi melihatku yang terasa ragu untuk dia tinggalkan, karna mung
ng beca yang biasa ant
u lagi nungguin i
yaah" j
ngguin dari tadi
m mau pulang?"
ayah sebentar lagi bu,
. Mungkin ada ketakutan dalam dirinya kalo saja ayah tidak benar-benar datang dan membua
u rahmi pulang aj
ah bukan anak kecil la
lantas mulai berdiri, mema
bu yah nak" uc
erjalan meninggalkanku. Aku bersukur pernah hidup dan bertemu bu rahmi yang begitu perduli terhadapku, aku b
k yah billlyyy" ter
awabku melam
itu, mungkin tidak seharusnya kami mengucapkan salam perpisahan. Meskipun merasa sakit aku tetap mencoba untuk mengutkan diriku sendiri, aku