Life Is Sweet As Honey
n kearahku,kulihat ayah sering menengok kekiri dan kanan
ari?" tanya ayah sam
an yah"
akan tidak percaya, Kemudian dengan seksama ayah melihat kondisiku saat itu, de
makan?" tany
ayah. Lantas kembali ayah menatap istrinya yang begi
pan aja yuk cari
kku berjalan sambi
ari makan, tidak lama kok" uca
rung aku makan dengan sangat lahap, aku melihat ayah hanya memesan teh manis saja untuk menemaniku ma
yah sekarang, sudah kelas
enam yaah" jawabku sam
ah kamu sudah sebesar ini" u
in ke SMP mana sek
n segera berakhir, tidak pernah terpikirkan aku akan melanjutkan sekolah, aku lebih paham dengan ko
wabku singkat sambi
a teman, mau ga sekolah di
n ayah, bahkan tidak tau harus menjawab apa. Melihat responku
kan membayar semua biay
ayah mulai memelukku. Aku terus menguatkan diri untuk tidak menangis dipelu
ucapku melepas
gajakku untuk pulang, setelah membayar makanan kami ayah juga menyodo
aian baru untukmu" uc
aanmu, yang jelas pakailah uang in
aku merasa pertemuan kami begitu singkat sore itu. Melihat kek
lus nanti ayah akan menemuimu d
, tangannya mulai ma
pulang sendir
tanda menyanggu
pulang duluan
pat itu, Aku masih ingin melihat ayah lebih lama lagi. Ketika sudah hampir mendekati rumahnya aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan.
resinya saja aku tau kalo ibu tiriku tidak suka dengan kehadiranku, walaupun itu cuma sebentar. Ayah terlihat seperti mengalah dan hanya berbicara beberapa kata saja, men
untuk menemui ayah, aku takut hari itu akan jadi hari terakhirku bertemu ayah. Terlebih lagi aku sempat berharap agar ayah membawaku ke rumahnya, aah aku pikir me
sawah yang aku lewati. "aah indah sekali pemandangan disini" batinku, aku memandangi langit disore yang indah itu disalah
ku memutuskan untuk melanjutkan perjalananku. Ingin rasanya membeli beberapa minuman untuk melepas dahagaku, perjalananku pulang ke rumah nenek t
dak ada yang menghiraukan kedatanganku. Aku memutuskan pergi ke dapur mengambil minum serta mencuci kaki dan tanganku. Rasa
sok hari dengan ayah dan bunda berada disamping untuk m