Turun Ranjang?
kas," kata Bella sambil menunduk dan menyembunyikan wajahnya di an
eka berkata itu pada p
Ia tak habis pikir dengan kelakuan ke
. Ia tak mau jika sampai
kan merusak beberapa barang di rumahnya. Ia juga ak
harus segera bertin
ok. Kasihan Bella," ucap Ana sambil
ah. Namun, ia kembali menatap iba a
mbil menjatuhkan kembali dirinya
u tidur," ajak Ana memboyong pu
*
enampakkan dirinya. Hari ini begitu cerah. Namun,
annya saja. "Dia pasti trauma," pikirn
kasih sayang dan pengertiannya. Ia segera menyuruh asisten rumah tangganya agar membu
ella?" ta
mau bangun
ja yang berangka
ella. Kasihan dia, pasti
h harus ditunda-tunda?" Geor
" Ana membujuk suaminya agar mau mengerti dengan keadaa
ali tak menyentuhnya. Ia hanya menghabiskan harinya termenung di kamar sendirian. Dua
sini." George berdiri di bibir pint
ah Hena dan menghajar Chiko. Saat ini ia merasa harga dirinya sedang diinja
eriak Bella yang tiba-tiba men
Akan tetapi, pintu kamar mandi itu terkunci dar
guyuran air yang keluar dari shower. Bella bahkan menggosok-gosokkan sabun berulang kali
nnya di kamar. Mengurung diri saja. Ia hanya berte
olah kejadian tempo hari itu terulang setiap hari. Sun
s untuk membawa anak
ba menyentuh pundak Bella. Namun, secepat kilat Bella ma
merelakan tangannya berdarah karena ia pikir rasa sakitnya tak seb
kedua tangannya. Tatapan matanya kosong. Tubuhnya seperti menggigil. Ia akan me
aaa ...!" Bella menarik-
Bella sampai menyakiti dirinya sendiri. Ana dan seorang asiste
iakan anaknya yang menggema di telinga da
knya yang mulai terlihat kurus itu. Ia pun lalu keluar
bilkan kotak P
tangga itu pun pergi mengamb
uk duduk di sofa di ruang tengah.
ak P3K. Lalu Ana mengambil kapas yang sebelumnya diberi alkohol unt
in! Ini enggak para
dengan nada yang
arkan nada tinggi dengan penuh penekanan seperti tadi. Namun, ia pun mengerti jika san
ta Ana sambil memberikan iodin pada luka bekas gigita
arus kita lakukan?" tanya George
untuk mengatasi trauma anaknya. Namun
saja ke psiki
pada istrinya. "Enggak. Ja
alah semakin memburuk? Pokoknya aku akan memba
erakan sang istri. Ana terdiam. Ia tak me
ita. Mengertilah! Aku ini seorang pimpinan perusahaan besar, aku tidak m
alangi pengobatan Bella. Ia merasa malu mempunyai anak yan
na pun m
*
ama seorang psikiater wanita. Awalnya Bella mel
erus untuk menenangkan Bella. Butuh waktu lama sampai B
un perlahan mulai menerima keberadaannya. Nafsu makan Bella
k keluar. Meskipun hanya sekedar duduk di taman sambil merasakan semilir angin. Bella juga perl
rjadi pada Bella. Ia berlar
mual,"
uarkan isi perutnya. Hanya c
sang Psikiater saling menatap. Lalu Ana menyuruh asisten rumah tangganya untuk membeli alat tes
n, setelah ia berpikir cukup lama, ia pun menuruti peri
!" teria
Mereka melihat Bella sedang terduduk di sudut tembok. Ala
. Dua garis biru terpampang nyata di sana. Ia lalu meng
emakin sembab. Apalagi ia kini kembali menangis. H
juga," kata Bella sambil mengepalka
a agar tak menyakiti dirinya sendiri. "Sadarlah! Sadar!
mengandung anak ini," kata Bell
telah hilang akal sehatnya. Kakinya dientak-entakkan ke
segera menyiram tubuhnya. Frustrasi. Air matan
ulang kali. Hingga Bella pu
ya gini!" Ana me
ung segera membantu. Dengan bantuan sang Psikiater juga, mereka
aringkan tubuh lemah Bella di kasur. Tak lupa selimu
ap Ana sambil mengecup
Mencoba menguatkan diri sang Mama. George mem
yang berat seperti ini? Tuhan ... hamba harap, semoga se
*
an rapi, ia pun sudah mempersiapkan amarahnya yang akan meledak
au ikut, Saya
a tegar. Ia memegang ta
u membuat pikiran Bella sadar. Ia yakin dengan
ge sudah tak sabar ingin segera membe
orang bodyguard dengan sengaj
r
emua orang yang berada di dalam terkejut. K
gangguk kepada para bodyguard-nya seakan memberi isyarat untuk men
reka membuat ketiganya agar berlutut di hadapan ke
memohon. Ia menangkup kedua t
orge sambil melempar guci antik yang
r
cahan guci pun bertebaran di lantai. Beberapa pecahannya mengenai tangan
yang teramat sangat. Ia sampai tak berani menatap besannya. Ras
kata George de
an kedua anaknya yan
na tampak tegang kala itu. Semua orang sea
memecah keheningan. Pria bertato itu mengepalkan tangan di
a. Bella hanya mengge
mau nikah sama ber
tu sekarang butuh
Bella tak seles
gungjawab!" kata George yang ta
aya menjatuhkan talak padan
arnya masih berharap pada Chiko, tapi dilihat
.," pangg
naruh harapan besar pada suaminya agar bisa menerima dan kemb
engan Criss!"
t terkejut dengan keputusan suaminya. Ia merem
utnya melemas hingga ia harus
ak mengerti apa maksud dari menant