Terjebak Cinta Sang Don
ri lokasi kamar kecil dengan pandanganya yang mulai mengabur hingga akhirnya ia memasuki sebu
pria terbujur kaku di atas lantai ruangan dengan
erulang kali untuk mencerna akan hal yang terjadi di depan matanya, lalu p
a melihat senjata api di
unuhan?' terkan
benak Ivana adalah keluar dari tempat itu
ajak bekerja sama. Gara-gara alkohol yang
n membuat seluruh ruangan menjadi terang benderang. Perhatian pria ya
utu Ivana d
t dirinya menenggak minuman keparat tersebut, hingga
saat se
eer
Farisha. Minuman keras berwarna merah pekat itu terus dituang ke dalam gelas gadis
mi ya!" seru Angela Savastano, salah satu teman satu fakulta
Kamu akan bisa menikmati banyak keuntungan setelah menjadi istrinya nanti,"
nantu idaman. Keluarga Zain merupakan salah satu keluarga terkaya di kota Jakarta.
a juga sudah tidak sabar menjadi istri dari Haikal. Keinginanya untuk
dah mabuk," tegur Ivana Ketika meli
kan jemarinya kepada Ivana dan berkata,
simpul. "Itu t
ersulang. Begitu juga dengan ketiga Wanita yang lain. Karena tidak
hingga membuat kepala Ivana terasa semakin berat. Ivana mera
ia menjadi lupa diri. Saat ini ia sudah meneguk hamper satu botol anggur merah yang di pesa
t Ivana dengan wajah yang telah memerah. Ia meletakan g
engan khawatir saat melihat Langkah I
t. Natasha menatap kepergian Ivana dengan seulas senyuman sinis di wajahny
. Entah kenapa ia merasa tubuhnya terasa sangat panas. Muncul suatu perasaan aneh ya
sanya pana
adi hilang timbul. Ia merasa seluruh ruangan seperti sedang bergera
berada. Dengan pemandangan menger
melihat wajah pembunuh itu, tetapi ia mendengar
aya dan hanya bisa pasrah dengan situasi tersebut. Perla
melihat apa pun," ucap Ivana de
saat ini. Buliran bening telah mengge
ku percaya?"
ng berlumuran darah menyeka sudut mata Ivana hingga membuat tubuh gadis itu bergetar hebat. Samar-sam
erukir dengan indah sempat membawa Ivana terpana sesaat. Akan tetapi, ia sadar sa
bar dengan sangat cepat tatkala bertatapan langsung denganya. Netra gelap pria itu seperti seekor
diri. Deru napasnya mulai memburu dengan irama jantung yang berdegup cepat. Satu hal
mbut wajah tegas dan dingin tersebut. Tatapanya kepada pria itu mulai diliputi dengan gairah.
kutan yang mendalam. Ia menundukan wajahnya dalam-dala
ulakukan tadi? Ke
guasai dirinya untuk menuntaskan gairah yang terus membakar jiwanya. Masih di dalam keb
uan,
dan iku
. Entah kenapa ia malah merasa suara pria itu terdengar s
lanya kembali dan lanjut berkata dengan dingin