icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dari Sekretaris Jadi Istri Sang Pewaris

Bab 2 Sisa Saldo dan Utang Warisan

Jumlah Kata:1044    |    Dirilis Pada: 29/01/2025

liling. Tak ada yang bisa dibilang mewah di dalamnya. Satu sofa mungil di sudut ruangan, meja kecil yang sudah sedikit goyah di tengah, d

ang benar-benar bisa ia sebut rumah tanpa harus berbagi denga

ia mengambil ponselnya dan

ldo: Rp

a memb

sel. "Seratus tiga puluh lima ribu? Kok kaya

i. Tiga hari sebelumnya: beli bahan makanan yang sekarang tinggal kenangan. Lalu, tentu saja, ada beberapa potongan otomatis y

gini cukup sam

at butir. Indomie tersisa dua bungkus. Tapi itu hanya bisa bertahan tiga har

iet paksa atau mencari pekerjaan sampingan, perutnya iku

juga lapar, tapi kita nggak bisa mencetak ua

asib, suara ketukan di pint

a!" terdengar suara ya

bukanya. Di sana berdiri Rani, kakak sepupunya, de

pa basa-basi, matanya langsung tertuju pada ka

isa kasih aku halo atau

at? Sekarang kita bisa makan?" Kinanti menemp

epadanya. "Cepat ambil piring, aku bawa

an piring dan segera menghidangkan makanan itu. Dalam hitungan detik, mereka s

ntuk beberapa menit pertama. Hanya suara

ya sambil menyandarkan tubuh ke sofa

"Uhuk! Kak, pertan

a. "Aku tahu kamu keras kepala, tapi jangan bilang kamu

pandangan. "Ya...

terlalu mandiri. Kalau butuh bantuan, bi

. Aku nggak mau nambah utang. Lagian,

memaksa. "Baiklah. Tapi kalau situasi ma

senyum keci

ya baik-baik saja, tiba-tiba, ponselnya be

an firasat buruk. Perlah

al

berang terdengar berat

nali suara itu. Seseorang

ya

ersedak. Ia buru-buru menatap K

ti berusaha agar suaranya terdengar datar,

ng mencari Ayah. Mereka bilang Ayah ma

atur napas. Tentu saja...

arang?" tanyanya

yah cuma butuh sedikit ua

g lucu dari situasi ini. "Ayah, aku sendi

, Nak. Ini

epon, selalu darurat!"

Kinanti, memberikan

using mengurus utang yang Ayah tinggalkan. Aku nggak bi

ap

u

menutup

, menatapnya penuh

biasa, Kak. Aku nggak bisa terus

"Kamu pasti bisa melewati ini sem

r Kinan dengan mata ya

mbali bersuara, kali ini dengan nada l

enghela n

lum Rani sempat menyelesaikan kalimatnya.

enatapnya denga

itu berat. Tapi kalau ada cara lain untuk mengurus uta

k kutukan turun-temurun. Aku sudah capek lari. Jadi sek

nggak adil

piring kosongnya. "Tapi aku nggak bisa l

lakukan adalah memastikan kamu bekerja di tempat yang tepat. Aku nggak bohong soal bosku. Rangga Wij

n skeptis? Kedengarannya sepert

bisa menghadapinya. Dan siapa tahu,

ringan. Meskipun hidupnya penuh tantangan, set

s air putihnya. "Baiklah, Kak. Mari ki

gkat gelasnya. "Semoga ke a

elas plastik, terdengar k

ikit lebih tenang, meskipun saldo m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka