icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Dalam Pelukan Cinta Mafia

Dalam Pelukan Cinta Mafia

icon

Bab 1 Satu

Jumlah Kata:873    |    Dirilis Pada: 08/01/2025

mas, suaminya, memecah keheningan di meja makan pagi itu. Dia tampak seperti biasa: rapi, fresh, dan penuh perhati

awab Maya dengan senyum tipis yang sulit diterjemahkan. Di b

kah-langkahnya tidak terdengar para penghuni rumah. Gaun yang membalut tubuhnya sedikit tampak kusut. Sementara

ning Maya sebelum berangkat ke kantor. Sesaat setelah pintu tertutup, Maya menghembus

suara berat seorang pria di ujung telepon membuat Maya t

i lagi, untung suamiku sudah pergi."

cantik? Semalam terlalu si

hnya. "Santai aja, aku akan atur waktunya. Aku harus pergi sekarang. Dan ingat, jangan menghubu

_____________

ah kafe mewah di tengah kota. Keira, sahabat yang su

kan kepala sambil menyeruput latte-nya. "Dimas itu suami idaman banyak perempuan lho. Kamu udah punya segalanya.

ya' kalo aku nggak merasa hidup, Kei? Aku butuh l

" Serah lah. Tapi sampai kapan kamu mau ter

Maya. Matanya tajam. "Aku tahu cara mainnya.

sama halnya seperti berbicara pada tembok. Maya

_____________

hitam elegan membalut tubuhnya yang sempurna, wajahnya dipoles dengan

berhenti bersyukur punya istri seperti ka

pi bukan karena Dimas. Sebuah pesan masuk ke pon

restoran yang kamu maksud. Jang

di sebelahnya tidak menyadari ada perubahan gestur kecil di wajah is

_____________

engan mulus. Dia tersenyum, tertawa pada saat yang tepat, dan menjadi pusat perhatian dengan kecantikan

ap keluar menuju toilet. Detik berikutnya, sebuah tangan menariknya ke lorong s

alau Dimas lihat...

Maya lebih dekat. "Kamu nggak bisa l

Reza terlalu kuat. Dan entah siapa yang memulai, bibir mereka pun berpagut

Kamu di

sudah terlatih. Dengan perlahan dia mengatur nafasnya yang sudah bermuatan nafsu. Dalam hatinya, dia tahu, batas

sedikit gemetar saat memegang gelas wine. Reza masih duduk di sudut, mengangkat gelasnya seolah memberi

t mereka kembali duduk. Mata pria itu pe

terlalu banyak duduk tadi," jawab Maya ringan. T

a sesekali melirik ke arah Maya, mencoba menangkap sesuatu yang tidak biasa pad diri da

kirannya terus terbayang satu kalimat yang dilontarkan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka