Mencintai dari Dunia Lain
rumah Bibi Margaretha. Meskipun sudah lama tidak ke rumah ini, Thomas tahu bebe
Di dapur, dia sibuk mencari kapak atau benda
kompor yang usang, seketika tanganny
" Thomas mengayun
tidak berdaya di kursi rodanya. Dia selalu
tas terkejut. Dia ada tiga orang dan semuanya tidak membawa senjata kare
t, ya?" Thomas
hu dalam keadaan terpepet. Secepat kilat, pikiran mereka
ampok itu menyebar. Satu menyandera Margaretha yang satunya l
apa-apa, Brengsek!" Thomas bingung
an ini. haha. Meskipun lumpuh perempuan ini cantik juga,
omas maju, tangan perampok itu sem
rampok itu tertawa penuh kemenangan. Raut mukanya tampak begitu menye
" Thomas tidak ingin mengatakan kalau Margaretha bibinya pada perampok itu.
u ditipu. Mereka memerintahkan Thomas
entah. Tetapi sekali lagi, tangan peramp
gat tercekik." Thomas meletakkan celurit itu perla
dari belakang tubuhnya ditendang seseorang.
Haha!" perampok yang keluar tadi ternyata masuk
omas memegangi pundaknya yang
ga perampok itu tidak ingin buru-buru membunu
-hitung buat latihan tinju kami." Salah satu perampok menjambak rambut Tho
agi. Thomas mengaduh dan tiga perampok itu
ngan menjad
at perutnya. Thomas benar-benar kesaki
a dan datang dari mana, berlagak menjadi pahlawan. Rasain!" lagi-lagi pukulan menda
pun!" Thomas me
angis. Dia tidak menyangka kepona
hidup laki-laki berengsek ini Bos." Per
asa be
maju. Dia bersiap-siap mengayunkan
bunuh dia." Margaretha
isa bicara. Oh aku tahu, kamu membohongi kami, ya! Dasar perempua
alu lemas untuk melawan mereka. Amar
s dan Margaretha. Pentolan perampok itu mengom
annya, tetapi dua perampok mendo
rit sudah di atas, dia hendak men
ngar tembakan. Dua perampok yang ada di belaka
erampok yang membawa celurit itu hingga t
Bangun,
an sepuluh polisi masuk ke dalam meno
n!" bentak po
ereka benar-benar pasrah. Mereka tidak menya
k. Kami m
Mereka mulai tahu kalau Tho
ampok tadi ke mobil tahanan. Setelah berhasil men
. Makanya kami segera menuju kemari. U
omas berterima kasih. Tak bers
a menghantarkan sampai ke depan rumah. Badanku ben
, Pak. Semoga
an obat yang dia punya. Karena berada di kota yang ter
sembuh saat ini juga." Margaretha
ya pahit banget. Sampai-sampai Thomas me
semula. Dia benar-benar heran, obat tradisi
ambil cincin itu." Margaretha mel
upa aku bawa waktu itu."
i cincin itu di tempat rahasia sambi
k itu datang ke rumahnya yang suda
empat rahasia di bawah ranjang tidurku. Tidak ada yang tahu se
nya berbinar-binar. Akhirnya di
, tetapi aku tidak punya telepon untuk menelepon seperti orang-orang. Daerah ini tertinggal
mas menatap Marga
ambu