HASRAT ISTRIKU
Me
Aku masih berusaha mengumpulkan nyawa yang masih belum sepenuhnya kembali karena aku merasa badanku cukup lelah malam tadi sebelum aku tidur, sudah semenjak sore kami lumayan sibuk berkeliling ko
t sebuah benda yang bentuknya mirip seperti penis pria dewasa yang masih tergeletak di atas tempat tidurku tepat di sebelahku. Malam tadi, kami menggunakan dildo ini ketika bercinta atas usul suamiku. Aku sebetulnya kurang suka dengan alat ini. Sua
benar ini sperma! Aku kemudian berpikir, sepertinya suamiku tadi malam tidak menembakkan spermanya di badanku yang saat ini kurasakan melumuri hampir semua susuku bahkan
inku berusaha meyakinkan d
tau nggak ini
satu dari pembaca di sini y
bahwa ini adalaj sperma suamiku yang mungkin setelah aku tidur, dia masih on
mengocok penisnya di depanku. Pada saat itu, kondisiku tidak cukup kuat buat membuka matak
ini?" pikirku, sambil mengelap ceceran sperma ini menggu
h memakai pakaian tidurku yang berbahan tipis ini dengan dua buah tali tipis yang menggantung di pundakku kem
a hausku, sekilas aku melihat ke arah kamar tamu yang berada di arah seberang tempatku berdiri. Kebetulan pintu ruang kamar tamuku ini terbuat dari pintu ramp nyamuk, sehingga sedikit tembus jika dilihat dari sisi luar mau
ristirahat. Setelah aku sampai tepat di depan kamar itu, aku kemudian berusaha melihat kearah dalam untuk mengetahui kondisi di dalam kamar
embuat aku kaget dia tidur tidak menggunakan pakaian sama sek
ku dan suamiku. Dadaku berdegup cukup kencang sekarang. Semakin aku mendekat, aku semakin jelas melihat tubuh telanjang Steven. Tubuhnya cukup terbentuk d
aa...."
at cukup besar yang membuat aku terkesima. Aku lalu teringat
kurannya hampir sama dengan di
digarap oleh dua orang sekaligus atau yang disebut Threesome. Aku anggap itu hanya untuk menambah sensasi kami saja ketika bercinta. Tapi aku bisa merasakan bahwa ketika kami berfantasi demikian, libido suamiku langsung meroket cepat. Tadinya aku mengikuti bermain fantasi suamiku itu hanya untuk menyenangkan suamiku saja, dan me
ih tepatnya mengelus otot-otot yang tersebar disekujur tubuhnya yang putih dan maskulin ini. Tiba
taanku berproduksi secara instan! Aku bingung awalnya melihat kondi
. Aku bergerak ke sisi dekat pahanya. Kupandangi sesaat batang kejantanan Steven yang merupakan sahabat suamiku ini. Dan tanganku bergerak le
n sahabat suamiku itu. Pikiranku melayang ke beberapa saat yang lalu ketika suamiku memanc
as. Di genggaman tanganku saja sudah terasa cukup mantap. Kemudian tanganku bergerak perlahan sekali mengocok batang pe
il melanjutkan mengocok pe
rapa lama, terlihat ukurannya sudah maksimal kurasa. Aku menggenggam penuh pangkal batang penis Steven sekarang, dan masih
-tiba keinginanku untuk mencium dan
sa sanga
ujung penis itu. Kucium sedikit, bau k
ai membuka mulutku lebih lebar dan menggerakkan kepalaku semakin turun untuk memasukkan batangnya Steven ke dalam mulutku. Sejurus kemudian aku mulai menghisap, menyedot, sambil mengelus pelan bagian batangnya yang tidak
lam pikiranku, aku sedang melakukan apa fantasi yang diminta suamiku untuk mengisap batang penis sahabatn
ab di bagian kewanitaanku. Aku pikir aku
.slurrrpss..
is Steven terdengar pelan be
even terlihat basah karena air liurku. Sedikit mengkilat kulihat kare
erganggu tidurnya karena aktifitasku di selangkangannya