icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal Di Lantai 26

Bab 4 Tunggu Aku di Kamar Hotel

Jumlah Kata:1219    |    Dirilis Pada: 28/11/2024

ali ponselnya dari tangan Gio sebelum Gio bisa berkata lebih jauh, . "Kalau tida

tangannya seolah meminta maaf. "Maaf, Nadin. Saya nggak se

as pelan untuk menenangkan diri. "Iya, sud

engambil kartu nama, dan menyerahkannya. "Ini kar

rima kasih, Pak," ucapnya singkat, lalu dengan ce

ng. "Kalau dalam 24 jam kamu belum menghubungi, aku yang akan menghubungi kamu

ia mendengar, tanpa menoleh. Dalam hati, ia berhar

*

n sebagian pekerjaanya, tempat ini menjadi pelarian sementara untuk mengumpulkan kembali energinya. Ia mem

juga berada di pantry mulai bercakap-cakap. Mereka t

areng Pak Raka," ujar salah satu karyawan

uar dari film drama Korea," sahut

g, kaya... Tapi karakte

nkan ponselnya. Namun, sebenarnya ia mendengarkan dengan

, dingin, tapi ya... berkarisma banget. Kayak bos ideal gi

tai, lebih charming. Tapi ya tetap ke

ria itu adalah orang yang sempat menyapanya dengan ramah di pesta beberapa waktu lalu. Pria

an tunangannya, Erine?" bisik salah

a peresmian kemarin itu, ya? Wa

Wijaya Corp. Jadi, mungkin pernikahan mereka lebih karena urusan bi

ekat dengan Erine. Mungkin karena sifatnya Erine yang... ya, ag

orang, kan?" kata karyawan lain dengan nada setengah bercanda

sendiri. Kelihatan banget dia nggak seformal Pak Ra

antry. Setelah mereka pergi,

" gumam Nadin pelan, bayangan Erine di aca

da dirinya sendiri. "Fokus, Nadin. Kamu di sini

ruangannya, berusaha mengabaikan perasaan t

p di mejanya. Pekerjaan menumpuk, presentasi berikutnya sudah menunggu, tapi pikirannya terus

i masih berputar di pikirannya, membuatnya merasa sedikit canggung. Ia meraih ponselnya dan mel

h kusiapkan untukmu. Tunggu aku di kama

sudah terbiasa dengan sikap seperti ini dari Raka, tapi tetap saja, perasaan yang menyusup ke dalam dirinya selalu sama:

erangkat itu. Ia sudah terbiasa dengan pesan-pesan semacam ini dari Raka, yang selalu datang tanp

lain. Ke rumah sakit, mengingat ibunya yang masih terbaring di sana. Kondisi ibunya belum banyak beru

amnya pelan, seperti mencoba

aih ponselnya, dan me

Pak. Saya a

meletakkan ponsel dengan napas yang terasa berat. Ia menutup matanya sejenak,

t yang ia rasakan setiap kali harus tunduk pada permintaan Raka. Namun, di balik semua itu, ia

*

ng ke luar jendela. Pantulan wajahnya terlihat samar di kaca, tapi pikiran

-benar nggak peduli sama perjodohan ini, pikirnya. Lucu juga

sta mahal, gelas anggur di tangan, dan t

glomerat

ir

rang di lingkaran ini tahu seperti apa Erine sebenarn

yeringa

jawab, dan nurut sama orang tua. Orang kayak dia mana cocok sama o

Ia ingat bagaimana Raka menjawab dengan datar, tanpa emosi, s

dar kalau orang tua kamu ngepasangin kamu sama seseorang kayak Erine

jang, matanya menatap

koneksi palsu, semua kemewahan yang hampa. Raka nggak akan bertahan sehari pun di sana

fikir dan sem

tahu, dia lebih baik dari semua ini. Dan ak

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka