icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal Di Lantai 26

Bab 2 Menentukan Masa Depannya Sendiri

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 28/11/2024

n siapa-siapa di hidup Raka. Tidak ada tempat untuknya di samping pria itu, dan t

dengan menangis atau berangan-angan. Ia punya tanggung jawab besar, membayar tagihan

etak di hadapannya. Ia tahu pasti dari mana asalnya, dari Raka. Namun, hatinya masih berat meneri

pagi. Nadin meraih ponselnya dan men

bagaimana keadaanmu? Jangan terlalu memikirkan biay

tegas. "Aku akan pastikan semua selesa

ia rasakan. Setelah menutup telepon, Nadin menarik napas

sekolahku belum dibayar. Kata guru, kalau sampai akh

tahu. Ini uangnya." Nadin mengambil sebagian uang yang ada di amplop menghitu

agu sejenak. "Ini u

kan. "Itu bukan urusan kamu. Pokoknya, semua sudah Kaka

layar: Pak Burhan, rentenir yang telah menekan keluarga mereka selama satu

an penuh ancaman. "Kamu sudah punya uang? Hutang itu nggak b

k Burhan, saya sudah atur semuanya. Hutang rumah sakit ibu saya sudah sa

. "Ha, jadi kamu serius? Kamu kira bisa b

Pak. Semua akan dibayar lunas. Saya bukan orang yang suka berjanji tanpa men

gkin tak menyangka Nadin akan b

menjawab. Suaranya tak terdengar lagi seperti biasa yang

adin singkat, dan

di tekad. Tidak ada yang bisa menghalangi jalannya sekarang. Ia tahu betul apa yang harus dilakukanny

meraih tasnya, dan keluar

dirinya sendiri saat memeriksa slide terakhir di lap

sekilas bertemu dengan Nadin, tapi ia hanya mengangguk dingin. Nadin tidak bereaksi. Ia

i waktu produksi sebesar 15% dan menghemat biaya operasiona

rman mengangguk puas. Namun, Nadin tidak me

berjalan berdampingan dengan direktur lainnya. Nadin tetap tinggal sebentar untuk member

Raka," sesungguhnya sedang mencuri pandang ke dalam ruang rapat. Ia melihat Nadin

dari ruangan, Gio dengan seny

tanya ringan, menyandarka

mengenalnya dari pesta perusahaan, tapi tidak menyangka akan bert

gekor di sampingnya, mencoba mencairkan suasana. "Kamu

eh dengan alis terangkat. "It

p saja pujian. Apa itu mel

gi yang perlu dibahas, saya permisi." Ia m

senior manager. Pembicaraan mereka terhenti sejenak ketika ia melihat G

, dan tahu persis apa arti bahasa tubuhnya. Gio jarang tertarik pada wan

ntar salah satu senior manager, m

mengikuti langkah Gio dan Nadin hingga mereka

, sampai di depan pintu tanpa mengetuk seperti biasa Gio ma

seenaknya, Gio,"

u cuma mampir. Lama nggak ngobrol. Satu tahun aku tidak menggangumu bekerja. Terny

men di tangannya. "

rsi. "Nggak banyak, cuma s

gkat alis.

presentasi ," jawab Gio langs

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka