RUNTUHNYA KEPERCAYAAN
h belum keluar dari ruang kerja di rumah mereka. Biasanya, ia akan menghabiskan waktu bersama Sarah setel
hat sebentar?" tanya Sarah sam
s menyelesaikan laporan," jawa
ertuju pada foto pernikahan mereka yang tergantung di dinding. Wajah Adrian di foto itu tampak penu
l pekerjaan_, pikirnya. Namun, hatinya berkata lain. A
rinya di ka
top tanpa benar-benar fokus. Percakapan singkatnya
sesuatu yang hilang dalam hidupmu?" ta
menjawabnya langsung, hanya memberikan senyum tipis
pesan sing
siang di man
t kemudian, b
rencana. Kamu
ecil. _"Oke. Aku j
afe kecil d
ercakapan mereka awalnya ringan-membahas pekerjaan, berita terbaru, hingga rekome
enjalani hidup yang bukan mil
pikir itu wajar. Kadang kita terlalu sibuk memenuhi ekspek
i itu belakangan ini. Rutinitas, tang
sa mendengarkan tanpa menghakimi,
a yang selama ini ia pendam. "Mungkin. Atau mungkin aku
mereka bertemu, dan untuk sesaat, dun
ah, ma
cara dengan Adrian
Apa aku bisa bantu sesuatu?" tanya Sarah
k saja, Sarah. Mungkin ini cuma soal
asa kamu semakin jauh dariku," ujar
dari kursinya. "Aku benar-benar lelah
kamar. Air mata mulai menggenang di matanya, tetapi i
a hari
teleponnya. Ia tersenyum sendiri saat membaca pesan, tetapi keti
hat teleponnya tergeletak di meja. Rasa penasaran menguasa
n mereka penuh dengan kehangatan-tentang mimpi, perasaan, dan
engan orang lain. Meski tidak ada indikasi hubungan fisik, Sarah tahu ba
as di sofa. Napasnya teratur, terlihat damai, seolah tak ada beban yang me
uasana rumah te
rian, yang biasanya akan menggodanya atau menanyakan kabar hari itu,
diri, tetapi hatinya
Sarah, suaranya
terlihat sedikit terkejut de
Sarah sambil meletakkan sp
nak, lalu mengangguk.
pandangan tajam. "Tent
Ia mencoba menyembunyikan keterkejutanny
ti yang kamu pikirkan,"
adaku," jawab Sarah, nada
sering bicara tentang pekerja
an kerja yang kamu ceritakan tentang perasaanmu, tentang mimpimu, dan
Ia tidak tahu ha
ian, Adrian. Dan aku tahu apa yang aku baca. Ini buka
ekatinya, tapi Sara
kata Adrian dengan suara lirih. "Aku hanya... m
milih untuk berbagi dengan orang lain?" tany
i juga bingung dengan dirinya sendiri.
isa mengerti kalau kamu tidak pernah mencoba? Pernikahan ini adalah te
lkan rumah lebi
atinya, ada rasa bersalah yang semakin besar. Ia tahu Sarah benar. Apa yang ia lakukan dengan Maya mu
ri ada yang berbeda dar
ti biasanya," kata Maya saa
mengangguk ta
rita?" tanya
"Aku rasa aku sudah mem
n penuh perhatian. "K
gan ini, Maya. Aku pikir aku bisa mengatasin
ud Adrian. "Aku nggak pernah bermaksu
"Tapi aku nggak bisa terus seperti ini. Aku haru
yang mulai berkaca-kaca. "Ja
olakan. Ia tahu bahwa keputusannya akan m
h memutuskan u
mbiarkan masalah ini berlarut-larut. Ia memutuskan untuk berbic
rasa berbeda. Sarah duduk di ruang tamu, menunggunya dengan
t keputusan, Adria
g pintu, tahu bahwa mal
ambu