DUA HATI YANG TERSESAT
k di meja. Ia tahu, ada satu pesan yang harus dibalas. Pesan dari Nia, kekasihnya yang berada ribuan kilometer jauhnya. Hubungan
ari lamunannya. Rekan kerjanya, Sarah, mema
eng kami. Ada acara malam ini, ayo ikut!" ajak Sa
gak bisa deh. Aku ada janji sama Nia malam
sedikit mengejek. "Kamu nggak merasa tertekan gitu? J
n pernyataan langsungnya. "Maksud kamu apa
ita tentang kesulitan hubungan jarak jauh itu. Sepertinya, kamu selalu te
di dengan cepat. "Kami cuma... ya, beda jarak a
ungkin kamu nggak merasa, tapi kalau kita sering terpisah, lama
i, tetapi hatinya tetap terpaku pada Nia. "Aku akan tetap setia, Sarah. Kamu nggak per
enatap ponselnya. Ia membuka pes
i
banget. Kapan kita
sama. Ia menulis balasan, mencoba memberikan k
di
anji, segera mungkin kita ak
Meskipun ia berusaha untuk tetap setia, tekanan itu datang begitu saja, tanpa bisa ia hindari. Bahkan, per
ru saja masuk. Wajah Nia yang cerah, meskipun hanya melalui layar, tetap bisa menghangatkan hatinya. Mereka b
i
rlihat capek? Apa sem
sayang. Cuma... kadang aku merasa tertekan,
"Aku tahu, Ardi. Aku merasakannya juga. Tapi, kita
a, kita janji," jawabnya, meski
entu saja, dia sangat mencintai Nia. Namun, ada sesuatu dalam dirinya yang mulai ragu
saan yang berat. Sarah sudah menunggu di meja kerjan
ja?" tanya Sarah, membuka
nggak tahu kenapa, belakangan i
tkan kening.
tentang... banyak hal," jawab Ardi juj
uh waktu untuk diri sendiri, untuk mencari apa yang kita inginkan. Aku nggak bisa me
menjaga hubungan yang sudah lama dijalani dan perasaan baru yang mulai tumbuh. Tetap
g, dan sekali lagi ia membuka pesan-pesan lama dari Nia. Dia merasa kesepian meskipun dikelil
, menyadari bahwa hubungan yang awalny
. Hanya keheningan yang memenu
-kata rekannya itu terus menghantui pikirannya, ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaanny
k dengan laporan, sebuah pesan masuk di
i
iket pesawat, Ardi. Aku a
Nia selalu menemukan cara untuk mengejutkannya dengan kebahagiaan kecil seperti ini. Namun, di bal
ngan cepat, mencoba tidak
di
nggak sabar. Aku akan
alaupun Nia akan datang, perasaan hampa itu tak kunjung pergi. Mungkin, seperti yang dikatakan Sarah, hubun
getuk pelan. "Hei, Ardi, aku mau ngajak kamu ma
kegelisahan dalam hatinya. "Ayo, Sar
cerita tentang berbagai hal, mulai dari gosip di kantor hingga cerita-cerita lucu tentang teman-temannya yan
a berhenti sejenak dan memandangnya. "Ardi, kamu nggak mendengarkan aku, ya?
bicara, mencoba membuka sedikit pintu hatinya. "Aku... merasa kebingungan, Sarah. Hubungan aku dengan Nia... aku nggak tahu lagi. Se
n dengan seksama. "Tapi kamu masih
tainya, Sarah. Tapi aku juga merasa ada hal lain yang mulai berkembang... di
"Ardi, kamu nggak bisa terus-menerus berlarian dari perasaan kamu. Kalau ada yan
tidak tahu harus bagaimana lagi. Pada satu sisi, ia tahu Nia adalah orang yang t
pulang, Ardi merasa sedikit lebih lega setelah berbicara, meskipun kebingunganny
i
untuk ketemu, Ardi. Kamu su
gat menantikan kedatangannya. Nia begitu tulus, dan ia merasa be
di
Aku akan menjemputmu di bandara, dan kita a
daripada sebelumnya. Ia mencoba mengabaikan perasaan itu, teta
g sunyi. Ia duduk di sofa, menatap ponsel, dan kemudian memutuskan untuk menelpon Nia. Suara
i ujung telepon, terdengar sangat antus
sesak di dadanya. "Aku juga kangen, Ni
ia hanya mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa hubungan ini bisa bertahan, meski
asa semakin terjal dan penuh dengan keraguan. Ketika ia merasa kesulitan untuk mengatasi perasaannya sendiri, ia
mulai, dan ia tidak tahu seb
ambu