DI BALIK KEBAHAGIAAN PALSU
ang sudah dingin. Pikiran tentang pesan dari Maya terus menghantui benaknya. Adrian telah pergi lebih aw
mping tempat tidur. Hatinya berdebar kencang. Apa ini kesempatan untuk mengetah
ar ponsel terbuka tanpa kata sandi karena Adrian lupa menMaya ada di urutan paling atas. Pesan-pesan
i. Jangan lupa bawa scarf merah itu, ya
Kamu tahu aku nggak
p tenang. Ia menggulir layar ke atas, membaca lebih banyak pesan yang membuktikan hubungan Adrian dan Maya sudah berlangsung cu
-tiba masuk
dengan nada santai sebelum matanya m
"Ini yang kamu sebut 'teman kerja', Adrian?" ia bertanya, suarany
mencoba meraih ponsel itu, tapi
in..." Adrian memulai,
ripada pernikahan kita? Jelasin bagaimana kamu dengan enteng
s berkata apa. Ia akhirnya duduk di t
pi ini... ini nggak seperti yan
jak makan malam, yang kamu kirimi pesan mesra, dan yang kamu rencanakan
enepisnya. "Rania, aku... aku nggak tahu haru
gitu saja. Kamu pilih untuk ngelakuin ini!" bentak Rania, k
a saat, lalu akhirnya
atap Adrian dengan penuh luka, seolah tak percaya bahwa
siknya. "Aku nggak percaya ka
dan berjalan keluar dari kamar. Adrian mencoba
a bisa bicarakan in
"Nggak ada yang perlu dibicarakan, Adrian. Kamu sudah
h yang kini terasa begitu asing. Hatinya seperti diremas-remas, tetapi pikirannya terus berputar. Pengakuan
uk di bangku kayu yang agak usang, memandangi anak-anak yang bermain di keja
uarkannya, dan nama sahabatnya, Nadya, muncul
suarany
asanya keluar pagi-pagi tanpa kabar
ku lagi butuh udara segar, Nad.
kayak habis nangis. Ada
enceritakan semuanya sekarang, tapi ia juga butuh s
belum Nadya akhirnya bersuara. "Astag
n itu... Maya. Mereka sudah tiga bulan..." Rania tid
gelakuin ini ke kamu. Di mana kamu sekarang? Ak
taman itu, dan Nadya berja
tergesa-gesa. Ia langsung memeluk Rania erat,
" ujar Nadya lembut. "Kamu mau aku temani
gimana, Nad. Aku cuma... merasa bodoh
yang salah, dia yang nggak menghargai kamu," tegas Nadya. "Tapi sekarang,
butuh waktu untuk berpikir. Tapi aku nggak bisa cuma du
?" tanya Nad
u akan mencari tahu semuanya sendiri. Aku harus tahu siapa perempuan ini da
ang kamu mau, aku akan bantu k
ak digital Maya. Sosial media, data perusahaan, bahkan lokasi restoran tempat Maya dan Adrian sering bertemu. Dalam w
ta ini tampak sempurna, dan itu membuat Rania merasa semakin kecil. Tapi ia menyingk
g ia temukan melalui postingan Maya. "Dia bilang dia ak
gguk pelan. "Aku mau tahu semuanya, Nad.
ambu