JANJI YANG TERKHIANATI
but meniup rambut Nadia yang tergerai. Mereka berdiri di tepi danau yang tenang, di mana bulan purna
dir. Tak ada yang lebih indah dari apa yang kita miliki se
"Aku juga merasa begitu, Ardi. Sepertinya
mengeluarkan sebuah kotak kecil dari saku jasnya. Nadia t
kilau di bawah sinar bulan. "Nadia, aku ingin menjadikanmu bagian dari hidupku selamanya. A
tunggu-tunggu selama bertahun-tahun. "Iya, Ardi... aku mau. Aku akan selalu
saling berpelukan erat, seakan dunia milik mereka berdua.
bisa ia jelaskan merayap ke dalam dirinya. Bukankah seharusnya ia merasa lebih lega, lebih pasti? Kenapa
uh cinta. "Kamu tidak tahu betapa bahagianya aku malam
ya, kita akan menjalani kehidupan yang indah," jawabnya denga
dalam hati Ardi, ada suara yang terus berdetak. Seperti sebuah pertanyaan yang tak terjawab. Apakah ia benar-
a mereka akan mengatasi segala halangan, bahwa tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Tapi Ardi, meski tampak seper
sih terperangah dengan momen lamaran itu. Nadia menatap Ardi deng
, meskipun hatinya tak sepenuhnya y
baru saja dipasang di jari Nadia. Ia memejamkan mata sejenak, berusaha menenangkan pikirannya. Namun, suar
Lila, seorang wanita yang baru ia temui beberapa minggu lalu. Hanya beberapa pesan singkat yang ia
aru muncul: "Aku merindukanmu. Aku tahu kamu bertuna
a Nadia, wanita yang telah ia janjikan seumur hidupnya. Di sisi lain, ada Lila, yang entah menga
ik pelan, menatap cinc
a yakin, semuanya akan baik-baik saja. Tapi Ardi tahu, malam itu, di bawah sinar bulan yang menyaksik
itu... masih
ejak malam itu dimulai. Ia duduk di samping Ardi, menatapnya dengan penuh kasih sayang. "Kita sudah mengambil langkah
m yang dipaksakan. "Aku juga merasa begitu." Jawabnya, suara
enuh harapan. "Kita akan bahagia, Ardi. Aku t
Nadia, meyakinkan dirinya bahwa inilah yang benar-benar ia inginkan. Tapi di sisi lain, suara dalam dirinya yang lebi
sejenak, kemudian menunduk. "Nadia, aku... aku perlu berbicara
a bicara Ardi yang berbeda dari biasanya. "Apa yan
a yang penuh harap. "Nadia, ini tentang kita... tentang pernikahan kit
u membuatku khawatir. Apa yang kamu rasakan? Buka
dak cukup untuk menjelaskan perasaan yang bercampur aduk di dalam dirinya. "Aku... aku merasa ada sesuatu yang hilang da
Kenapa kamu bilang begitu? Kita sudah melalui banyak hal bersa
.. aku merasa seolah ada sesuatu yang belum aku temukan, Nadia. Aku tidak ingin berbohong padamu.
a yang mulai menggenang di matanya. "Jadi, kamu bila
ku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Aku sangat mencintaimu, Nadia, tapi ada perasa
erkata sesuatu yang menenangkan, tapi kata-kata itu seakan hilang begitu saja. Ia mena
apan Nadia yang penuh kecewa. "Aku... aku tidak tah
apa lagi. Ia hanya duduk diam, matanya tak pernah lepas dari Ar
Ardi hanya memandang layar itu beberapa detik, merasa semakin tersesat dalam dilema yang ada. Sebelum sempat ia memutuskan untuk menjawab
dalam saku, berusaha tersenyum. "Tidak
tidak beres. Ia merasa ada hal lain yang Ardi sembunyikan darinya. "Apa yang
t jika kebenaran itu akan menghancurkan segalanya. "Nadia, aku... ak
emakin membebani hatinya. "Aku berharap kamu bisa menemukan
engan hati yang lebih jernih. Namun, jalan itu terasa semakin berat. Seiring malam yang semakin larut, Ardi menyadari sat
dup mereka yang telah terjalin bersama, kin
ambu