icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Simpanan Miliarder Tampan

Bab 4 SMT-4

Jumlah Kata:1031    |    Dirilis Pada: 17/11/2024

ntis itu kembali bertengkar. Mereka memperdebatkan permintaa

apan saat Bianca hendak melangkah ke kamarnya. "Soal apa yang akan terjadi di sana, kita bisa pikir

hi kemarahan yang terpendam. "Aku tidak sudi pergi bersamamu. C

dengan pandangan dingin. "Jangan naif, Bianca. Kau tahu Papa memiliki

biar Papa tahu sekalian kalau pernikahan ini hanya san

engejek. "Kau akan kehilangan ATM berjalan kalau bercerai dariku. Semua akses fasilitas da

etapi tidak ingin mengakuinya. "Kenapa kau begitu kera

rjodohan ini demi uang dan jabatan. Jika pernikahan ini berakhir, aku akan kehilangan tahta di pe

kalau kita tidak bahagia?" ujar Bianca dengan nada getir. "Mungkin kalau mereka

. Kasihan? Papa tidak pernah membiarkan perasaannya mendikte bisnis. Dia hanya peduli soal re

sana. "Lalu sampai kapan kita harus berpura-pura?

, pikirkan bagaimana jalan keluarnya," kata Damian. "Istirahatlah, aku juga

maku, pikirkan sendiri bagaimana caranya agar Papa tidak curiga," ujar Damian

an menaiki tangga, meninggalkan Bianca yang be

ang, pandangannya kosong menatap langit-langit. Pikirannya berc

ak matanya terasa semakin berat, dan perlahan ia terp

*

ung melepas jas dan meletakkannya di punggung kursi kerja. Ia berjalan menuju sudut ruangan, membuka k

t mengusir kantuk yang masih tersisa. Ia duduk dan mulai membuka

diketuk, dan asisten pribadinya ma

tanda tangani, dan jadwal rapat hari ini juga sudah sia

ima kasih. Tolong siapkan semua berkas laporan terakhir untu

pria itu sebelum

dengan pekerjaan. Namun tak lama kemudian, pintu ruangan kem

onis. Katanya ada seorang gadis yang mengaku mendapat un

ndang, tetapi tidak ada nama yang terlintas di benaknya. "Si

ak," jawab

gat tegas. Meski merasa terkejut, senyum tipis tersungging di wajahnya. Rasa ingin tahunya tergelit

ik," ujar Dam

apa lama kemudian, pintu ruangannya kembali terbuka, dan Shafira masuk dengan langk

k duduk di sofa. "Kejutan yang tidak disangka-sangk

da bayangan rasa takut dan canggung yang jelas terpan

ng bilang, kalau saya masih butuh pekerjaan, saya harus

k. "Tentu saja, Baby. Aku akan memberimu pekerjaan," ucapny

alam dan menghembuskannya pelan, mencoba mengumpulkan keberanian untuk menegaskan maksu

ingin mendapatkan pekerjaan yang halal," te

u masih terlalu mentah untuk bekerja di sini, Sayang. Aku aka

utkan keningny

ngin bekerja di sini, dan aku aka

u ini melarat. Jangankan untuk biaya sekolah,

pendidikanmu sampai lulus, asal kau s

a Shafira denga

an, yang berhasil membuat mata

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka