icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Om Kutunggu Dudanya

Bab 4 OKD - 4

Jumlah Kata:1201    |    Dirilis Pada: 16/11/2024

mencapai lantai dimana terdapat hall pameran, banyak pasang mata menatapnya dengan sinis. Ia berusaha un

sthi di sana bersama beberapa SPG lainnya. Sahabatnya itu me

aura-aura pembun

hat kepadanya, baik itu dengan lirikan atau terang-terangan menatapnya. Bisa ia rasakan pandangan setiap or

siapa ta

udah kesebar. Siapa suruh ka

sih! Aku juga yang

ari. "Bertahanlah, bestie

at ini. "Ngomong-ngomong, Vash, pameran k

au nggak salah, napa? Ka

ra kejadian kemarin atmosfer ker

da Pak Boss Duda yang tampan, kaya raya, dan berkarisma. Aduh, ngomo

nya. Mungkin ada baiknya jika ia memendam sendiri segala kegalauan hatinya. Jika sudah wa

n ada yang juga yang terlihat ingin tahu tentang Kamari. Semua ini terjadi karena Liam. Bahkan saat jam istir

EO, mana mungkin lah masih jadi

ar atau paling nggak, Manajer," ucap SPG den

u know-lah." Kembali si SPG berambut me

man tap

an tapi tid

makan siangnya menjadi hambar tak berasa dan nasinya sekeras batu. Ia menutup kota

pada diri sendiri, membutuhkan uang ini untuk biaya hidup. Ia tidak boleh menyerah begitu saja. Barangkali,

ri Kamari di stand mereka. Sang manajer mengatakan kalau Liam menunggunya di pintu selatan gedung

ikut aja. Kapan lagi kamu bisa pulang bareng sama ayang beb." Roby

emarin mendadak menjadi laki-laki penuh humor dan ikut-ikutan menggodanya seperti ketiga sahabatnya. Teman-teman SPG yang biasanya

kan oleh Balqis. Saat jam pulang tiba, Kamari memint

ku pulang," ujar Kam

ngkat sebela

"Iya, Om. Dari dulu aku

om ganteng dan sexy gitu." Kelakar

a dengan jengah. "Terus, N

ga yang pacar

ja ya kalau ujung-ujungnya kamu bunting dulua

amari dan membuat gadis it

ga. Kalau ngomong jangan asal,

nonton trus pengen." Kelakar Kamari membalas Balqis. Senang rasanya bisa mem

a dan memasukkan dalam tas. Ia melangkah perlahan, menahan dada yang berdebar keras. Setiap langkah menuju pintu samping terasa berat. Seandainya bisa, ia ingin k

tu pantas mendapatkan hukuman? Masalahnya, posisi Liam sekarang adalah bossnya. Seorang boss bisa menggunakan segala cara untuk mene

i! Di

natap lekat pada laki-laki yang bertahun-tahun lalu menjadi obyek mimpi-mimpinya. Liam muda kini telah menjelma menjadi

a mengatur nada suaranya agar terlihat norma

. "Kamu dulu m

tan dengan mata bulat y

n nggak man

aman." Jawaban jujur t

u. Aku selamanya akan j

dan duduk di jok depan. Ia letakkan tas di ba

ang sabuk

menyapu wajahnya saat jemari Liam meraih kait dan membantunya memasang sabuk.

h! Duduk y

n napas. Kamari berharap Liam tidak dapat mendengar dentuma

ana kalau cari sate pakai lont

g mematung, Liam b

u nggak mau

mengangguk. "Mau .

am melirik gadis yang menunduk di sebelahnya. Rambut Kamari yang hitam dan panjang, diikat kunc

ari

t wajah, menatap

ik sekali. Tidak sia-sia a

bih cepat, dan wajahnya memanas. Menunggu tu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka