icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SAMPAI WAKTU MEMISAHKAN

SAMPAI WAKTU MEMISAHKAN

Penulis: BEGE
icon

Bab 1 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1560    |    Dirilis Pada: 15/11/2024

mbagian kelompok untuk proyek akhir semester, dan dia sangat berharap bisa bekerja dengan teman-temannya

a, teman sebangkunya, sambil menyelipkan

sambil memeriksa daftar yang

h, kamu sekelompok

kening. Nama Dimas tida

Nadya sambil menunjuk ke arah seorang pria yang sed

Dimas. Keturunan Tionghoa, katanya. Ria merasa agak ragu. Dia tidak terbiasa bekerja dengan orang yang memiliki latar belakang berbeda. Apa

innya yang sibuk saling bercakap-cakap. Ketika Ria mendekat d

ranya dalam dan tenang, ti

singkat, sedikit kikuk. "Jadi

nya. "Iya, kita satu kelompok. I

daan, apalagi budaya. Tapi dalam proyek ini, dia tidak bisa menghindar. "

mengetik sesuatu di laptop. "Menurutku, ini proyek yang bisa kita

imas yang lebih berorientasi pada praktik. "M

a waktu, kita bisa bahas lebih lanjut setela

s yang membuatnya ingin mendengarkan lebih banyak. Mungkin itu hanya ketertar

l dari dunia yang sangat berbeda, Dimas selalu menunjukkan rasa hormat dan tidak pernah menghakimi. Suat

ta Dimas sambil menyeruput kopi.

mnya, mereka hanya berbicara tentang proyek atau tugas

sama dengan aku?" Dimas bertanya

ingatkannya pada kenyataan tentang perbedaan mereka. "An... aneh sih, enggak," jawabny

iah jauh dari rumah, kenapa aku pilih jurusan yang nggak 'umum' menurut mereka. T

rasa terbebani. Mungkin di dalam dirinya, ada ketakutan akan reaksi kel

but, "aku nggak ingin membuatmu merasa tertekan.

rasa gitu, Dimas," jawabnya, tersenyum kecil. "Mungkin kita memang berbe

a sedikit bimbang, ia merasa bahwa hubungan mereka berkembang ke arah yang lebih

suk ke ponselnya pada malam

ama Dimas? Itu kan anak Tionghoa! Jangan sam

ggorokannya tercekat. Dia tahu, inilah salah

ri ibunya. Kata-kata itu seperti terngiang-ngiang di telinganya, seolah ingin memaksanya un

awal bahwa hubungan dengan Dimas tidak akan mudah. Namun, dia tidak menyangka akan

at-erat sebelum akhirnya men

i cuma teman. Tidak ada y

ya tetap terasa berat. Beberapa menit

betul apa yang kami harapkan untuk

n yang selama ini disembunyikan dalam hati mulai muncul. Apakah selama ini dia hanya

erti biasa, dan Dimas tampak sibuk dengan laptopnya, mengerjakan beberapa hal untuk t

a masalah?" tanya Dimas sambil membuka

alu membebani Dimas dengan pikirannya. "Enggak kok,

rhatian. "Masalah apa? Kalau kam

ahu, tidak mudah untuk menceritakan apa yang sedang terjadi dalam keluarg

sa semakin dekat dengan Ria. Tapi dia juga menyadari, hubungan merek

suaranya penuh ketulusan. "Kadang, hal-hal kecil itu yang

ia baru menyadari sesuatu yang lebih dalam tentang pria ini.

ah ketegangan yang tak terucapkan di antara mereka. Ria merasa hatinya sedikit

gkah keluar dari kampus dengan langkah cepat. Dia meraih ponselnya lagi, mem

telah Ibu ajarkan padaku, tetapi aku juga ingin memilih jalan hidupku. D

emasnya semakin kuat. Dia tahu, ini bukan hanya tentang dia dan Dimas. Ini tentang nilai-nilai yan

, pesan balasan m

mu. Jangan sampai kamu terlena oleh hal-hal yang bisa mengubah jala

buat hatinya semakin terjepit. Dia ingin melawan, ingin memilih Di

Dimas muncul di depannya,

n apa?" tanya Dimas, s

m meskipun hatinya masih terasa sesak. "En

yang ingin kamu bagi, aku di sini.

njadi sangat berarti dalam hidupnya. Di satu sisi, dia merasa bahwa hubungan ini bisa menjadi sesuatu yang lebih,

erhenti, menelan kata-katanya. "Keluargaku nggak akan s

u merasa terjebak, Ria. Aku nggak akan paksa kamu untuk memilih, apapun kepu

ng bisa menggambarkan betapa hati Ria bergetar saat mendengar kata-kata Dimas. Di ten

Antara keluarga dan hatinya sendiri. Ria tahu, perjalanannya

Aku... aku butuh waktu

mata Ria. "Aku akan menunggu. Selama kamu butuh waktu, a

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka