icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SEKEPING CINTA YANG TAK PUDAR

Bab 2 Jarak yang Membentang

Jumlah Kata:1860    |    Dirilis Pada: 15/11/2024

i setiap panggilan telepon, setiap pesan singkat yang ia terima dari suaminya. Dewa selalu berusaha menghubungi, memberi kabar tentang pekerjaannya, dan mengungka

tersenyum lebar di sampingnya, tampak begitu bahagia, dan begitu dekat. Seolah dunia

ggu pesan dari Dewa. Teleponnya berderin

tapi ada semacam ketegangan yang menyertainya. Sejak beberap

rjaan berjalan lancar, tapi aku sangat merindukanm

n hatihati. "Aku juga merindukanmu. Tapi pe

bungimu akhirakhir ini. Aku ingin lebih banyak b

a sesuatu yang tak lagi sesuai dengan harapanharapan mereka dulu. Sebelumnya, Dewa selalu mengatakan bahwa ia akan pulang secepat mungki

ang tak bisa ia ungkapkan. "Apa yang salah, Dewa?" pertanyaan itu selalu berputa

g diberikan, namun pikirannya selalu melayang jauh. Ke mana Dewa pergi? Apa yang sebenarnya terjadi di luar sana? Terkadang, ia merasa seolah Dewa bukan lagi suam

elihat nama Arman muncul di layar. Tan

ar penuh kehangatan, seolah ia bisa merasakan

sar dalam hatinya. "Tapi... aku rasa aku mulai merasa asing dengan semua ini. Dewa... dia sem

dihanmu. Tidak mudah menunggu seseorang yang tak tahu kapan akan kembali. Tapi ka

Dulu, setiap percakapan dengan Dewa adalah sesuatu yang sangat berarti, penuh dengan cerita tentang harihari

mbut. "Aku merasa semakin terasing. Setiap kali dia mengh

ekerjaanmu. Tapi tentang kamu. Tentang apa yang kamu butuhkan dalam hidupmu. Kamu suda

pa yang ia inginkan? Apa yang ia butuhkan? Seiring berjalannya waktu, Maya merasa seolah

un, dan ia menatap langit yang gelap. Biasanya, ia akan duduk di sini dengan Dewa, berbicara tentang apa s

n kali ini, Maya tahu itu adalah

aya mengambil telepon itu dan

perti biasa," Maya membuka percakapan d

dengar suara kamu. K

kipun katakata Dewa terdengar hangat. "Aku baik, Dewa. Hanya saja... aku merasa s

gat ingin ada di sana untukmu, tapi peke

tahu kamu bekerja keras. Tapi terkadang, aku merasa aku bukan lagi bagian dari hidu

si lain telepon. Maya bisa menden

sa seperti ini. Aku janji, aku akan segera pulang. Aku

ering diucapkan. Dan seiring berjalannya

rap, saat kamu kembali, kita bisa menemu

ik hujan yang menambah kesunyian yang menyelimuti rumahnya. Ia kembali memikirkan percakapan tadi. Meskipun Dewa berusaha untuk meyakinkannya, Maya merasa ada jar

bekerja keras untuk masa depan mereka. Namun, seiring berjalannya waktu, ia merasa semakin terasing. S

n seolah tak pernah hilang. Ia melangkah ke dapur, membuka jendela untuk membiarkan udara segar m

a membaca isi surat tersebut. Ada perubahan dalam proyek yang tengah ia kerjakan, dan ia diminta untuk memimpin tim baru. Tugas

uk melangkah lebih jauh dalam kariernya, hatinya tetap terikat pada kenangan tentang De

keheningan pagi itu. Maya mengangkatnya tanp

dengar begitu akrab, namun kali ini ad

. Ia merasa seperti ada sesuatu yang tak biasa dalam

an beberapa tugas besar. Tapi aku ingin menden

g mulai terpendam. "Semua baikbaik saja di sini. Kantor juga

us, Maya. Aku

alam percakapan ini. Rasanya, meskipun Dewa bangga padanya, ada jarak yang tak bisa diatas

gkin," jawab Maya, tapi hatinya merasa kosong. "K

m menjawab, "Aku masih belum bisa memastikan. Pekerjaan di sini sangat me

m hati. Seberapa lama lagi aku bisa bertahan seperti ini? pikirnya. Meskipun ia ingin sekali per

g terdengar lebih lemah dari yang ia inginkan. "A

i seperti dulu, tapi aku butuh waktu. Aku janji, kita

asaan yang mulai menguasainya. "Aku juga menc

erusaha untuk tetap tegar, namun hatinya terasa semakin kosong. Ketika ia pulang, rumah itu tetap sunyi. Tidak ada su

ama mereka berdua-kenangan manis yang kini terasa semakin jauh. Apakah Dewa masih merindukannya s

epan. Arman sudah lama tidak datang ke rumahnya, dan Maya merasa sedikit cemas, namun

a dengan senyum ramah, namun ada kepri

kakan pintu. Mereka duduk bersama di ruang tamu, d

percakapan dengan lembut, "Tapi aku ingin kamu tahu b

u sangat berterima kasih padamu, tapi aku harus bisa menghadapi i

menunggu itu bukan masalah. Masalahnya adalah, apakah kamu masih mer

nar mengerti perasaannya? Apakah ia masih merasa hidup? Ia bertanya pada dirinya sendiri. Namun, jawabannya ta

Aku hanya... aku hanya ingin Dewa kembali. T

Aku hanya ingin kamu bahagia, Maya. Apa pun

semua perasaan yang ia coba sembunyikan. "Ter

arak ini semakin membentang, dan ia harus membuat

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka