"Dilema Seorang CEO: Antara Cinta dan Tanggung Jawab
amun, kita harus benar-benar yakin untuk melanjutkan ini. Kita tidak bisa hanya berfokus pada
aan dan komitmen. "Aku berjanji akan lebih menghargai waktu kita bersama. Aku tidak ingin kita terjebak d
sing-masing. Di sisi lain, kerja sama dengan klien baru mulai berjalan dengan baik. Adrian dan timnya berusaha se
ngkat, Adrian menemukan dirinya terjebak dalam pertemuan-pertemuan tanpa akhir, dan sering kal
nggu di ruang tamu dengan wajah yang tampak tegang. "Kamu pulang
engan proyek ini dan aku berusaha keras untuk men
diri kita sendiri. Kita tidak bisa terus-menerus berkompromi dengan waktu yan
k hubungan mereka. "Baiklah, bagaimana jika kita merencanakan akhir pekan ini untuk perg
ujarnya, senyum yang sempat hilang muncul kembali di wajahnya. Mereka merencanaka
akhir pekan bersama Elena. Ketika akhir pekan tiba, mereka berangkat ke sebuah villa kecil di p
rsama, hingga hanya duduk berdua di teras, menikmati pemandangan. Ini adalah
ini," kata Adrian, saat mereka duduk di teras sambil menikmati
nya waktu kita bersama. Kita perlu lebih sering melak
n yang sudah lama hilang. Namun, di balik kebahagiaan ini, masih ada perasaan cemas mengenai apa
perubahan. Dia mulai menerapkan batasan waktu untuk pekerjaan, berusaha untuk tidak membawa pulang beban
hadiri lebih banyak rapat dan menambah jam kerja. Meskipun begitu, dia tetap berusaha untuk mencuri waktu di tengah kes
Adrian, apa kamu punya waktu untuk makan malam bersama malam ini? Aku merind
ntar, aku akan menyelesaikan in
rian merasa tertekan. Dia tahu dia tidak bisa terus-menerus mengabaikan Elena. Dia akhirny
disiapkan. "Aku sudah menyiapkan makan malam spesial untuk kita. Aku hanya
rlambat. Ini semua salahku,"
banyak menghabiskan waktu bersama, tidak peduli seberap
anjal. "Elena, aku tahu kita berdua berusaha keras untuk menjalani hubungan ini. Namun, aku khawatir
tu tertentu di mana kita hanya fokus pada satu sama lain, tanp
us. Kita bisa mulai membuat jadwal mingguan
diri kita betapa berharganya wakt
bersama. Adrian merasa lega bisa berbicara terbuka dengan Elena. Dia tah
dari pekerjaan. Proyek yang seharusnya selesai dalam waktu dekat mengalami beberapa kend
jah yang tampak kecewa. "Adrian, aku merasa kamu semakin menjauh. Kita sudah berjanji un
untuk menyelesaikan proyek ini. Aku janji, setelah ini semua selesai, kita
aanmu. Aku ingin kita saling mendukung dalam hal ini, bukan han
a untuk lebih baik. Tapi saat ini, aku butuh waktu unt
arganya kita satu sama lain," ujar Elena, suaranya pelan. Dengan hati yang ber
saikan pekerjaannya secepat mungkin. Dia bekerja dengan keras dan berusaha untuk menja
asa lega, tetapi dia juga merasa cemas tentang apa yang akan terjadi dengan hub
mengundang Elena untuk bergabung. "Kita harus merayakan ini bersama. Aku
eka menghabiskan malam yang menyenangkan bersama, berbagi cerita, tawa, dan kebahagiaan yang suda