icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA YANG BERUBAH

Bab 3 Kebangkitan Perasaan

Jumlah Kata:1310    |    Dirilis Pada: Hari ini13:20

ertemu, hatinya berdebar-debar, dan senyuman Dika seakan menyalakan api yang sudah lama padam dalam dirinya. Dia mulai b

nnya, jauh dari rutinitas dan tekanan. Saat duduk di bangku, dia mengingat semua saat-saat indah

auhan. Clara menoleh dan melihat Dik

menyambutnya dengan semangat

Dika menjawab sambil duduk di samping Clara. "Kamu

l. Hidup, pekerjaan, perasaan," katanya pe

ggu pikiranmu?" Dika ber

ing kita bertemu, semakin kuat perasaanku padamu. Tapi aku j

ebak. Kamu berhak untuk merasakan kebahagiaan. Apa yang kamu rasaka

Bagaimana jika aku hanya terjebak dal

isa kita lakukan adalah jujur pada diri kita sendiri. Coba saja iku

engikuti perasaanku dan ternyata itu salah, aku bisa menyakiti banyak orang, t

untuk menemukan kebahagiaan. Hidup ini sing

embali saat-saat bahagia bersama Arman, tetapi saat bersamaan, kenangan

Arman adalah suamiku," Clara berusaha

juga merasakan hal yang sama dan ingin mencoba sesuatu yang ba

. "Mungkin, aku perlu berbicara dengan Arman. Mungkin ada sol

uh dalam dirinya-harapan akan sebuah kehidupan yang lebih memuaskan. Namun, rasa bersalah masih menghantu

pi juga merasakan kekuatan baru untuk menghadapi kenyataan. Ketika dia pu

malam dengan penuh perhatian. "Kamu pulang lebih awal hari in

u bicarakan," Clara menjawab, ber

cara setelah makan malam," Arman

am dirinya. Setelah selesai, dia tahu inilah saatnya. "Arman, bisakah k

" Arman menjawab

erasa ada sesuatu yang perlu kita bicarakan. Tentang kita, tentang pe

ra dengan saksama. "Aku siap menden

kita sudah terjebak dalam rutinitas. Aku ingin mencari ca

ak bahagia?" Arman bert

erdua menemukan cara untuk merasa hid

inya bersama," Arman berkata, tetapi Clara

lan untuk memperbaiki hubungan mereka, ketertarikan yang tumbuh untuk Dika tidak bisa dipungkir

temu. Hari itu, suasananya lebih cerah, dan Clara merasa harapannya bersemi

a menyapa sambil duduk di hada

enjawab, berusaha menampilkan senyum

ah berbicara dengan Arman?" Dika

bicara dengannya. Aku mengatakan bahwa kita harus menemukan

njawab, tetapi raut wajahnya menunjukkan

da sesuatu yang tidak beres. Seolah-olah dia tidak sepen

an dengan pekerjaan barunya. Kadang, perubahan besa

erasa bahwa ada sesuatu yang lebih dalam. Kadang aku merasa

mu berhak untuk merasa bahagia. Jika Arman tidak bisa me

up kembali. Tapi di sisi lain, aku merasa

uhkan. "Kamu tidak perlu merasa bersalah. Ini adalah hidup

nya, dia tahu ada ketertarikan yang lebih dalam, tetapi dia juga tida

ikan," Clara berkata, dan saat mereka bertatapan, ada momen hening yang dipen

ahi perasaan ini lebih jauh, aku di sini unt

anyak hal yang harus aku selesaikan terlebih dahulu. Aku tidak bisa berbuat s

ahan. Yang penting adalah kejujuran," Dika menjawab,

dapannya. Dia tahu perasaannya terhadap Dika semakin dalam, t

memeriksa email. "Hei, kamu sudah pulang!" Arman men

engan Dika," Clara menjawab sambil

ke kota itu, kan?" Arman bert

ang," jawab Clara, berusaha men

n keraguan di wajahnya. "Kamu berdua tampak

k perlu khawatir," Clara menjelask

ja. Aku tahu kadang-kadang kamu bisa merasa tertekan," Ar

Arman. Hanya butuh waktu untuk berpikir," ka

yang membangkitkan semangat dalam hidupnya. Dia harus mengambil keputusan. Apakah dia akan tetap bertahan

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka