icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

ANTARA DUA CINTA

Bab 3 Rahasia yang Mulai Tersimpan

Jumlah Kata:1179    |    Dirilis Pada: Hari ini12:15

un, pikirannya melayang pada pertemuannya dengan Raka siang tadi. Ada rasa bersalah yang mulai menghantuinya, tapi perasaan lain, perasaan yang membuat jantungnya berdebar, jauh lebih m

a pun yang terjadi dalam benaknya. "Hari ini kamu kelihatan

n lagi banyak pikiran aja," jaw

t. "Kalau ada apa-apa, kamu bisa cerita sama aku,

dan ia tidak ingin melukai hatinya. Namun, percakapan singkat dengan Raka di taman tadi terus menghantuinya,

hatinya, ada kegelisahan yang terus menggerogoti. Ia selalu ingat pesan terakhir dari Raka-bahwa ia berhak untuk bahagia. Ka

ih bekerja, Lina tak sengaj

ak harus sering ketemu, tapi aku cu

lir setiap kali melihat namanya di layar. Meski ia tahu seharusny

a. Terima kasih

itu, pesan dari R

pengen bilang kalau aku masih di sini. Kalau kamu but

hubungan ini terus berjalan, suatu saat akan menimbulkan masalah. Namun, kehadiran Raka da

aca, seolah menambah beban di hatinya namun juga memberikan rasa yang ia cari selama ini. Ia tak pernah menyangka bahwa percakapan sederhan

, ketika Lina mencoba membalas pesan dari Raka di ponselnya, Arman tiba-tiba ma

gi kamu chat sampai senyum-senyum

ikan rasa gugupnya dengan tertawa kecil. "Oh, nggak kok, Mas.

senang kalau kamu bisa ngobrol sama teman lama. Kadang k

bersalah makin menguat. Menyimpan rahasia dari Arman terasa seperti duri yang terus

a belum siap melepaskan perasaan yang telah lama ia pendam. Rahasia itu kini mulai tersimpan dalam-dalam, memba

yenangkan dan membawa kembali kenangan masa lalu-kini mulai berubah menjadi beban yang menghantui setiap langkahnya. Setiap kali Arman menatapnya dengan

an sedang lembur, Lina men

arin. Masih ingat taman itu? Rasanya udah lam

aneh di hatinya. Meskipun ia tahu tidak seharu

aneh ya, bisa kembali ngobr

l-tentang mimpi, masa depan, dan kenangan-kenangan lama yang begitu membekas di hati. Dalam percakapan itu

erkejut dan buru-buru meletakkan ponsel ke meja samping. Arman ternyata sudah pulang lebih cepat dar

?" Arman mengerutkan dahi, mende

angka kamu pulang lebih cepat," jawab

ebih cepat. Aku pikir lebih baik pulang dan menghabiskan waktu sama

mengangguk. "Iya, Mas. Aku

tian Arman begitu tulus dan hangat. Arman selalu hadir dalam hidupnya, mendukungnya tanpa syarat,

r, merasa semakin bersalah. Hubungan mereka tidak pernah dilandasi kebohongan atau rahasia, dan ia merasa bimbang karena kini menyimpan se

mencoba melupakan Raka, ingatan tentang kenangan lama dan percakapan penuh gairah mereka kembali membanjiri pikirannya. Namun, ia ju

amun, bahkan dalam tidurnya, bayangan Raka dan tatapan penuh kasih sayang Arman terus menghantuinya. Rahasia yang ia sim

setiap langkah yang ia ambil membawa ia semakin dalam

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka