icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
RAHASIA DI BALIK TATAPAN

RAHASIA DI BALIK TATAPAN

icon

Bab 1 Tatapan Pertama

Jumlah Kata:1214    |    Dirilis Pada: 31/10/2024

. Setelah belasan tahun berlalu, kebanyakan kenangan masa sekolahnya sudah terkubur, tersapu oleh realitas kehidupan dewasa yang penuh tanggung jawab. Pern

tatapan lembut yang menghujam jauh ke dalam dirinya. Mata itu-sepasang mata cokelat tua yang pernah ia kenal

mam Damar

dan tatapan mereka bertemu. Ada keheningan sejenak di

rsenyum lembut, be

pernah ia rindukan tanpa sadar. Waktu seolah-olah tak berlalu untuknya. Masih cantik dan

sekali, ya?" Aira

santai, meski di dalam hatinya bergemuruh.

un menyisakan sedikit rasa misteri. "Kupikir begitu

k tahu harus berkata apa, hanya berdiri memandangi Aira yang masih memancarkan pesona seperti dulu

a. Sungguh," ucap Damar dengan n

gat. "Terima kasih, Dam. Kamu juga terlihat... mapan se

kaku. "Ya, begit

in bertanya banyak hal, tapi merasa ragu. Ada perasaan ganjil yang menyusup

sekarang, Dam?" tanya Aira a

ja, membangun keluarga. Semua berjalan biasa saja." Damar berusaha menjaga

an sebelah alis, seolah in

"Ya, kurasa kita semua sampai pada titik

ring kali... berbeda dari harapan,"

atan dan juga kepedihan yang tersirat di dalamnya, sebua

amar, berusaha mengalihkan topik, m

kin terpaku. "Aku? Aku menjalani hidup yang... kuanggap cukup baik. Beberapa

saan yang sulit digambarkan-seolah-olah mereka adal

tapi kupikir kita akan bertemu lagi suatu saat. Kada

perasaan yang dulu pernah ada, yang kini tiba-tiba kembali bersemi tanpa permisi. Mungkin memang takdir membawanya k

b Damar lirih, dengan tatapan ya

ang baru pertama kali jatuh cinta. Tatapan itu-tatapan yang seolah mengajaknya menga

ira sambil menunjuk

-tiba begitu kuat. Mereka duduk berhadapan, dan Damar merasakan ketegangan aneh

Aku hampir tak pernah mendengar kabar tentangmu s

Damar. Aku menikah... tapi akhirnya berpisah juga. Sekarang, aku

in terlihat terlalu penasaran, ada dorongan kuat untuk tah

suatu yang jauh di luar ruangan itu. "Ya, tak apa. Kadang kehidu

paham rasanya, Aira. Kadang aku berpikir... apa

Dam, dulu aku pernah berpikir bahwa kita mung

. "Tidak bodoh sama sekali. Aku juga berpikir begitu waktu itu

itu. Rasa nyaman yang tak biasa mulai muncul, se

erkata pelan, "Ka

diam, menimbang jawaban yang akan ia berikan. "Aku... y

ujuran di balik jawaban itu. "Seharusnya bahagia

nnya yang terdalam. "Aira... aku sudah menikah. Kami punya keluarga ya

penuh gairah. Kita bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk

a, kenangan yang seharusnya ia tinggalkan. "Ya, waktu berjalan begitu cepat. Aku b

ia katakan namun terlalu berat untuk diucapkan. "Terkadang, kita perlu bertanya

lu jauh, tapi tatapan Aira... tatapan itu membuatnya tak bisa berpaling. Ia merasa terperangkap

umkan bahwa acara reuni akan segera dimulai. Para tamu mulai ber

sana," kata Damar dengan

a dengan sorot mata penuh arti. "Sena

Aira. Sang

ang sama yang pernah membuatnya jatuh cinta, kini kembali membayangi, menyisakan pertanyaan yang tak terjawab. Dan,

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka