JEJAK DI BALIK KEBENARAN
da sesuatu yang belum sepenuhnya terungkap. Keraguannya kembali muncul setiap kal
n," ujar Arman suatu malam ketika mereka duduk bersama di ruang
lebih baik. Tetapi aku tidak bisa mengubah masa lalu.
wa meskipun Rina berusaha keras, ia masih merasa terjebak dalam lingkaran ketidakpastian.
g pernah bercerita tentang seorang detektif pribadi yang berpengalaman. "Dimas, ap
a? Ada yang ingin kamu tanyak
jalan yang ia butuhkan untuk mendapatkan kejelasan. "Aku meras
an, lebih baik kamu langsung bicara dengan Sinta. Dia profesi
egup kencang. Ia merasakan campuran antara rasa cemas dan harapan. A
di sini," suara Sin
yanan detektif pribadi Anda. Saya ingin mendiskusikan situasi yang sedang s
kan apa yang ingin Anda
ndengarkan dengan seksama. "Baiklah, saya mengert
sesuatu yang disembunyikannya. Aku butuh bukti untuk membukt
n, jika kamu benar-benar ingin melanjutkan, saya a
tidak dapat melihatnya. "Ya, say
mpat kerja, dan teman-teman dekatnya. Selanjutnya, saya akan mengawasi dan mencatat aktivitasnya
ar-benar menghargainya," Arman
kutan dan rasa bersalah menyelimuti pikirannya. Apakah ia benar-benar bisa mempercayai Rina
nya, saat mereka duduk berdua di meja makan, suasana terasa canggung. Rina berusaha men
rius? Apakah ada yang mengganggumu?" t
enghindari mata Rina. Dia tidak ingin Rina meras
hu, aku merasa kita harus lebih sering berbicara. J
merasa seperti berdiri di tepi jurang, bersiap untuk melangkah lebih jauh,
tapi pikirannya berputar-putar. Ia merasa terjebak dalam dilema mor
asa harus memberi Sinta waktu untuk mulai mengumpulkan informasi. Sepanjang
ghadapi apa pun yang akan terjadi," Arman berkata
n, setiap kali ia melihat Rina dengan ponselnya, atau ketika ia mendengar bunyi pesan yang masuk, hatinya kembali
tas Rina. Hari pertama, Sinta memberitahu Arman bahwa Rina tampak sibuk di kantor, bek
an. Arman merasa seolah ada yang menghancurkan hatinya. Ia mengingat betapa Rina sering mengatakan beta
u?" Arman membalas pesan Sinta, suara hatinya be
n terus memantau dan m
entang rekan-rekannya, tetapi setiap kata terasa seperti jarum yang menyengat. Arman ber
nya kamu tidak benar-benar mendengarkan," t
jawab Arman sambil tersenyum,
ntrasi pada apa yang ditampilkan di layar. Perasaannya dipenuhi dengan pertanyaan. Kenapa
utanyakan," ujarnya akh
menoleh, wajahnya pe
erasa kamu sering menghabiskan waktu di luar," Arman
pekerjaan. Aku harus bekerja lebih keras untuk mencapai tar
yang salah, aku di sini untuk mendengarkan," Arman men
i. Arman menatap pesan di ponselnya dengan napas ya
a lagi. Mereka menghabiskan waktu di tempat yan
n sekarang? Dengan jari yang bergetar, ia membalas pesan Sin
harus berbuat apa dengan semua informasi ini. Apa yang akan ia lakukan jika te
Rina, berusaha mencari tanda-tanda penyesalan atau kebohongan. Tetapi, semua yang dia li
dan meragukannya sekaligus?" gu
k lebih lanjut. Ia akan mengumpulkan lebih banyak bukti dan bersiap untuk berbicara d
ara dengan Dimas. "Aku sudah menyewa Sinta, dan dia melaporka
sekarang?" tanya Di
aku harus siap dengan apa pun yang terjadi," Arman menjawab
benaran bisa menyakitkan, tetapi lebih baik daripa
ela napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Saat pulang ke r
yuman. "Bagaimana harimu?" tanyanya, tetapi Arma
an sambil berusaha menjaga
nya semakin menguat. Rina tampak senang, sementara Arman merasa
ang baru buka besok malam?" Rina
ktu bersama," jawab Arman, berusaha tidak men
anakan segala kemungkinan. Rina mungkin saja tidak bersalah, tetapi jika Sinta membuktikan
ambu