icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

DALAM GENGGAMAN DUA HATI

Bab 2 Pertemuan yang Tak Terduga

Jumlah Kata:1400    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

alam sebelumnya dengan Maya, hatinya dipenuhi harapan. Namun, bayang-bayang keraguan masih mengi

asi di papan pengumuman. "Nia, rekan baru kita, akan be

n menyenangkan. Rasa penasaran membara dalam dirinya. Dia berusaha mengabaikan perasaan tersebut, tetapi saat me

ebar menghiasi wajahnya, dan saat dia memperkenalkan dirinya kepada tim, Andi merasakan se

rekan-rekan lainnya. "Kami sen

di sini dan tidak sabar untuk memulai p

berusaha untuk bersikap profesional. Namun, saat Nia duduk di seb

mu sudah lama bekerja di sini? Apa yan

h bekerja di sini sekitar lima tahun. Saya suka tantangan yang ad

luar biasa! Saya percaya kita akan memb

ide dan gagasan, dan Andi merasakan kenyamanan yang tidak biasa saat berinteraksi

merasa sedikit canggung saat memutuskan untuk mengajaknya. "Nia, maukah kamu ikut

selalu suka makanan di kaf

mereka. Nia memiliki cara berpikir yang segar dan penuh semangat. Mereka tertawa bers

rtinya kamu membawa energi positif kemana pu

p terlalu singkat untuk dihabiskan dalam kesedihan.

mnya. Sejak lama, ia tidak merasakan kebahagiaan yang tulus. "Ka

setelah berbicara dengan Nia. Namun, dalam hatinya, ada rasa bersalah yang menyusup. Ia tahu bahwa perasaa

agi. "Ayo, kita harus merayakan keberhasilan rapat kita hari ini. Bagai

nolak. "Baiklah, m

merasa dihidupkan kembali-perhatian yang Nia berikan, cara dia mendengarkan dan mengerti, dan kehangatan

embayangi. Dia harus menjaga keseimbangan antara dua dunia yang sangat berbeda

cul, menyita perhatian dari pikirannya yang gelisah. Dia teringat senyum hangatnya, gelak tawanya yan

di pada diri sendiri. "Apakah ini benar a

i bergumam. Dia bangkit dan menghampiri suaminya. "A

rasa tertekan. "Hanya sedikit berpikir. Sulit tidur

ta bisa bicara, jika itu membantu. Aku merasa kita bisa sa

i kata-kata terasa terjebak di tenggorokannya. "Maya, aku... aku

melakukannya. Tapi mungkin kita juga perlu memberi diri kita wa

an menyelamatkan keluarga mereka. Di sisi lain, ia merasakan ketertarikan yang semakin m

pertemuan mereka, dia mencoba bersikap normal, tetapi pikirannya terus melaya

ari yang sibuk?" tanya Nia sambil

lesaikan beberapa hal sebelum presentasi akhir

baik, saling membantu dan memberi masukan. Nia terkadang membe

bagaimana kalau kita pergi ke kafe yang sama lagi? Aku ingin mende

okelat mereka," Nia menjawab sambil terse

profesional, tetapi juga secara emosional. "Kau tahu, kadang aku merasa bingung d

a yang mengganggumu, Andi?

-dalam. "Aku... aku merasa terjebak dalam rutinitas. Ada saat-saat ketika aku merasa seperti ti

erasaan itu. Hidup kadang bisa membuat kita me

rasakan cinta itu, tetapi aku juga merasa bersalah tentang apa yang aku

ang penting adalah bagaimana kita menghadapinya. Setiap orang berhak merasa bahagia

agiaan bukanlah hal yang tercela, tetapi dia juga tahu dia harus berhati-hat

senang bisa berinteraksi dengan Nia, tetapi ada rasa bersalah yang menyelimutinya ke

ntang yang berkelip. Maya bergabung dengannya, duduk di sampingnya. "And

Kita harus saling mendengarkan lebih banyak, dan aku ingin mempe

i berbicara. "Apa kau merasa tertekan denga

jelaskan. Kadang aku merasa tidak bahagia, dan itu membuatku

sama, Andi. Mari kita coba lebih banyak berbica

an Nia, akan ada konsekuensi besar. Tetapi di saat yang sama, perasaan itu semakin kuat. D

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka