LUKA DI BALIK KESETIAAN
a. Beberapa hari setelah pertemuan mereka di kantor, Adrian tidak bisa menghilangkan bayangan Clara dari pikiran
dan menenangkan. Namun, saat ia merenung di bangku taman, ia teringat semua momen bersama Clara-senyumnya, ta
ingin bertemu sebentar? Aku butuh teman." Pesan itu membuat detak jantungnya sem
ajah cemas. Dia mengenakan blus putih dan jeans, penampilannya sederhana tetapi tetap menawan.
ntukmu," jawab Adrian, berusaha terdeng
ada di antara mereka. Clara menceritakan tentang proyek baru di kantor, sementara Adrian mengeluh tentang stres
ta, "Adrian, aku merasa kita perlu jujur satu s
a. "Clara, aku... aku juga merasakannya. Tapi kita tidak seharusn
a rasakan. Rasanya tidak adil untuk terus menaha
tetapi di sisi lain, ia tidak bisa mengabaikan perasaan yang tumbuh semakin kuat untuk Clar
bisa menjadi yang terbaik dalam hidup kita,
an tatapan yang dalam. Dalam detik-detik itu, semua pertimbangan dan peringatan dalam pikirannya meng
ama terpendam, kebahagiaan yang ia tidak pernah rasakan sebelumnya, tetapi bersamaan dengan itu, muncu
ungan kita. Tetapi perasaanku begitu kuat
bersalah. Ini semua salah, Clara. Aku tidak seharusnya m
, kan?" Clara membalas, dengan suara lembut.
Mia. Dia tidak pantas mendapatkan ini,"
akit di matanya. "Kita harus jujur tentang apa yang kita inginkan, Adrian
anya. Kecupan itu adalah pelanggaran yang tidak dapat diabaikan. Namun, ada bagian dalam dirin
n berat. Ia tahu bahwa keputusan yang harus diambil semakin mendeka
Kecelakaan emosional itu telah menciptakan lubang yang dalam di dalam jiwanya, tetapi di saat yang sama, ada
lihat Mia sedang duduk di ruang tamu, ia tahu bahwa ia harus berbicara dengann
s. "Ada apa, Adrian? Apaka
ihan yang mendalam. "Tidak, semuanya tidak
bahwa langkah berikutnya akan menjadi yang paling sulit dalam hidupnya. Tetapi sat
u terlihat begitu serius?" suaranya bergetar, menunjukkan betap
sesuatu yang salah di antara kita," katanya, berusaha untuk menemuka
dmu? Kita masih bersama, kan? Kita selalu menghabiskan wak
enang di pelupuk matanya. "Aku tahu aku seharusnya lebih terbuka pad
i kedalaman perasaan suaminya. "Apakah ini tentan
tahu tentang Clara?" Dia merasa
. Kau tampak berbeda," Mia menjelaskan, suaranya kini dipenuhi kep
ian berkata, merasa semakin terjebak dalam jaring kebohongan yang ia ciptakan. "Clara d
ian, kau tahu betapa aku mencintaimu. Kenapa kau tidak memberi tah
au adalah segalanya bagiku, dan aku tidak ingin m
di, apa yang kau inginkan? Apakah kau ingin
ersamanya. Tapi aku juga tidak bisa mengabaikan perasaanku. Kecelak
akit hati yang mendalam. "Aku tidak tahu apa yang h
mu. Aku harus mencari cara untuk memperbaiki se
bertanya, tatapannya penuh harapan m
a dengan cara yang berbeda. Ini semua sangat rumit,"
Aku tidak bisa terus hidup dalam bayang-bayang. Jika kau ingin bersamanya, aku tid
tidak ingin kehilanganmu, tetapi aku juga tidak bisa berb
ah aku bisa mempercayaimu lagi. Tapi aku ingin berjuang. Jika kau benar-benar
uk menyelesaikan semuanya. Aku tidak ingin kau merasa seperti
a perlu memberi satu sama lain ruang untuk berpikir. Aku tidak ingin terj
galkannya sendiri di ruang tamu. Ia tahu bahwa perbincangan itu adalah l
ika ia berbisik, "Apa yang telah aku lakukan?" Dalam gelap, pikirannya melayang ke C
ng tepat-bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk Mia dan Clara. Ia menyadari bahwa luka yang dalam
kan harinya, ia akan menemukan jawaban atas semua keraguan dan ketakutannya. Na
ambu