icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

BAYANG-BAYANG CINTA TERLARANG

Bab 2 Sinyal yang Mengusik

Jumlah Kata:1428    |    Dirilis Pada: 28/10/2024

selalu terlihat lelah dan tergesa-gesa. Paling mencolok, ponsel Rendy hampir selalu ada di genggamannya. Ketika Lila mendekat, Rendy seri

ada layar ponsel yang sesekali mengeluarkan notifikasi. Lila mengamati suaminya deng

ya? Ada pekerjaan penting lagi?" tanya Lila dengan na

engunci ponselnya dan meletakkannya di meja. "Ya, lagi banyak urusan

an pekerjaan, apalagi sampai mengabaikan keluarga. Sesekali, matanya melirik ke ponsel R

tiba-tiba berbunyi lagi. Rendy, seperti reflek, langsung meraih ponselnya dan melihat layarnya dengan cepat sebelum menguncin

ndy mencoba menjelaskan tanpa Lila b

ya, Mas. Aku paham. Tapi mungkin sesekali kita bisa luangka

abannya. "Nanti, ya, Li. Aku janji, setelah semua

u sering ia mendengar janji seperti itu, dan setiap ka

nya dipenuhi oleh pertanyaan yang belum bisa ia jawab. Ada sesuatu yang tak

terakhir yang ia terima dari Dita. Sahabatnya itu selalu bisa menghib

dah lama nggak cerita apa-a

nya-bahwa ada sesuatu yang mengganggu perasaannya, tapi rasa takut untuk m

ku baik-baik aja kok, Dit.

enarnya terjadi dengan Rendy? Pertanyaan itu terus terulang dalam benaknya. Apakah mu

endy menerima pesan, ia mulai memperhatikan bagaimana reaksi suaminya. Sering kali, Rendy tampak

telah Naya tidur, mereka duduk berdua di ruang tamu. Lila mencob

ini kita jarang banget punya waktu untuk ngobrol. Kamu sela

engan cepat. "Enggak, Li. Kamu terlalu k

u nggak pernah lihat kamu segugup ini sebelumnya," Lila berusaha me

ke Lila. "Aku nggak menyembunyikan apa-apa, Li.

a juga sesuatu yang ia sembunyikan. "Mas, aku percaya sama kamu. Tap

ku sayang kamu, Li. Aku akan lebih perhatian lagi m

ya. Suaminya memang telah meminta maaf, tapi ada perasaan bahwa ini bukan sekadar masal

hati-hati. Jika ada sesuatu yang Rendy sembunyikan dariny

rannya terus berputar, mencoba mencerna segala perasaan yang berkecamuk di dala

elirik ke arah Rendy yang tampak tenang dalam tidurnya. **Ponselnya.** Ponsel i

bagaimana jika kepercayaan itu sudah tidak ada lagi? Bagaimana jika suaminya meman

metar saat ia menyalakan layar ponsel itu. Beruntung, Rendy tidak mengganti k

a pesan singkat dari Dita. Namun, ada satu pesan yang terlihat berbeda-pesan dari sebuah k

akapan tersebut. Apa yang ia temukan m

mu lagi, sayang. Besok kita b

gak sabar. Besok aku usa

ang? Pikiran Lila langsung tertuju pada sosok itu. Dita. S

ak pernah surut, dan kepercayaan yang tak pernah diragukan. Semua terasa hancur dalam sekejap. Lila tak bisa mempercay

rlahan turun, mengalir tanpa bisa ia cegah. Sakit yang menusuk hati membuat

uara kecil yang langsung membuat Rendy bergerak dalam tidurnya. Lila c

etengah terbuka. "Li, kamu belum t

tenang. "Aku baru mau tidur, Mas," jawabnya sambil

Sementara itu, Lila berbaring di sebelahnya, berusaha keras menahan tangisnya. Pengkhianatan ini terlalu

daku? Pada kami? pikirnya dengan kepedihan yang semakin dalam. Tapi kini, ia tahu kebenarann

ohan sekarang, ia perlu waktu untuk memikirkan langkah selanjutnya. Saat sarapan bersama, Lila menatap Rendy yang sibuk dengan ponselny

ya minta kamu temenin dia main,"

engalihkan pandangan dari pons

ah kebohongan lain. Rendy akan bertemu dengan Dita, sahabat yang selama ini ia percayai. Dan untuk pertama kalin

ecamuk. Ia harus memutuskan sesuatu. Haruskah ia menghadapi mereka? Mengonfrontasi

asti-Lila tidak akan t

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka