KETIKA CINTA MENYIMPANG
lah menambah jarak di antara mereka. Dimas menganggap Sarah terlalu emosional, sementara Sarah merasa
Arman bekerja. Kafe itu bukan hanya tempat favorit Sarah, tetapi juga menjadi pelarian dari re
nya. Senyumnya lebar ketika matanya bertemu dengan Sarah. "Sarah
jawab Sarah, mencoba tersenyum meskipun hatinya t
ngan tulus, menghapus sisa-sisa kopi d
. Dia mengikuti Arman ke sudut kafe yang lebih ten
"Aku merasa kesepian. Dimas selalu sibuk dengan pekerjaannya d
a kehadiran mereka di rumah," Arman menjawab, nada suaranya lembut. "Aku
kata-kata Arman. "Mungkin. Tapi a
n berkomentar, lalu menatap matanya. "Tapi itu ti
icara yang membuatnya merasa diperhatikan dan dihargai. "Kau selalu ta
aha menjadi teman yang baik. Kadang-kadang ki
ekadar teman," Sarah menggumam,
man bertanya, mata
t canggung. "Tapi kadang aku merasa lebih
g dalam. "Kadang, kenyamanan itu menjadi fondasi yang b
a sebagai teman lama, tetapi sebagai seseorang yang lebih berarti. "Mungkin aku sudah terlal
a nyaman itu, Sarah merasa terhubung dengan Arman. Setiap senyuman dan tatapan membua
lam, Sarah tahu bahwa dia harus pulang. "Aku h
n ragu. "Apakah kau su
etapi di dalam hatinya, ada keraguan. "Tap
rburu-buru," Arman menyarankan. "Ingat, ya
n suasana hangat ini. "Terima kasih, Arman
Sarah berdebar. Dia tahu perasaannya terhadap Arman semakin da
an. Dalam benaknya, dia tahu bahwa keputusannya di masa depan akan sangat menentukan. Namun
apas, melihat suaminya yang berjuang keras demi mereka. Dalam hatinya, Sarah berharap ada jalan untuk memper
engan pikiran tentang pertemuannya dengan Arman semalam. Rasanya seperti nafas segar setelah berbulan-bulan terkurung da
membangunkan suaminya. "Dimas, bangun. Suda
nak sebelum tersenyum. "Selamat pagi, sayang
jawab Sarah, berusaha menciptakan su
enggangkan badannya.
n waktu untuk berbicara lebih serius. "Bagaimana kal
an semangat. "Kita sudah lama tida
a mulai membara. "Ya, kita bisa p
rada di mobil, suasana terasa canggung. Dimas terus memeriksa ponselnya,
kata-kata yang tepat. "Aku merasa... kit
an serius, matanya te
tapi aku merasa kesepian. Aku ingin kita bisa kembal
u terlalu fokus pada pekerjaan, dan aku tidak menyadari
ersenyum meskipun ada rasa sakit di dadanya
t mereka menikmati makan siang bersama. Dimas terlihat lebih sant
ntuk Arman tidak bisa diabaikan. Saat mereka berbicara,
di bangku, mengawasi anak-anak bermain di sekitar. "Sarah," Dimas memulai, "aku berjanji akan
g mengganjal di dalam hatinya. "Terima
dia melihat layar. "Maaf, aku harus
uan. Dia melihat Dimas menjauh, mengangkat teleponnya. Dalam
ks membuka pesan-pesan yang dikirim oleh Arman semalam. "Senang melih
a dunia: satu yang berisi cinta dan komitmen, dan satu lagi yang
usaha menyembunyikan perasaanny
berusaha terdengar biasa. "
s mengangguk, tetapi Sarah bis
" Sarah menjelaskan, merasa bersala
bisa merasakan ketegangan di
an yang diberikan Arman semakin kuat, dan dia tidak bisa mengabaikannya lebih lama. Tapi di s
tahu langkah selanjutnya akan sangat menentukan nasib mereka. Saat malam tiba, Sarah berdiri
uang tamu, membangunkannya dari
i, dia tahu bahwa jalan yang dia ambil tidak akan mudah. Pilihan yang
k menikmati waktu bersamanya, sambil terus bertanya-tanya tentang apa yang ak
ambu