icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

KETIKA CINTA MENYIMPANG

Bab 3 Saat yang Tepat

Jumlah Kata:1341    |    Dirilis Pada: 24/10/2024

lah menambah jarak di antara mereka. Dimas menganggap Sarah terlalu emosional, sementara Sarah merasa

Arman bekerja. Kafe itu bukan hanya tempat favorit Sarah, tetapi juga menjadi pelarian dari re

nya. Senyumnya lebar ketika matanya bertemu dengan Sarah. "Sarah

jawab Sarah, mencoba tersenyum meskipun hatinya t

ngan tulus, menghapus sisa-sisa kopi d

. Dia mengikuti Arman ke sudut kafe yang lebih ten

"Aku merasa kesepian. Dimas selalu sibuk dengan pekerjaannya d

a kehadiran mereka di rumah," Arman menjawab, nada suaranya lembut. "Aku

kata-kata Arman. "Mungkin. Tapi a

n berkomentar, lalu menatap matanya. "Tapi itu ti

icara yang membuatnya merasa diperhatikan dan dihargai. "Kau selalu ta

aha menjadi teman yang baik. Kadang-kadang ki

ekadar teman," Sarah menggumam,

man bertanya, mata

t canggung. "Tapi kadang aku merasa lebih

g dalam. "Kadang, kenyamanan itu menjadi fondasi yang b

a sebagai teman lama, tetapi sebagai seseorang yang lebih berarti. "Mungkin aku sudah terlal

a nyaman itu, Sarah merasa terhubung dengan Arman. Setiap senyuman dan tatapan membua

lam, Sarah tahu bahwa dia harus pulang. "Aku h

n ragu. "Apakah kau su

etapi di dalam hatinya, ada keraguan. "Tap

rburu-buru," Arman menyarankan. "Ingat, ya

n suasana hangat ini. "Terima kasih, Arman

Sarah berdebar. Dia tahu perasaannya terhadap Arman semakin da

an. Dalam benaknya, dia tahu bahwa keputusannya di masa depan akan sangat menentukan. Namun

apas, melihat suaminya yang berjuang keras demi mereka. Dalam hatinya, Sarah berharap ada jalan untuk memper

engan pikiran tentang pertemuannya dengan Arman semalam. Rasanya seperti nafas segar setelah berbulan-bulan terkurung da

membangunkan suaminya. "Dimas, bangun. Suda

nak sebelum tersenyum. "Selamat pagi, sayang

jawab Sarah, berusaha menciptakan su

enggangkan badannya.

n waktu untuk berbicara lebih serius. "Bagaimana kal

an semangat. "Kita sudah lama tida

a mulai membara. "Ya, kita bisa p

rada di mobil, suasana terasa canggung. Dimas terus memeriksa ponselnya,

kata-kata yang tepat. "Aku merasa... kit

an serius, matanya te

tapi aku merasa kesepian. Aku ingin kita bisa kembal

u terlalu fokus pada pekerjaan, dan aku tidak menyadari

ersenyum meskipun ada rasa sakit di dadanya

t mereka menikmati makan siang bersama. Dimas terlihat lebih sant

ntuk Arman tidak bisa diabaikan. Saat mereka berbicara,

di bangku, mengawasi anak-anak bermain di sekitar. "Sarah," Dimas memulai, "aku berjanji akan

g mengganjal di dalam hatinya. "Terima

dia melihat layar. "Maaf, aku harus

uan. Dia melihat Dimas menjauh, mengangkat teleponnya. Dalam

ks membuka pesan-pesan yang dikirim oleh Arman semalam. "Senang melih

a dunia: satu yang berisi cinta dan komitmen, dan satu lagi yang

usaha menyembunyikan perasaanny

berusaha terdengar biasa. "

s mengangguk, tetapi Sarah bis

" Sarah menjelaskan, merasa bersala

bisa merasakan ketegangan di

an yang diberikan Arman semakin kuat, dan dia tidak bisa mengabaikannya lebih lama. Tapi di s

tahu langkah selanjutnya akan sangat menentukan nasib mereka. Saat malam tiba, Sarah berdiri

uang tamu, membangunkannya dari

i, dia tahu bahwa jalan yang dia ambil tidak akan mudah. Pilihan yang

k menikmati waktu bersamanya, sambil terus bertanya-tanya tentang apa yang ak

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka