DI UJUNG KETIDAKSETIAAN
, dan setiap detik yang dihabiskan bersamanya mengubah cara pandangnya terhadap hidup. Namun, bersamaan dengan peras
m perilaku Sarita. Dia melihat bagaimana Sarita sering melamun, sering kali tersenyum sendiri saat memeriksa
sik pikirannya. "Sarita, belakangan ini kamu terlihat tidak seperti biasanya.
"Tidak, aku baik-baik saja. Hanya sedikit stres di
kup lama. Aku mengenalmu lebih baik daripada siapa pun. Jika ada sesuatu yang mengga
hancurkan semua yang telah dibangun membuatnya terdiam. "Aku janji, semuanya baik-
ga yang semakin rumit. Setiap kali dia bertemu Rizal, dia merasakan kebahagiaan yang tidak bisa dia dapa
sering membayangkan bagaimana jika Dika mengetahui kebenaran. Ketika Sarita dan Rizal bert
tidak ingin berbohong kepada suamiku," Sa
atmu merasa terjebak. Tapi kita sudah terlanjur terikat dengan p
a cinta dan kegembiraan yang diberikan Rizal. Di sisi lain, ada
dang menunggu dengan wajah cemas. "Sarita, kita perlu
a terasa berat. "Aku merasa ada sesuatu yang kau s
tidak melakukan apa-apa yang salah," jawabnya
hat jauh. Apakah kamu masih mencintaiku?" tan
u mencintaimu. Tapi... aku hanya merasa sedikit kehilangan ar
hnya. "Kalau ada yang salah, kita bisa menyelesaikannya
annya. Dia merasa terjepit antara dua cinta-satu yang penuh dengan rasa nyaman dan satu lag
sangat berbeda. "Rizal, aku tidak bisa terus seperti ini. Dika semakin mencurigai kita,
kamu ingin mengakhiri semuanya? Apa
tahu. Aku mencintai Dika, tetapi aku juga tidak
k ingin menjadi alasan kamu berpisah dari Dika. T
ang membuatnya harus memilih antara kebahagiaan dan tanggung jawab. Namun, saat perasaannya semakin mendalam
ia masuk ke rumah, Dika sudah menunggu. "Sarita, kita perlu
entukan akan segera tiba. Dia harus menghadapi kenyataan dan keputusan yang ha
ahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan keinginan Sarita untuk berbohong semakin menip
yak hal bersama, dan aku tidak ingin semua itu hancur karena rahasia y
kejap, dia merenungkan apa yang akan terjadi jika dia mengungkapkan kebenaran. Namun, bayangan
gan arah. Ketika aku bertemu Rizal lagi, semuanya seperti kembali hidup. Aku merita meresap ke dalam pikiran. "Jadi, kamu... kamu
"Aku tidak tahu. Dia adalah bagian dari masa lalu yang indah,
aku merasa dikhianati. Kenapa kamu tidak memberi tahu aku sebelumnya?
ku pikir aku bisa mengatasi perasaan ini sendiri, tetapi semakin aku mencoba, sem
memahami dan mencintaimu sepenuh hati. Tetapi sekarang aku merasa
n memperbaiki semuanya. Aku ingin kembali ke kead
a. "Baiklah, kita akan memberi waktu. Namun, aku perlu tahu bahwa kamu ak
am. Di satu sisi, ada Dika yang telah menjadi pendamping setianya, dan di sisi lain, ada Rizal
a. *"Aku merindukanmu. Apakah kita bisa bertemu lagi?"* Pesan itu membuat jantungnya berdebar. Dia tahu
gkaran yang tak berujung-antara rasa bersalah dan kerinduan. Namun, akhirnya dia memutuskan untuk bertemu de
a. Ketika dia memasuki kafe, Rizal sudah menunggu dengan senyuman lebar ya
kalinya," jawab Sarita, mencoba menjaga nada s
lalu. Namun, kali ini, ada kesadaran bahwa setiap detik yang mereka habi
aku tidak ingin menghancurkan rumah tanggaku. Tetapi aku juga t
kamu merusak hidupmu. Tapi aku juga tidak bisa menutup mata pada apa yan
"Aku ingin kebahagiaan, tetapi aku tidak tahu
Kita bisa merencanakan langkah selanjutnya dengan hati
ia juga merasakan ketakutan akan konsekuensi yang mungkin muncul. Dika,
ndukan Rizal dan kebahagiaan yang dia tawarkan. Namun, di sisi lain, dia tahu bahwa dia tidak bisa
gelisah. "Sarita, apakah semuanya baik-baik saja?" ta
t lelah," jawab Sarita, berusaha meny
n datang tidak hanya akan memengaruhi dirinya, tetapi juga Dika, orang yang paling dicintainya. Deng
ambu