CINTA YANG TERLUKA
eputusan untuk membuka diri dan mengakui kesalahannya membuatnya semakin tertekan. Ia terjebak dalam ras
asa tidak berdaya dan semakin menarik diri. Ia mulai menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah, m
at dan perhatian yang tulus, menciptakan dunia yang berbeda, jauh dari konflik dan ketegangan yang ada di rumah
t bersamanya, ia merasa hidup kembali. Lisa memiliki kemampuan untuk melihat sisi lain dirinya yang tidak pernah
a masa depan. "Kita bisa pergi berlibur ke Bali," usul Lisa, matanya berbinar penuh semangat. "Kau
dari kehidupan yang penuh dengan rasa bersalah dan penyesalan. Namun, di sisi lain, ia tahu bahwa
itahunya tentang kita. Jika kau tidak bahagia di rumah, mengapa tidak p
erinya kebebasan yang ia cari, atau justru akan semakin memperburuk keadaan? Ia merasa terjebak
i. Ini akan menjadi waktu untuk kita berdua," ujarnya dengan perasaan campur aduk. Ia tahu bahwa keputu
ara ombak, dan waktu yang dihabiskan dengan Lisa, membuatnya merasa seolah ia akan mendapatkan kembali bagian dari dirin
an ketika ia bertanya, Andi hanya memberikan jawaban yang samar. Nia merasa cemas, tetapi ia berusaha menahan d
erusaha meyakinkan diri bahwa ini adalah langkah yang tepat. Namun, saat ia bersiap-siap, pesan dari
etapi saat melihat wajah Nia dalam bayangannya, rasa bersalahnya kembali men
gan Lisa, tetapi pikirannya terus kembali kepada Nia. Setelah melalui pemeriksaan keamanan, mereka menemukan tem
di Bali. Namun, Andi tidak bisa sepenuhnya menikmati momen itu. Dia terus mem
ma laut menyambut mereka. Lisa tampak bersemangat, tetapi Andi masih merasakan beban di pundaknya. Dia be
merasakan momen ini begitu sempurna. Namun, saat melihat pasangan lain yang bahagia, rasa bersalahnya semakin dalam. Ia tahu bahwa
an?" tanya Lisa, menyadari
wabnya, berusaha meyakinkan diri. Tetapi di dalam hatiny
n semakin membebani pikirannya. Andi tahu bahwa pelarian ini tidak bisa berlangsung selamanya. Dia
nan ini hanyalah awal dari perjalanan yang lebih sulit. Dia mungkin telah menemu
ap sudut yang menakjubkan. Namun, di setiap tawa yang mereka bagi, Andi selalu merasakan kepingan hati yang hancur di rumah. Setia
i dan menatapnya dalam-dalam. "Andi, aku tahu kita belum lama bersama, tetapi aku merasa ada sesuatu yang le
g mendengar ungkapan cinta dari Lisa, tetapi di sisi lain, ia juga merasa terjebak. "Lisa, aku... a
rti, Andi. Tapi jika ini hanya tentang pelarian, aku tidak ing
n hidup kembali dengan Lisa, tetapi di sisi lain, ia tahu bahwa meninggalkan Nia dan keluarganya sama sekal
galihkan perhatian mereka dengan aktivitas menyenangkan, tetapi hatinya tidak bisa menahan rasa bersalah yang
a Nia yang lembut dan penuh kekhawatiran membuat hatinya bergetar. "Andi, aku sang
ibuk sekarang. Kita bisa berbicara nanti," jawab And
ndi? Sudah lebih dari seminggu kita tidak bertemu
tapi ia tidak bisa mengungkapkan kebenaran. "Aku baik-baik saja. K
a. Wajah Lisa menunjukkan tanda-tanda kekecewaan, dan Andi merasa semakin tert
u hanya mencari kebahagiaan. Namun, jika kau terus berpura-pura b
iarkan semua ini hancur. Aku sudah membangun hidupku bersama Nia, da
semakin berat. Dia menyadari bahwa meskipun Bali menawarkan pelarian sementara, ia tidak bisa terus bersembuny
sampingnya. "Kau tidak bisa terus menunda, Andi. Aku tidak ingin menjadi penyebab kehancuran rumah tanggamu, tet
aan itu terlalu rumit. Akhirnya, Andi berkata, "Aku mencintaimu, Lisa. Tetapi aku ju
idup ini terlalu singkat untuk menghabiskannya dengan ketidakpastian. J
i lain, ia tidak ingin menyakiti Nia dan anak-anak yang sangat dicintainya. Ia tahu bahwa ia ha
atahari terbit, ia mengajak Lisa untuk berjalan di pantai. Ia ingin memberikan kejelasan tentang hu
m-dalam. "Aku harus berbicara dengan Nia. Ini tidak bisa
juga ketakutan. "Kau yakin, Andi? Apakah ka
dirinya. "Ya, aku siap. Aku tidak bisa lagi hidup dalam k
anya mulai berkurang. Keputusan untuk berbicara dengan Nia
ahwa saat-saat ini akan menentukan nasib hidupnya. Dalam hati, Andi berharap agar apapun yang terjadi, ia akan bi
ambu