icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bidadari Surga Milik CEO

Bab 4 Pesona Duda Beranak Dua.

Jumlah Kata:1063    |    Dirilis Pada: 08/10/2024

sudah menolongnya semalam. Kenapa seketika dia menjadi lambat dal

ntai dengan celana panjang berbahan denim dan kaos berwarna putih, ram

at Kedua matanya bertemu dengan mata Zalman. Pipinya merona sep

aaf saya lupa

a," potong Akbar cepat yang langsung ke

dan memasukan pakaian kotornya ke dalam paperbag yang kosong. Beg

gguk saja membenark

itu menyisir rambutnya hanya dengan jemari kar

u sayang jika diabaikan, pikir Ghina. Kepala Ghina m

pi masih baru. Dia banyak belanja tapi tidak di pakai semua, saya rasa ukuran tubuh

menoleh ke arah pintu saat Akb

eriksa Ghina karena Ak

pa-apa, dok,"

iapa tahu dalamnya?" timpal Zalman yang gemas denga

gan dokter sebelumnya dan mengira kalau Zalman dan Ghina adalah sepasang

uami istri, dok

maaf, say

cocok ya, dok

un yang melihat Zalman dan Ghina akan mengira mereka sepa

*

g. Karena tadi pagi Akbar hanya membawa sarapan dan pria itu kini belum kembali ke r

siangnya kemudian memesan jus buah beberapa gelas dengan jenis buah yang berbeda. Begitu juga cemilan. Semua itu bukan untuknya sendiri melainka

man pada kasir di salah satu

a belas ribu,

eluarkan dompetnya kemudian membayar semu

gan itu ponse

rena pria itu hendak menjawab pa

ess mema

sih kabar juga ke aku?" suara sang putri sangat nyaring terdenga

m Zalman setelah suara

msalam, Pa,"

u baru bicara," nasehat Zalman

agian Pa

am dia masuk rumah sakit, memangnya Pak Akbar

dahal papanya juga tidak

anya mereka 'kan?

ikit sombong karena merasa menjadi nona muda di sana di sayang oleh Zalman dan dia menjadi besar kepala. Dia sangat berbeda dari kakak laki-lakinya yang bernama Calvin, Calvin Hafuza Isham Maheer Putra pertama serta anak pe

an Papa

kan siang,

hku sudah berbunyi, a

pon Papa

Pa. Sudah y

salamua

kumsala

u kemeja sekolahnya. Gadis itu langsung keluar kelas menyusul t

mbil pesanan makanannya yang sudah dia bayar d

*

a di dalam sana. Satu suara yang dia kenal adalah milik Ghina dan satu lagi entah siapa. Bukan maksud mengup

duduk di kursi tunggu besi

uk. Seorang wanita dengan pakaian seksi dan glamor dengan sepatu hak tinggi, rambut berwarn

ke dalam kamar tidak lama setel

nampan makan siang Ghina belum habis. Jangankan habis, tersen

suka?" lanjut Zalman kar

h sakit mendekat ke brankar, membuka plastik tipis

n menawarkan makan siang yang dia

apar, Tuan,"

egun dengan lesung pipi pria itu dan gig

tanya Gh

tralkan suaranya, "A

, antara kesal dan keran mengapa bisa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka