I Love You, Suami Orang
di kehidupan. Toh, Namira pernah merasakan yang lebih pahit dari hari ini. Bangun kesiangan,
al yang bisa dia pakai. Tapi, perempuan ini, Namira Amalia. Yang selalu memikirkan kemungkinan terburuk. Dggilannya diangkat, dia membaca proposal
layar komputer. Tapi nasibnya lebih baik,
cari nomermu di
nih ? Aku baru bisa te
, waktu ini Djoko sempet bilan
suka aku ni. Ada
er freelance buat project. Boleh kir
alau ratecard, ehmmm, budget mu bera
g kita te
spektasinya keti
knya kirimin aku ratecardmu, kala
u Mir. Be
pak Raka." Semakin man
, bye
ye
embalas. "Done Mir" Langsung dia mengecek email-nya. Jejeran hasil karya Raka terpampang. "Ohhh wowww" beberap
menghela nafas. Kalau tak diangkat, akan a
be
entar sore aja ki
udah aku jel
da yang ganjel, entar
alau kamu mau sabar, entar sore kita ketemu. Kalau emang kamu ga sabar, sil
seumuranmu. Aku punya prioritas, sorry to say, pa
ecision. Se
ng lagi. Mendadak naik darahnya. Agak kasar dia raih handphone. Pesan singkat dari Jen. "Mir, sori. Aku ga bisa ngantor 3 hari. Ada sepupuku nikah."
r. Dia buka rate card Raka dan mengangguk. "wor
yanya sih kita okay ya. Selanjutnya gimana ? Aku kirimin pr
kepalang. Tak sengaja terlempar lah sapu, sa
. Am
Aman-aman Mir. Pa
ama tenis Ka ? Samp
JG. Gaak, aku
. Gimana ini ? Aku b
Mintanya kaya gimana, kebutuhannya
Mending ketemu aja kali ya biar cepet.
u sebelum jam 12
ih jam 9. Kerjaanku padet banget
reloc aja. Aku m
a ada yang membahagiakan di
opi keduanya hari ini, plus pengeluaran yang seharusnya tak perlu. Dia masih ada sisa edit semalam yang
baru sadar Namira sudah datang, ketika ada kursi yang bergerak. Masih fi
ngus, mukanya berantakan. Raka tak melanjutkan kata-katanya. Dia menatap Namira sambil
ka. "Aku minum ini aja, kamu pesen lagi" tak menunggu persetujuan, Namira meng
gong, tak berani komentar. Sambil jalan, dia pandang lekat-lekat partner tenisnya semalam. Mbak-mbak yang biasanya kuat dan mandiri ini, kali ini sedang rapuh. Dia duduk di me
as sambil terus mengontrol diri. Raka tau, fungsinya saat ini harus diam saja. D
, produktif. Namira terus saja tersedu sedan. Entah berapa bata
Raka sudah ikhlas, tak ada ob
gapapa ? Mau jemp
ak terbata dia bicara. Mata sembabnya seakan minta belas kasihan dari
asih ada hari
i tasnya. "Ini projectnya. Aku ga sem
nya Raka sambil membaca
ah beres, entar aku ambil. Aku p
. Kamu baik-baik. Aku yakin masalahmu berat Mir, tapi aku percaya kamu
ya. "Thanks Ka." Mata mereka saling beradu. Raka m
amaan sedihnya Mir. Aku perlu partner
pol ke Raka. Tak berselang lama, waitrees membawakan
di. Emang buat
a Mbak. Eh sekal
dibaya
gkan kepalanya. Terlalu banyak dia
"Pokoknya besok aku cari Raisa ma. Terse