Anak Kembar Milik Hot CEO
para pengawal yang kau kirim untuk melakukan penyisiran di wi
nta orang menyisir ke seluruh hotel sejak waktu itu, tapi belum ada titik te
"Sudah tiga minggu, k
dak ingin saya
rk," kesal J
sebegitunya. Terlebih lagi, Julian sama sekali tidak menemui wanita penghibur lain sejak malam yang dia habiskan bersama wanita mabuk misterius
rlalu, kemarin Julian terlalu sibuk untuk sekadar mencari tahu tentang wanita misterius yang menggantikan Kattie. Namun, sekarang rasa bersalah terus saja menggerogoti
na, suda
u lima belas menit sejak
belum menerima kabar, Tuan. Namun, tampaknya wanita itu benar-benar mabuk saat it
yang ditunjuk Mark. "Mabuk, ya? Jadi di
itu, Tuan. Tidak ada tanda-tanda
"Dan mengenai darah di tempat tidur? Apa itu Artinya a
a- saya belum menemukan penjelasan
gigit bibirnya, lalu tiba-tiba menoleh ke arah Mark. "Aku ingin kau terus mencari informasi tentang gadis
Baik, Tuan. Saya akan me
as dan menariknya ke pundak. "Aku akan keluar
ya. Langkahnya mantap meski pikirannya kacau. Dia berjalan melintasi p
a bisa salah masuk kamar? Memangnya mabuk membuat orang jadi idiot? Dan mengapa ada darah perawan
Dia menghela napas lagi, kemudian mengeluarkan ponselnya dan memanggil Mark. Kalau dia benar
tu. Aku ingin tahu siapa dia, dari mana dia, dan apa yang terjadi
kan melakukan yang terbaik, Tuan. Saya ak
ke seluruh Los Angel
*
sesak, seolah di dalam sana sedang tercampur aduk antara kecemasan dan ketakutan. Sejenak dia menyesap
ya. Amber berdiri perlahan, langkahnya ragu namun penuh tekad. Dia meng
n senyuman. "Selamat datang, Nona Hayes. Saya
enyum gugup. "Saya agak gugup, Dok. In
pa-apa, Nona. Kami akan membuat Anda merasa nyaman. M
pemeriksaan. Dokter Reynolds menyiapkan alat ultrasonografi, dan s
mbil menunjuk layar. "Usianya sekitar empat m
il yang berdetak di layar itu dengan penuh keajaiban.
a dilihat dari embrionya, sepertinya Anda sedang m
mengatur semua ini. Setelah masalah demi masalah dat
kas medisnya dan beberapa informasi terkait kehamilan. Dia meninggalkan ruang dokter dengan langkah yang ringan namun pikiran yang berat. Amber melangkah keluar
eharusnya
sa menghadapi se
pergi bekerja di kafe tempatnya bekerja paruh waktu di pusat kota. Dia memerlukan uang untuk me
at senior barista-nya, Marry, keluar dari ruang manajer d
i?" tanya Amber, mencob
reka memecatku, Amber. Al
embunyikan keterkejutannya. "Tidak
itu? Apa kau juga hamil?" Marry menyadari ekspresi Amber yang kacau. "Apa yang
gungan. "Aku tidak tahu, Marry. Aku tidak ha
ni sulit. Tapi kau bisa melakukan apa yang terbaik untuk dirimu sendiri. Ad
penuh pertanyaan dalam be
tapi kau harus memikirkan baik-baik apa yang kau ingin
ya masih menghantuinya. Dia kembali ke dapur kafe, sambil men
enumpahkan cream untuk ketiga kalinya. "Jelaskan padaku apa yang
kemudian berbisik, "A-ak
an beralih ke lokernya dan mengambil sesuatu. Begitu di
gugurkan k