icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Liar Nona

Bab 3 Kevin

Jumlah Kata:4748    |    Dirilis Pada: 29/09/2024

tuk mencari hiburan di sebuah klub malam yang hanya beberapa langkah dari tempat ia menginap. Ketika sampai, dia

uk minuman dari gelasnya, satu demi satu, tanpa jeda. Semakin dia minum, semakin berat rasa yang mendera kepalanya-seolah setiap masalah, setiap rasa hampa, b

ya limbung, terseret irama, tangannya menggenggam erat botol minuman, bibirnya sesekali terkumandang teriak kegembiraan yang dipaksakan. Di sudut ruangan, terpaku seorang pemuda tampan berdarah Erop

a sosok yang menawan itu. "Come on dude, dekati dia sebelum dia tersesat ke pelukan orang lain!" ujarnya seraya memberikan dorongan pada Kevin. Namun, sebelum Kevin sempat bergerak, seorang pria yang tampak kurang ajar telah mendekati Brianna, gadis yang tampak semakin mabuk itu. Pria itu mulai mengambil kesempatan dengan

-goyang seolah ingin melepaskan diri dari cengkeraman yang menghimpit. "Tenang, manis... aku akan membua

n dia, Bung!" tegas Kevin, sambil dengan paksa menarik tangan pemuda yang menggenggam Brianna. Dalam keadaan mabuk, Brianna limbung sejenak sebelum tangan Kevin dengan sigap menangkap dan membawanya ke dalam pelukannya. "Dasar!" geram si pemuda. "Siapa kau hah? Berani-beraninya kau menarikku, jangan sok pahlawan kau!" Dia mem

alu membawanya keluar dari kelab malam tersebut. Setelah menangani situasi tersebut, Ronald membayar seluruh kerusakan yang terjadi, lalu kembali menikmati wine yang dingin, ditemani oleh dua wanita memikat yang menambahkan semarak malam itu. Sementara itu, Kevin mengemudikan

tak sadar jika saat ini ia tengah dalam p

vin sambil menggelengkan kepa

karena baru pertama kalinya sang tuan mengundang wanita masuk ke dalam sanksi pribadinya. Langkah Kevin semakin berat saat dia menapaki setiap anak tangga yang seolah tak pernah berakhir. "Oh, sh*t, dia benar-benar berat," keluhnya pelan, tubuhnya mulai terasa pegal. Akhirnya, setelah perjuangan yang terasa seperti abadi, mereka tiba di kamar yang dipenuhi

?" tanya Kevin dengan nada penuh kekhawatiran. "Siapa kamu" tanya Brianna bingung, sambil mengusap-usap bokongnya yang sakit. Melihat keadaan Brianna yang kesakitan dan memegangi pantatnya sendiri, Kevin tidak bisa menahan tawa. Ia kemudian berjongkok di depan Brianna. "Kamu mabuk, Baby... dan seharusnya kamu berterima kasih padaku karena telah menyelamatk

an sebatang rokok da

suntik dan mengisi nya dengan s

di bangku di depan Kevin, kepala yang masih terasa pusing diletakkannya di atas meja. "Heh.

, melangkah dengan gagah ke arah Kevin dan menarik kerah bajunya. "Bis

ap rokoknya yang menari di udara. "Aku benci pria bawel s

wajahnya sehingga nafasnya menyentuh kulit Brianna yang meremang. "Heh, marah-marah namun mencuri ke

Kevin hanya menahan dorongan itu sambil tersenyum sinis, menikmati s

rontak dan menam

akin tertantang d

at menyuntikan sesua

na merasa lengan nya tert

ai seraya mencabut ja

mudian ambruk

enar men

ndong kembali Brianna d

Brianna menunggu

rianna yang begitu cantik dan

begitu bergairah,menggeliat merasakan sesua

i meremas lemb

k melihat brianna ya

h kamera dan memasang

a merekam

lewat di samping nya segera

in terjatuh

Kevin dan membuka pakaian nya hing

l serta vag*na yang ditum

ianna mencumbu bibir dan leher nya,Se

d girl."L

Kemudian menggerayangi setiap inci tubuh K

h nya amat sul

pinggulnya mulai bergerak menggesek

Desahan nya mengik

nya untuk tidak menjamah tubuh Brianna,Brianna yang haus

menggesekan vag*na nya di pen*s Kevin hingga ia merasakan sesuatu akan

h." Tubuh nya pun kemudian

k Kelvin lembut di telinga Brian

dengan mengungkung

brianna yang kencang dan besar itu.meremas nya

n turun bermain di

tahan . Namun Kevin justru tersenyum smirk dan mengh

n vag*na Brianna , memainkan lidahnya di clit*rs brianna serta mencecap dan sesekali menarik clit*ris berwarna merah itu,me

it....faster please ...

erasa begitu sempit. Kevin memompa pelan sambil terus menggerakan lidahnya di

fuck oh...!!!" Teri

yang berukuran panjang ,besar dan putih ke dala

oy,it's

h.." Erang K

*snya dan memasukan k

erasakan pen*s Kevin yang begi

ah..."Desahan mereka

membasahi tub

ka ia akan kembali m

gek nya pada Kevin. Kevin pun

"Brianna mencapai klimak

sa begitu hangat men

Kevin kemudian melumat bibir Bri

kali kali mencapai oragasme sampai lemas namu

kemudian Brianna memilih untuk bergantian di atas memimpin

emas pantat dan payudara brianna secara bergantian, sensasi yang membuat nya te

rianna terus menggoya

perma nya akan segera meledak,ia pun memban

hhhh aa

i klimaks. Kevin memuntahkan spermanya di dalam rahim b

. Mereka pun kemudian tertidur masih dengan p

da saat ia menyadari dirinya terbaring dalam dekapan seorang pria asing, tanpa sehelai benang pun menutupi me

mencoba bangkit. Niatnya untuk meloloskan diri, namun setiap gerakan justru membuat rasa sakit tajam di selangkangannya semakin menjadi

angan tajam para pelayan yang memperhatikannya tanpa bersuara. Hatinya berlomba, rasa frustasi menyelimutinya ketika ia berjalan keluar rumah, melewati halaman ya

Ucap nya pada

apakah tuan tahu

ya mu ,yang kedua dia tidak

ian membuka kan

h sampai, ia langsung meluncur ke kamar mandi, menyisirkan air yang menyegarkan lelah yang membelenggu tubuhnya, lalu merebahk

ya kosong tanpa kehadiran sang kekasih. Hatinya mencelos, berpikir mungkin wanitanya

kan kekasihnya di sana. "Kalian, kemari!" perintahnya pada semua pelayan di rumah deng

akutan. "Kemana wanitaku!" keluhnya

ona pergi keluar," jawab kepal

tidak menahannya, ha?!"

ommy Kevin, yang baru saja tiba di pintu. Raut mukanya memerah, jelas te

ada pelayan mu,atau mommy

in pun mende

apur." Perintah Regi

a" Ucap mer

an duduk di sebera

pun dengan malas mengi

membawa pelacur mu

mmy,dia buk

!! wanita yang mau kau tidur

ikut campur urusan

perintah pada mommy,kamu cuma anak kem

my,Kevin sudah b

n ke rumah ini, dan ingat nanti malam kamu harus i

an kamu dengan pu

malas mengikuti acara pertemuan orang or

ang datang

ikut, atau mommy akan membl

nya dengan kasar dan kem

hat kamu tampak lelah sekali," ujar sang ibu sambil mencium pipi Brianna dengan penuh kasih. "Apa kabar, Nak?" sapa sang ayah dengan nada hangat. Brianna, meski

my dan Daddy?" tanya ibunya dengan nada kecewa. "Aku

setiap kali orang tuanya pulang, mereka akan mengadakan makan malam dengan kawan-kawan sosialita mereka, dan dia selalu merasa terganggu ha

mommy,anna g

lin kamu ke anak teman mommy, waktu SMA bukan rekan bisnis

ah hanya sibuk mengedarkan p

rdebatan antar

temu dan berkenalan dengan teman t

memilih untuk tidur dengan me

biar mereka saling kenal dan menerus kan pertemanan kita." Terdengar B

*

pemberian tercinta dari sang mama. Gaun tersebut, dengan belahan di dadanya, menghi

atannya-Astri dan Elisa-bersama seorang remaja, sedang menunggu. Dengan senyum merekah, Bernada menyapa, "Hello, ya ampun

, "Kamu masih cantik saja, N

tri, "sepertinya kamu m

ian juga masih terlihat cantik dan awet muda. Oh,

Brianna memberi salam, "Halo, tan

antik sekali seperti mama mu. Ini,

ngan tawa, pujian, dan perkenalan yang me

an tapi dia lagi kuliah di ausy jadi

a, yang penting dia bahagia!" Tawa riang menggema di antara mereka, namun suasana berbeda terjadi di meja lain. Brianna memilih menemani Mayang yang terlihat bosan mendengarkan perbincangan yang berlangsung. Meski sebenarnya Brianna sendiri merasa enggan menghadiri pertemuan malam itu, dia t

rlambat setiap kali mommy akan bertemu klien atau

mom, tidak sepantasnya diajak pergi arisan."

pat masu

aya mengikuti Regina masuk ke

at tujuan,dan langsung menghampiri

menghampiri dan berjabat tangan dengan satu persatu temannya. "Tak apa, Gina, yang

p bingung, mencari-cari sosok yang dimaksud. Astri, tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya, bertanya, "Kevin, mana anakmu, Jeng?" Tanya sahabatnya dan membuat Regina berpaling, menca

an yang tidak terduga dari emak-emak di samping mereka. Kesalahpahaman yang tid

" sabar G

iya ben

ang ada saja tingkah

menikmati hidangan

sekali cepat pulang,namun

*

dengan gaya rambut baru yang memikat mata. Ronald, yang telah terbakar amarah men

suara meninggi, sambil mencoba mengacak

menepis tangan Ronald dengan cepat, saa

tak acuh, menyandarkan diri pada sofa mewah, melintangkan kaki dengan santai. Dengan gerakan lam

sal. "Namanya Brianna, dia bekerja di perusahaan keluarganya dan ke sini hanya untuk berlibur," j

nyingsing. "Ini bonus buat lo," ujar Kevin sambil melemparkan sebuah amplop berisi uang kepada Ronald. Wajah Ronald berubah

kitar, berharap Brianna muncul lagi malam ini. Rasa penas

ubuh sintal nya benar benar menggoda dan lagi vag*na brianna yang menurut nya masih

a sudah membuat

benar benar

namun Ronald da

ua kali pakai bro, biasa n

g mulai penasara

pernah mau meniduri wanita nya untuk berulang

ari dia dibanding

kus dalam got, yang bisa

y menghampiri mereka dan duduk di tengah tengah anta

bakal ketagihan karena ini masih perawan." Ya dia

ia masih perawa

a deal harga." Ya madam paham sekali meski Kevin sering bergonta ganti

meraba raba paha madam. Kevin lantas menyetujui harga yang ditawarkan pada nya .

lantai atas menuju kamar yan

g pipi di sebelah kiri,rambut panjang yang terikat ke atas,dan tinggi 155 cm

piri Kevin yang tengah mel

ur tubuh yang begitu tinggi dengan badan tegap beri

Tanya Kevin deng

ematung di samping nya,terang saja sika

hkan tubuh n

bisa memuaskan ku ." Laras mulai bingung karena ini pertama kali bagi nya.se

Kevin,dan mulai membuka

na Kevin,terlihat pen*s Kevin yang beruku

ugasmu bukan diam d

evin,dan mulai meraba paha

mati permainan nya, Kevin masih

a mulai menaikan jilata

n ke bawah mengitari dua bola lato lato dan turun ke bawah area

main dengan l

akar gairah,vegina nya m

gulum pen*s yang sudah tegak d

rasakan nikmat yang mulai menjalari tubuh akibat permainan

n dan mengganti posisi n

s nya di vag*na laras yang sudah b

hh." Desis laras yang tak

ngsang . Seperti biasa ia akan menghentikan permainan

menggesek kan jari nya ke clit*rs. Kevin menahan tanga

." Kevin kemudian bangun

Membuat Laras yang tadi ny

berjongkok ke a

g vegina membuat laras me

benar benar merasa vagin

as yang akan mencapai orgasme lagi lagi ia menc

..." Ucap nya dengan naf

mompa kembali vag

an hebat dari tubuh nya . Nafas nya ngos ngosan ,dan dada nya naik turun . Kevin ti

h perawan ,lubang nya yang masih rapat sulit

pelan." L

s nya di sana .ia terus mencoba me

terasa perih dan ngilu ,penis Kevi

mudian mulai menggenjot vagina laras perlahan agar laras mulai terbiasa

ih laras seraya m

a penis nya begitu nikmat d

ghentak hentakan pompaan nya membuat laras

gasme untuk yang kedua,ia merasa ini

namun ia tak mau mencecap nya,ia paling anti menik

an nya. Kevin terus memompa penis nya hingga d

n penis nya hingga nafas nya memburu dan bada

kkhhh akkkk

laras untuk menelan nya. Setelah puas ia pun kemud

anak tangga ia ta

pun tengah berc

ia melihat sosok yang ia cari

tersebut. Namun langkahnya terhenti karena ia

intu keluar sosok yang di cari n

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka