icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PILIHAN ALBYAN | Chimon's Harem

Bab 3 03

Jumlah Kata:1547    |    Dirilis Pada: Hari ini01:01

embuat semua mahasiswa yang bera

an Danish telah meninggalkan kesan yang mendalam, membuat Vero terus memikirkannya. Ada sesuatu ten

at untuk menemui Alby. Namun, ia terhenti sejenak keti

emilih untuk tidak ikut campur. Dari kejauhan, Vero mengamati mereka b

ah dapat menembus siapa pun yang menjadi sasarannya. Ada kekuatan yang terpancar dari

emberikan jawaban yang Vero harapkan, Al

o tidak terpengaruh. Ia tetap fokus, menatap Alby dengan tatapan yang

h?" Dengan gerakan yang lembut, Alby mencoba membujuk Vero, m

etap berwibawa dan menjaga sikapnya. Di balik tatapan tajamnya, Vero masih

rtanyaan Alby ,Vero dengan tegas menarik tangan A

mengucapkan sepatah kata pun. Keheningan ini meninggalkan Alby dalam

pa apa kabarin gue atau ketok kamar gue aja. Gue masuk ya." Tanpa menoleh

rasa heran. Mungkin Alby memang kurang peka, atau mun

istirahat. Pikirannya dipenuhi pertanyaan tentang perubahan sikap Vero yang tiba-tiba menjadi dingin dan mudah marah. Alby merenung, me

hanya ingin segera merebahkan diri, pikirannya terus menerawang, mencoba meneb

suara yang tidak terlalu keras, Ve

ga tetangga kamar, bahkan mungkin terdengar oleh Alby. Emosi yang terpendam

da rasa cemburu yang muncul, tindakannya menunjukkan sebaliknya. Ada pera

akukan. Sebagian dari dirinya ingin segera pergi ke kamar Vero untuk mengetahui apa yang terj

diri sambil menutup wajah dengan bantal dan memasang earphone,

to

uara yang cukup keras, namun tidak ada

gkin ia sengaja mengabaikan panggilan tersebut. Alby hanya bisa m

deh." Alby memasuki kamar Vero dengan hati-hati, namun

eskipun teriakan sebelumnya mengindikasikan sebaliknya, tampaknya kelela

l pada tubuh Vero. Dengan rasa terkejut yang mendalam, Alby menel

ana coba?" Dengan niat baik, Alby segera menarik s

. Kedua mata Vero terbuka, menatap Alby den

ada yang tajam dan sing

n yang belum terselesaikan, mungkin terkait dengan pertemuan Alb

kenapa Tapi gue masuk lo malah tidur! Dan itu, tolong tititnya dikondisikan ya anjing!"

a ia merasa tidak nyaman di dada. Dengan langkah yang cepat, Alby meninggalkan kamar Vero dan

habat cantiknya itu dan melihat selangkangannya.

ek. Gue kenapa sih jutekin si Alby. Gue harus minta maaf nih, jangan nyampe si Alby benci ke

erkali-kali tanpa mendapat respons. Pintu yang terkunci dan panggilan telepon yang tidak dijawab hanya m

cul dengan mata yang sembab, menunjukkan bahwa ia telah menangis. Vero hanya bi

sore aja. By please.." Alby bergerak tanpa sepatah kata pun, langsung naik ke atas kasur

am dalam kesendiriannya, memeluk lututnya erat-erat, dan tampaknya tidak memiliki keinginan u

ari kampus aja lo udah beda ke gue, lo cuek, lo dingin. Gue sakit hati Ver. Padahal kalo gue salah ya lo bilang salah gue, bukannya malah ka

sa. Vero sedikit menggigit bibir Alby agar mulut Alby terbuka.

lakukan seperti itu hany

k terlepas. Ciuman yang awalnya Lembut menjadi sedikit bernafsu. Hingga Alby suli

dan langsung memundurkan badannya. Vero yang sudah kepalang nafsu menjad

o lagi. Gue lagi gak mau diganggu Ver. Nanti kita

pi

lua

i, merasakan getaran di suara Al

a. Matanya menatap Alby, mencari jawaban, namun Alby hany

yang dibutuhkan Alby. Dengan langkah gontai dan hati yang berat, Ve

tak terbendung lagi, membasahi pipinya yang p

ak menyangka jika sahabatnya itu berani menciumnya, apa Vero tidak ingat jika Alby adalah seorang Gay bottom? Apakah V

ngan nekat mencium Alby. Niatnya yang semula hanya ingin meminta maaf dan menjelaskan mengapa

ndalam. Vero khawatir, mungkin ini akan menjadi akhir da

tal agar dapat meredam teriakannya se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka