Cinta Brutal Sang CEO
ainan kekuasaan, melainkan ada ketertarikan yang lebih dalam yang mulai tumbuh di antara mereka. Setiap
*
alah, namun pikirannya jauh dari halaman-halaman yang ada di depannya. Sejak malam gala itu, Alexander sering menghubunginya, mengundang untuk makan malam,
i sana berdiri Alexander, dengan senyum hangat yang jarang dia tunjukkan di hadapan orang lain
u?" tanyanya sambil
nya. "Tidak, baru saja sampai. K
a tepat di depan telinga cesia,membuat cesia mendesah kecil merasa geli."Kadang-kadang, aku juga butuh waktu unt
inya sedikit memerah. "Kau mulai ter
a sedang bersama Cesia. "Mungkin aku memang sedang belajar menjadi
momen ciuman di pesta gala yang m
pas dari wajah Cesia. "Bukan salahmu, tapi k
unjukkan sisi lain.sisi yang lebih hangat dan penuh perhatian. Sementara Cesia, yang terbiasa dengan sorotan kamera dan perhatian publik, mulai m
*
ulang. Mereka berjalan berdampingan di trotoar kota, lampu jalan menerangi langkah mer
embayangkan akan sering bertemu dengan seseorang seperti dirimu. Biasanya, p
dak tahu caranya meluangkan waktu. Tapi,Kau berbeda, Cesia. Kau membu
Alexander terdengar tulus, dan itu adalah sisi yang tidak
rhenti. Alexander menatap bangunan itu sebentar, lalu
tak biasa di antara mereka. "Aku juga berterima
asa terancam. Hanya kehangatan yang terasa di antara mereka. "Kau ta
xander yang serius namun penuh dengan kehanga
kit, dan bibirnya bertemu dengan bibir Cesia dalam sebuah ciuman yang lembut dan penuh perasaan. Tid
diri, Cesia tersenyum malu-malu. "
yum lembut. "Tidak. Ini bukan tant
ngan perasaan yang mulai berkembang
t. "Mungkin sudah saatnya kita berhenti bermain p
entang tantangan, melainkan tentang dua orang yang mulai saling jatuh ci
an senyum lembut. "Mau mampir dulu?"
cul di wajahnya. "Dengan senang hati," ja
r yang selalu bisa membuat suasana terasa ceria. "Kamu memang selalu tahu
der menatap sekeliling dengan rasa ingin tahu. "Tempatm
memang tempat yang membuatku merasa di rumah. Tapi, ma
nya. "Aku juga merasa begitu. aku senang bisa menghab
ngan santai, membiarkan diri
ikit keraguan di matanya. "Apa kamu keberatan bila d
ut dengan pertanyaan Cesia. "Memangnya kamu mau ke mana?" t
exander dengan senyum lembut. "Aku ingin mandi sebentar," ucapnya
pergian Cesia. Namun, saat Cesia berdiri, tangannya ditarik dengan lembut. Cesia terke
. Senyum nakal terpancar di wajahnya, menunjukkan bahwa ia berniat untuk menambah sedikit keseruan
ar mandi yang luas,bibir kenyalnya tak lepas d
erlahan dengan tatapan
r, dada bidang dan perutnya yang terlatih dengan baik terlihat jelas. Otot-otot six-pack-nya memantulkan cahaya lembut
h dada Alexander yang sedikit berbulu.tanganya perlahan tu
itu melepas pakaiannya,ia menatap tubuh indah di hadapannya,"kamu sangat seksi sayang,"
, tangan kirinya menahan tubuh cesia,sementara tangan
r kala Alexander memainkan k
lum..pernah ada yang memainkanya"ucap cesia t
kini sedang memadu kasih bersama."ahhhh..."cesia mendesah panjang
ng."ucapnya memberikan kecupan singkat sebagai tanda