icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman Tapi Bercinta

Bab 4 Chapter 4. BASAH DAN HANGAT

Jumlah Kata:1206    |    Dirilis Pada: 14/09/2024

lik Thalia yang kembali ter

ue dan diungkapin dalam tidurn

romanya begitu segar dan menggairahkan. Gue seakan langsung bisa membayangkan bagaimana rasa tubuhnya di ujung lidah gue. Ah... gue menggigit bibir dengan resah, penis gue tergencet perut dan permuk

pipi vagina Thalia dengan ja

i miliknya yang luar biasa lembab. Cairan kental membayangi liang Thalia, merembes basah ke seluruh permukaan labianya. Gue menelitinya dengan saksama seperti seorang ilmuwan, setiap jengkal

senio...

erlakukan tubuh Thal

as gue tertahan saat lapisan-lapisan

yang tersusun rapi dan indah. Seakan-akan, saat Tuhan menciptakannya, Dia nyuruh pengrajin paling pandai buat ngerjain milik Thalia doang. Terlebih, kekontrasannya dengan warna selangkangan

Gue membelainya dengan sangat hati-hati sambil memperhatikan reaksi Thalia sejak ujung jari gue menyentuh hingga membentuk garis ta

itu melicinkan perjalanan jari gue ke bawah menyentuh bibir kelaminnya yang basah. Gue mengitariny

k...," gue men

gin rasanya gue menusuk kasar dan menyodoknya dengan jari gue. Namun, gue hanya menyundul-nyundulnya pelan, penuh perasaan, menikmati gelinjang pelan

ri gue dan meratakannya di bibir liang sanggama Thali

rti tersengat listrik ribuan volt sampai pundak gue gemetaran. Segala gerakan yang gue lakukan penuh penghayatan ini rasanya membutuhkan tenaga lebi

ada di dalam tubuh

g. Erangan itu menghentikan jari gue di dalam. Gue menunggu reaksi selanjutnya, tapi yang dilakukan

ami nyaris sama. Gue selalu tahu segalanya lebih dulu dibanding Thalia. Sewaktu gue menangkap basah dirinya menonton film dewasa pertama kali menjelang lulus SMA, bukannya malu

sakannya saat bibirnya dilekati oleh bibir lain. Dia menceritakan ke gue dengan detail reaksi pada tubuhnya dan membuat gue menyetopnya di tengah.

dah basah dan lengket. Bulu kuduk gue meremang. Gue melepaskan jari gue sepenuhnya, menghirup aromanya, dan langsung menjilatinya dengan rakus. Rasa tubuh Thalia benar-benar men

tkan lidah dan melumuri labia-

an lidah gue di klitorisnya. Biji kecil itu terasa lucu di lidah gue. Gue menarik jari lagi, menjilati seputar liangnya sebagai pelumas untuk jari gue supaya dia dapat kembali masuk lebih mudah. Semak

gue mengulum milik Thalia seperti permen karet. Mata gue memejam menikmati rasa tubuhnya yang memancar

hi muka gue, membasahi sekitar selangkangannya yang bersih. Gue mencokotinya, mengunyah-ngunyahnya dengan rakus. Thalia mulai resah, gue khawatir dia akan segera bangu

Liaaa

empurna. Dia sudah nggak tahan ingin menyerang

mulut gue saat gue memaksa

Gue menahan paha dalamnya agar mengangkangi gue dengan dorongan paha gue yang terlipat di bawahnya. Gue isi r

shiiit,"

an pelumas Thalia yang mengalir dari liangnya memudahkan gerakan kontol gue di sana, gue mengusap seputar liang itu, k

ah panjang

basah...

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka