Terjerat cinta sang Billionaire
bayangan samar. Napas mereka berkejaran, terdengar jelas di malam yang dingin. Leo
ela-sela napasnya. "Aku punya seorang teman di sa
buru dan waktu tidak berpihak pada mereka. Di belakang, terdengar suara langkah-langkah
ar untuk memastikan tidak ada yang mengikuti mereka terlalu
siap. Ayo, kita harus bergerak
drenalin mengalir deras dalam darahnya, memberinya kekuatan yang tak ia sadari sebelumnya. Mereka melewati beberapa
at dua orang anak buah Arman berdiri berjaga
mbang situasi. "Kita tidak
balik bahu Leon. "A
ada waktu untuk mencari jalan
jantungnya berdegup semaki
ian mereka. Kau bergerak ke arah dermaga. Temanku, Nico, punya
ku nggak bisa meni
a tetap bersama, kita akan lebih mudah ditemukan
ia mengangguk. "Baiklah
uh percaya diri. Dia menepuk punggung Mia sekal
etap tersembunyi di antara bayang-bayang. Sementara itu, Leon maju ke tengah
rhatian kedua anak buah Arman. "Aku
lik dan berlari, mengarahkan mereka menjauh dari Mia. Mia memanfaatkan momen itu untuk berg
e dalam lorong-lorong sempit, menghilang di balik tikungan, kemudian
disebut Leon, dengan seorang pria berambu
a dengan suara pel
tanya langsung fokus pada
on. Dia bilang kau
mpaknya sudah mendu
ia akan menyusul," jawab Mia dengan cep
a tunggu dia sebentar, tapi tidak
n jalanan di sekitarnya, berharap melihat Leon muncul. Waktu terasa b
ari dengan cepat, tampak kelelahan tapi ma
dek beberapa detik sebelum kapal mulai bergerak. "Mereka
h cemas. "Kita berhasil k
uk sementara, ya," jawabnya. "Tapi ini baru permulaan. Arma
pi selama kita bersama, aku y
penuh makna. "Aku janji, aku akan mel
penuh bayang-bayang di belakang. Mereka tahu perjalanan mere
menatap ke arah kapal yang semakin menjauh. Ia menggeram, wajahnya dip
n baru saj
dak peduli. Jantungnya masih berdebar kencang, dan telinganya terus menangkap suara mesin kapal yang menderu keras, m
il menoleh ke belakang, menatap la
a sampai ke sini?" tanya Mia, suaranya
rhenti. Dia lebih kejam dari yang kau
ejauhan. Mia dan Leon segera menoleh. Sebuah kapal besar, lebih cepat dan leb
an jalannya!"
nik. "Kapal mereka lebih besar dan punya mesin yang leb
melihat kapal Arman yang semakin mendekat. "Apa yang ha
"Tetap tenang. Kita harus cari cara untuk men
. Kita bisa mencoba masuk ke perairan ya
angkap," balas Leon tegas. "Lakukan saja,
hebat ketika melintasi ombak yang lebih besar. Cahaya dari kapal pengejar semakin mendekat, disertai suara tembakan
rik Mia ke bawah dek, melindunginya
n ketakutan menjalar di seluruh tubuhnya. "D
. "Dia hanya peduli tentang kekuasaan dan kontrol. K
di antara ombak dan menghindari serangan. Namun, tiba-tiba kapal mereka ter
rjadi?" tany
seru Nico. "Mungkin kar
perairan dangkal yang penuh karang tajam. "Kita harus keluar d
mata penuh tekad. "Apa y
us berdayung ke daratan. Ada pulau kecil di d
mencoba menghidupkan mesin, tapi suara mesin hanya semakin memekakkan telinga. Sementara i
ambil mendorong dengan sekuat tenaga. Akhirnya, kapal m
Salah satu anak buah Arman mengangkat senjata, membidik ke ar
keras. Nico berteriak ketika pecahan kayu menc
dan membalas tembakan. "Kita tidak pu
meski rasa takut mencengkeramnya. Dia tahu, jika mereka kalah di sini, semua ak
ambil terus menembak. "Kita aka
ghadapi apa pun yang akan terjadi. Bersama Leon, ia akan melawan sampai titik d
erlibat dalam permainan mematikan di tengah laut yang gelap dan penuh rahasia. Pe