icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat cinta sang Billionaire

Bab 5 Pengejaran di Tengah Malam

Jumlah Kata:1459    |    Dirilis Pada: 12/09/2024

bayangan samar. Napas mereka berkejaran, terdengar jelas di malam yang dingin. Leo

ela-sela napasnya. "Aku punya seorang teman di sa

buru dan waktu tidak berpihak pada mereka. Di belakang, terdengar suara langkah-langkah

ar untuk memastikan tidak ada yang mengikuti mereka terlalu

siap. Ayo, kita harus bergerak

drenalin mengalir deras dalam darahnya, memberinya kekuatan yang tak ia sadari sebelumnya. Mereka melewati beberapa

at dua orang anak buah Arman berdiri berjaga

mbang situasi. "Kita tidak

balik bahu Leon. "A

ada waktu untuk mencari jalan

jantungnya berdegup semaki

ian mereka. Kau bergerak ke arah dermaga. Temanku, Nico, punya

ku nggak bisa meni

a tetap bersama, kita akan lebih mudah ditemukan

ia mengangguk. "Baiklah

uh percaya diri. Dia menepuk punggung Mia sekal

etap tersembunyi di antara bayang-bayang. Sementara itu, Leon maju ke tengah

rhatian kedua anak buah Arman. "Aku

lik dan berlari, mengarahkan mereka menjauh dari Mia. Mia memanfaatkan momen itu untuk berg

e dalam lorong-lorong sempit, menghilang di balik tikungan, kemudian

disebut Leon, dengan seorang pria berambu

a dengan suara pel

tanya langsung fokus pada

on. Dia bilang kau

mpaknya sudah mendu

ia akan menyusul," jawab Mia dengan cep

a tunggu dia sebentar, tapi tidak

n jalanan di sekitarnya, berharap melihat Leon muncul. Waktu terasa b

ari dengan cepat, tampak kelelahan tapi ma

dek beberapa detik sebelum kapal mulai bergerak. "Mereka

h cemas. "Kita berhasil k

uk sementara, ya," jawabnya. "Tapi ini baru permulaan. Arma

pi selama kita bersama, aku y

penuh makna. "Aku janji, aku akan mel

penuh bayang-bayang di belakang. Mereka tahu perjalanan mere

menatap ke arah kapal yang semakin menjauh. Ia menggeram, wajahnya dip

n baru saj

dak peduli. Jantungnya masih berdebar kencang, dan telinganya terus menangkap suara mesin kapal yang menderu keras, m

il menoleh ke belakang, menatap la

a sampai ke sini?" tanya Mia, suaranya

rhenti. Dia lebih kejam dari yang kau

ejauhan. Mia dan Leon segera menoleh. Sebuah kapal besar, lebih cepat dan leb

an jalannya!"

nik. "Kapal mereka lebih besar dan punya mesin yang leb

melihat kapal Arman yang semakin mendekat. "Apa yang ha

"Tetap tenang. Kita harus cari cara untuk men

. Kita bisa mencoba masuk ke perairan ya

angkap," balas Leon tegas. "Lakukan saja,

hebat ketika melintasi ombak yang lebih besar. Cahaya dari kapal pengejar semakin mendekat, disertai suara tembakan

rik Mia ke bawah dek, melindunginya

n ketakutan menjalar di seluruh tubuhnya. "D

. "Dia hanya peduli tentang kekuasaan dan kontrol. K

di antara ombak dan menghindari serangan. Namun, tiba-tiba kapal mereka ter

rjadi?" tany

seru Nico. "Mungkin kar

perairan dangkal yang penuh karang tajam. "Kita harus keluar d

mata penuh tekad. "Apa y

us berdayung ke daratan. Ada pulau kecil di d

mencoba menghidupkan mesin, tapi suara mesin hanya semakin memekakkan telinga. Sementara i

ambil mendorong dengan sekuat tenaga. Akhirnya, kapal m

Salah satu anak buah Arman mengangkat senjata, membidik ke ar

keras. Nico berteriak ketika pecahan kayu menc

dan membalas tembakan. "Kita tidak pu

meski rasa takut mencengkeramnya. Dia tahu, jika mereka kalah di sini, semua ak

ambil terus menembak. "Kita aka

ghadapi apa pun yang akan terjadi. Bersama Leon, ia akan melawan sampai titik d

erlibat dalam permainan mematikan di tengah laut yang gelap dan penuh rahasia. Pe

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka