icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat cinta sang Billionaire

Bab 4 Kembalinya bayang-bayang

Jumlah Kata:1665    |    Dirilis Pada: 12/09/2024

afe kecil di tepi kota, menikmati kopi hangat sambil berbicara tentang masa depan. Suasana cafe

n itu hanya ber

iar, sensasi yang mengingatkannya pada masa-masa kelam di Rumah Kuning. Dia menoleh ke

tajam ke arah Mia, seolah-olah dia adalah seorang pemburu yang menemukan mangsanya. Leon segera menyadari peru

gin namun penuh otoritas. "Kau pi

n dirinya meskipun ketakutan menyelinap ke dalam hatinya. Leon segera be

kau pergi sekarang," kata Leon dengan tenan

siapa kau," katanya dengan suara rendah. "Leon, si billionaire

ya dengan suara yang keras meskipun ada getaran ketakutan di dalamnya.

mpu yang redup. "Kau pikir kau bisa kabur begitu saja? Kau milikku, Mia

an barang yang bisa kau klaim. Jika kau ingin berbicara, lakukan denga

apa tentang Mia. Tentang siapa dia sebenarnya, atau mengapa dia berakhir di Ruma

kkan keteguhan. "Mia adalah orang bebas,

ri dunia kita, Leon. Dunia yang kau bahkan tidak bisa bayangkan. Jik

suatu, sesuatu yang mungkin akan mengubah cara Leon melihatnya. Namun, dia j

n tegas. "Aku tidak akan kembali ke dunia gelapmu. Aku sudah c

ikir kau bisa bebas dariku, Mia?" Ia mendekat, dan Leon seg

a Leon, kali ini dengan nada yang lebih

aku akan pergi," katanya sambil tersenyum dingin. "Tapi ingat ini, Mia: kau tidak bi

ketegangan yang kental di udara. Mia menghela napas panjang, mencoba

aja?" tanya Leon

gira dia akan menemukan kita di sini," katanya. "Dia tidak akan berhenti, Leon. A

akan membiarkan dia menyakitimu," katanya dengan

api dia saja, Leon. Ini lebih dalam dari itu. Ada hal-hal yang mungkin k

semuanya padaku, Mia. Aku di sini untukmu

nnya. "Aku ingin percaya padamu, Leon," bisiknya. "Tapi aku takut... jika

ah terjadi di masa lalu. Yang aku pedulikan adalah siapa kau sekarang, dan

gan. Tapi di tengah semua itu, ada juga secercah harapan, bahwa mungkin, dengan

nginkannya. Dan itu berarti mereka harus bersiap untuk menghadapi perang yang lebih besar, pe

inya dalam waktu yang lama, dia merasa mungkin ada jalan keluar dari semua ini. Ta

engan tegas. "Mari ki

ya sedang kacau. "Jadi, apa rencananya?" tanya Mia akhirnya, mencoba mengalihkan pikirannya dari

erapa ide," jawabnya pelan, "tapi yang pertama, kita

? Arman punya mata-mata di mana-mana. Kalau kita

embunyi. Kita akan membuatnya berpikir kita sudah me

s. "Maksudmu, berp

egalanya. Kau tahu tempat-tempat Arman, kau tahu kebi

a mengangkatnya dan berbicara singkat dengan suara

a, merasa ada sesua

Leon cepat. "Dia sudah membawa beberapa anak buah

kin cepat. "Jadi, apa yang kita

ri sakunya-sebuah peta kota dengan beberapa tanda merah. "Kita pergi ke tempat-tempat ini, membuat

ide yang berbahaya, Leon," katanya. "Tap

at yang aku suka," balasnya. "A

ar. Mia merasakan adrenalin yang mengalir deras dalam tubuhnya-sensasi yang sudah lama tidak ia rasakan sejak

n berpisah di tikungan berikutnya. Kau pergi ke kanan, aku ke kiri. Kit

ti-hati," katanya, meras

yarat penuh keyakinan. "Aku selalu hati-hati,

erapa orang yang memperhatikannya dari belakang, pasti anak buah Arman. Tapi Mi

memastikan tidak ada yang terlalu dekat. Ia melihat Leon di kejauhan, dan mereka salin

enalinnya memuncak, semakin yakin bahwa rencana ini mungkin berhasil. Namun, di tikungan menuju titik terakhir

tu dengan suara kasar, tangannya bergerak cepat k

nang. "Cuma mau jalan-jalan aja," ja

pala. "Sayangnya, bosku punya rencana la

n bergerak mendekat dengan cepat dari belakang pria itu, seperti bay

eorang," katanya sambil mundur

ketika tiba-tiba Leon datang dari belakang dan memukul leher pr

"Kita harus cepat," katanya dengan nafas tereng

sa darahnya berdegup kencang. "Bagaim

u. "Kita buat mereka lelah, dan kita cari k

sempit dan jalan-jalan yang gelap. Mereka

kan kembali, dan ketika dia datang lagi, mere

hasil," ujar Mia diantara n

," katanya mantap. "Karena ini satu-satunya cara kita

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka