icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JEJAK PEMBUNUHAN BERRANTAI

Bab 3 Luka yang Belum Pulih

Jumlah Kata:1787    |    Dirilis Pada: 11/09/2024

lah terkumpul. Sorot matanya tajam, tapi di balik ketegasan itu, pikirannya kacau. Korban terbaru, Darma Wijaya, hanyalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Namun yang pal

seorang pengusaha properti yang juga menjadi korban Sang Bayangan dua puluh tahun lalu. Saat itu, Arga begitu yakin bahwa dia sudah menemukan pola di balik pembunuhan berantai tersebu

Saputra dan Darma Wijaya ternyata memiliki hubungan gelap-mereka pernah terlibat dalam skandal properti ilegal yang

ti yang ditemukan di TKP seolah membangkitkan luka lama yang belum sepenuhnya sembuh, menambah beban pada hatiny

suk, wajahnya terlihat serius namun penuh empati. Dia

han, Arga?" tanya Ra

ngulang mimpi buruk lama. Setiap detail kasus ini seolah mengingatkanku pada kegagalan di masa

rutama dengan keterlibatan masa lalumu. Tapi kita harus tetap fokus. Ad

pandangannya tertuju pada sebuah foto lama Agung Saputra, korban dari masa lalu yang sangat berkaita

ya nyaris tenggelam dalam pikirannya se

atatan yang kita miliki, mereka berdua terlibat dalam bisnis properti bersama. Tapi ada rum

e dua puluh tahun lalu, pembunuhan Agung adalah titik balik. Setelah itu, pembunuh berhent

cu kembalinya Sang Bayangan?" ta

ra Darma, Agung, dan korban-korban lainnya. Mungkin pembunuh ini bukan sekadar membalas denda

kita harus mulai dari hubungan mereka. Mungkin kita bisa menemukan se

mulai dengan mengecek catatan lama tentang bisnis mereka, m

tar di meja. Pesan masuk dari Tio: "Aku menemukan s

lar di tubuhnya. Dia menatap Rani. "Sepertin

, berusaha menyatukan potongan-potongan yang masih tersebar. Dia tahu Sang Bayangan ingin dia bermain dalam permaina

l forensik. Dia segera menjelaskan. "Aku memeriksa amplop yang ditemukan di TKP, dan kau benar,

rlihat oleh mata telanjang. "Ini terlihat seperti kode. Hanya sebuah garis tipis, tapi ketika kuperbesar, aku menyadari ini ada

le ternyata merupakan bagian dari teka-teki yang lebih besar. Itu bukan sek

a Arga, akhirnya memahami sebagian dari maksud pembunuh itu. "Dia meng

lum pulih ini akan terus berdarah hingga i

ah sesuatu yang bisa diabaikan. Dua puluh tahun lalu, tanda serupa ditemukan di tubuh Agung Saputra-dan sekarang, Sang Bayangan kembali me

bol ini?" tanya Arga, suaranya datar nam

k ada referensi yang cocok di basis data kami. Ini bisa jadi sesuatu yang sang

menerus terlibat secara pribadi dengannya. Simbol ini jelas bukan sekadar hiasan, melainkan petunjuk yang menuntunn

m Arga seperti gelombang besar yang menggulung semua perasaannya. Ini bukan pesan acak-ini adalah permainan yang dirancang oleh Sang Bayangan. S

erhatikan raut wajahnya yang berubah

io dan Rani. "Pesan dari Sang Bayangan. Dia mempermainkan kita la

menyipit, cemas. "Ini bukan pembunuh biasa, Arga.

hnya. Setiap potongan bukti membawa dia lebih dalam, tapi belum cukup untuk memberikan gambaran utuh. Satu hal yang jelas, S

iri. "Pesan-pesan ini, simbol yang sama dengan kasus Agung Saputra, semua itu diarahkan padaku.

unuhan berantai. Sang Bayangan tidak hanya memburu korbannya, tapi ju

-tekinya," tambah Arga. Pikiran

emukan, ada beberapa detail yang tidak pernah bisa Arga abaikan. Saat itu, Arga yakin sudah begitu dekat dengan pelaku, namun semuany

engusaha yang memiliki keterkaitan dalam bisnis properti ilegal, sebuah skandal yang dulu ditutup begitu saja, mungkin untuk

g mulai menyesakkan. "Kita perlu menggali lebih dalam tentang hubungan antara Agung dan Darma. Ak

"Aku akan sege

sesuatu yang mengganggu

selangkah lebih maju. Dia tidak hanya meninggalkan petunjuk fisik. Dia juga

am. "Dan kau pikir

asai dirinya. "Ini seperti permainan yang dimulai sejak dulu. Aku kehilangan kesempatan dua puluh

an dia memanipulasimu. Kita akan menanganinya bers

s menghantui pikirannya. Setiap langkah dalam kasus ini mengingatkannya pada kegagalan

eringatan atau hanya ejekan dari seorang pembunuh yang tahu dia masih berkuasa? Arga merasa d

rah Arga. "Aku baru dapat kabar dari tim lapangan. Mereka menemukan sesuatu yang menarik di apartemen Darma. Seb

berdebar kencang. "Bawa aku ke sana. M

rasakan campuran antara ketakutan dan harapan. Apakah buku catatan itu adalah kunci unt

ata belum pulih sepenuhnya. Dan setiap langkah yang d

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka