RAHASIA PERPUSTAKAAN KOTA
stakawan muda, yang terdengar di antara lorong-lorong rak buku yang menjulang tinggi. Cahaya redup lampu ga
sudut yang jarang ia kunjungi. Itu adalah bagian belakang perpustakaan, tempat buku-buku tua yang
. Tersembunyi di balik tumpukan buku-buku besar, ia menemukan sebuah buku tua dengan sampul kulit yang usang. Buku itu jauh lebih kecil dibandingkan yang lain, d
ku itu tidak tercatat di katalog perpustakaan, sesuatu yang sangat tidak biasa. Sebagai pustakawan yang teliti, Aria selalu memastikan bahwa seti
di dalamnya masih terbaca. Aksara yang tertulis tampak asing, bukan bahasa yang pernah ia pelajari. Nam
dan suara-suara dari luar perpustakaan, seperti suara kendaraan dan langkah kaki orang, perlahan-lahan menghilang
sa," bisik Aria kep
takaan. Rak-rak buku bergetar pelan, seolah-olah merespons keberadaan buku tersebut. Aria tertegun,
ahan menyelimuti seluruh ruangan, menciptakan bayangan misterius yang menari-nari di dinding perpustakaan
enarnya terja
ang dari dalam halaman-halaman yang terbuka. Suara itu berbisik dalam bahasa yang
an untuk semua oran
at itu, ia menyadari bahwa buku ini menyimpan rahasia yang lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan, sebuah r
ria telah menjadi bag
an mengubah hidupnya? Hanya waktu yang bisa menjawab, namun satu hal yan
ipun perasaan aneh masih menyelimuti dirinya, ada dorongan kuat yang membuatnya ingin terus membaca. Denga
rkesan janggal karena peta tersebut tidak menggambarkan kota atau tempat yang dikenalnya. Tidak ada tanda-tanda pe
dikelilingi oleh simbol yang sama dengan yang ada di sampul buku. Sebuah tulisan
peta tersebut. Ada dorongan kuat dalam dirinya yang mengatakan bahwa titik merah itu bukan
rcaya bahwa perpustakaan kota ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan pengetahuan, tetapi juga sebagai gerbang menuj
an kemungkinan bahwa peta ini mungkin adalah
ar nyata?" bisik Aria
oleh ke arah suara. Di sana, berdiri seorang pria tua dengan janggut panjang berwarna abu-abu, mengenakan mantel gelap. Mata pria itu
udah tutup," kata Aritanya pelan, dengan suara serak yang mengirimkan getaran ke seluruh tubuh Aria. "Tapi aku
uhnya menegang. "A
yang ada di tangan Aria. "Sesuatu yang mungkin ada dalam buku i
ra semakin meningkat. Ada sesuatu yang tidak beres de
aya tidak bisa menyerahkannya kepada
idak mengerti, nak. Buku itu... bukan milik perpustak
tu juga, cahaya dari simbol di sampul buku kembali bersinar terang, kali ini lebih kuat daripada sebelumnya.
"Kau sudah membukanya," bisiknya dengan nada penuh rasa gentar. "K
ik dan pergi dengan tergesa-gesa, meningg
ndang buku di tangannya dengan perasaan campur aduk. Apa sebenarny
tanyaan memenuhi benaknya, dan Aria tahu bahwa ia harus mencari jawabannya, bahkan jika itu berart
i dalam dirinya, ada rasa tanggung jawab untuk mengetahui apa yang tersembunyi di bali
halaman berikutnya, bersiap menghadapi
ambu