Anak untuk Tuan Majikan
ediakan oleh para pelayan. Kain halus berwarna merah marun itu menempe
embuatnya terlihat mempesona. Namun Mira merasa sangat c
. Tatapannya langsung tertuju pada Mira
uan... " ucap Mira m
lingerie merah marun yang menggambarkan setiap lekuk tubuhnya. Itu
sulit diartikan. Mata pria itu menyusuri tubuh Mira dari a
idak nyaman. Ia segera merapatkan lengannya, mencoba menut
engan nada sinis, matanya menyipit. "Kita sudah m
Saya... hanya
mu mulai sekarang," ucap Adrian naik ke ranjang dan menangkap dagu runcing istri keduanya itu. Senyum sin
gak bakal peduli." Tanpa memberikan kesempatan Adrian segera men
mengeksplorasi bibirnya dengan penuh hasrat, membuat Mirat, tangannya mulai m
n basah yang membuat Mira merinding. Tangannya bergerak lebih jau
ka pakaian terakhir itu terlepas, Adrian berhenti sej
alus dan buah dada yang besar yang terlihat
ngannya. Dia tidak menyangka bahwa seorang pe
nku," gumam Adrian dengan suara rendahnya
ia tahu bahwa ini adalah bagian dari pernikahan mereka. Tanpa banyak bicara lag
begitu tegang. Adrian tak menberikan celah kepada lawannya. Membuat s
*
terasa lebih menusuk dari biasanya. Mira terbangun dengan tubuh yang t
ja terjadi semalam. Hatinya merasa sakit Adrian meny
un gerakannya terasa menyakitkan. Perlahan turun dari tempat ti
erhasil meraih pegangan pintu
. Ia ingin membersihkan sisa-sisa
pakaian yang telah disediakan di dalam kamar mand
dur yang kini tampak kosong. A
layanan saat ia sedang mandi. Melihat itu seolah-
istri pertamanya se
tu. Adrian dan Bella memang sepasang suami istri sedangakan
r tidur, meskipun ia telah menjadi istri siri Adrian nam
apur untuk menyiapkan sarapan dan member
tenang Mira mulai mem
k Sari. Sari adalah salah satu pelayan yang sudah lama bekerja di
erupakan kepala pelayan. "Biarkan yang lain yang mengurusnya. Ka
istri Tuan Adrian juga
mu iri sama Mira!" marah Sari. Sejak Mira masuk wa
Wanita itu segera membaw
bu Fatma. "Makasih, bu, tapi aku lebih s
nya sedangkan para pelayanan melay
berdiri di ambang pintu dapur dengan pakaian yang
ya sebagian kecil tubuhnya, memperl
nada yang sarat dan sinis. "Aku pikir siapa t
gan secangkir kopi panas yang mengepul
ari atas kepala hingga ujung kaki seolah menilai har
enarik syal di leher Mira yang seketika jengk
kopinya dan seketika cairan panas itu tumpah
a dibuat-buat. "Lihat apa yang aku
m hatinya ia merasa kesal. Tapi ia tahu melawan Bella hanya akan memperburuk
dan menatap Mira yang sedang membersihkan
wa Bella mencoba memancing reaksinya, tapi Mira tidak akan melakukan itu. Keti
lain yang bisa saya bantu?" ucap Mir
ri tadi." Adrian muncul dan langsung
ga matanya tertuju pada Mira ya
menatap Bella kemudian beral
esal. Aku cuma main
la dengan mesrah tanpa malu. Bella tak tinggal diam, di
Ana. "Kamu lihat ini kan. Jadi jan
angan buruk," Setelah mengucapkan kalimat terakhirnya de