icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Penggantiii

Bab 4 Bip

Jumlah Kata:1441    |    Dirilis Pada: 09/08/2024

p

p

p

t, hampir terlelap dalam garis yang bergelombang tenang seakan menghipnotis isi di dalam kepalan

i. Ia tidak tahu harus memberitahu Hanum seperti apa nanti? Dia tahu betul apa yang Hanum citakan selama ini ... dia tahu betul

a rapalkan lagi di dalam sujudnya. Jangankan unt

sap anak rambut Hanum. "Maafkan aku ya Allah," ucap Ustadz Riza pelan d

Riza tersenyum sembari meneteskan air matanya lagi. "Tapi sekarang ...," ucapan Ustadz Riza

" Suara umi diiringi dengan

garah pada mertuanya, meski senyuman itu

a paruh baya dengan sorban berwarna putih di

a masih menjadi santri waktu itu, berdiri di samping

ya Kyai sangat pelan hampir tidak terdengar oleh siapa

rik napas dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. "Ini musibah, Bi

ertengkar di dalam mobil saat berkendara? Apa itu baik? Jangan lupa perbanyak lagi hapalan Surat Asy Syu

ntuk sekedar membela diri di depan mertuanya. Ia sadar dari dulu memang pr

ai membisik sangat pelan pada tengkuk leher Ustadz Riza. "Beri tahu aku, Nak. Bagaimana cara Abi memberitahu Hanum nanti, sedangkan selama ini dia meminta abi mendoakan di

Hanum perlahan kemudian menunduk lagi menye

ari tadi tiada hentinya merapalkan doa untuk anak perempuan semata wayangnya. Sedangkan diri

ampiri Hanum. "Belum siuman ya? Kita harus melakukan tindakan pengangkatan rahim sekarang ya

diartikan, wajahnya menggeleng beruraian air mata. "A

ahan dari vaginanya pun tidak berhenti, setelah melakukan pengecekan lebih lanjut ternyata benturan itu mengakibatkan hancurnya beberapa organ dalam buk Hanum salah sa

bergetar ketakutan setelah m

n terbaik untuk anak ibuk, tidak hamil bukan berarti gagal jadi

ekali mempunyai anak dan seandainya saja dokter itu tahu jika Hanum akan dimadu

a beberapa perawat telah membawa ra

i berjalan landai mengikuti Hanum dar

erdiam kaku melihat wanita kesayangan

ang bapak ...," ucapnya dengan air mata yang

ya ke atas menghadap Kyai, "Maa

ng, "Apa sekarang kamu masih ingin

pertanyaan Kyai. "Bi, bisa nggak kita jangan ng

menikah lagi karena ingin memiliki anak, sedangkan sekarang ... Hanum sud

bisa terdiam tidak bisa be

rimu adalah anak Abi, jika saat ini kamu menyakiti anak Abi. Suatu saat pasti anakmu akan merasakan h

asa jika mertua di hadapannya saat

i diam, memikirkan apa yang akan

atang memergoki keduanya saling terdiam bagai manekin. "Abi ... tunggulah

kali ini ia merasa sangat lemah hingga rasanya tidak mampu

bur semua impiannya. Masih terngiang jelas betapa Hanum terus bercerita seandainya ia mem

a ia rasakan. "Aku harus apa ya Allah? Ternyata aku sangat lemah, maafkan aku ya Allah ... aku masih belum

t menyeka air matanya. "Bi ... kalau Hanum melihat Abinya juga terpuruk, dia pasti akan le

masih mau disini, mau menenangkan diri dulu ... Umi nggak apa kan jaga Hanum

melihat Abi bersedih ketika Hanum sadar! Janji lohh!" sahut Umi sembari melangkah kelu

istrinya saja yang ia kecewakan. Tetapi juga kedua or

. Lalu sekarang? Jangankan anak! Cinta Hanum saja mungkin sudah mulai pudar untuk dirinya sekarang, karena penyebab hilang rahim

ya kasar, lalu melempar kepalany

tuki diri. Kyai menanyakan hal yang m

ta yang berkaca-kaca. "Ustadz ... Abi berpuluh-puluh tahun mengajarimu sampai kamu menj

iam hanya memand

adikanlah dia bidadarimu satu-satu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka