icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Istri Penggantiii

Bab 2 Di depan Julangan

Jumlah Kata:1457    |    Dirilis Pada: 09/08/2024

iringi rintik gerimis seperti simbol hati Hanum saat ini. Rintikan air yang terjatuh dari la

k biasanya berdecit keras, seakan menertawaka

engan terburu-buru sudah tidak lagi berjalan sejajar dengan langkah yang bersamaan atau bergandengan tangan sepert

nya dengan suara yang sangat kecil

ggilan istrinya meski suara itu hampir hilang terbaw

elakangmu," pinta Hanum sambil mengulum bibirnya. Dia benar-benar malu berjala

pun terlihat begitu panik. 'Masya Allah ... seandainya istriku bisa memberiku keturunan, akan kupastikan aku tidak akan tega

ul pundak Hanum dan berjalan

lillah y

ibirnya mengarah pada seorang suami yang s

stadz Riza sangat pelan sembari melan

ketika berubah m

Lagi pula kamu jangan khawatir cinta mas akan selalu utuh untukmu sampai kapan pun!

, kemudian mengulum senyumnya dengan pandangan yang

as, kan?" tanya Ust

ngan wajah yang masih tersenyum manis. "Apa ikhlasku masih berperan penting

ap tentram dan berbahagia. Jadi ...sekarang mas tanya, ka

ia hanya memandang Ustadz Riza dengan

um dihentikan oleh suaminya untuk

lagi secepatnya." Ustadz Riza mengambilkan kurs

ikan langkah suaminya yang masuk

datang berdampingan dengan seorang

ya, "Nadin ...." Suara Hanum tidak

ss berwarna peach itu hanya menund

ngat jelas di kepala Hanum setiap kali dia

sangat baru menjadi santri di pondok pesantren milik Ustadz Riza ini, mungkin hanya sekitar tiga bulanan jika

ang menggenggam jemari Ustadz Riza lalu bersembunyi di belakang

aku tidak sopan pada yang bukan muhrimnya. "Nadin, lepaskan tanganmu dari abi sekarang juga! A

a, "Maaf Umi ... Nadin takut." Gadis itu terli

dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Mencoba untuk mengatur r

iza sembari menghusap pundak Hanum yang

ecara tiba-tiba lalu menatap mata suaminya penuh arti dan me

ong lihat umi. Apa kamu tau apa tujuan abi membawamu pada um

m, itu artinya gadis itu memang sudah tah

ah ini?" tanya Hanum lagi dengan intonasi yang s

lalu menggeleng. "Nadin hanya tau, Abi akan menikahi Na

bi usianya sangat jauh berbeda dan menikah itu bukanlah perkara yang mudah

, abi menikahi Nadin untuk menggantikan umi agar

ngan Nadin secara tidak sengaja, ia menoleh ke

u mencintai abi? Apa abi yang memaksamu untuk menikah de

ikah! Nadin baru beberapa minggu ini tahu jika umi dan abi adalah sepasang suami istri. Sekali lagi Nadin minta maaf umi ...." Perkataa

a satu patah kata pun Hanum melangkah meninggalkan mereka berdua dengan kekecewaan.

Hanum? Kekecewaan Hanum memuncak, merasa tidak dihargai dan dik

bisa mungkin kuusahakan dirinya selalu tampil menawan! Tapi nyatanya ia ma

tak

rkan dirinya duduk dengan sejuta tangisan.

ngan Hanum. "Hanum ... kamu salah paham. Mas akan jelaskan!" ucap Ustadz Riza denga

ighfar? Lalu, Mas?" sahut Hanum lalu menyenderkan kembali pund

engarah ke depan. Ustadz Riza ingin menegur istrinya tetapi ia takut akan respon yang dikeluarkan Hanum padanya, takut jika H

esuatu yang membuat dirinya tenang, ia ingin ditenangkan

kar api? Atau kepala yang dipenggal paksa? Mungkin Terdengar sedikit menyeramkan. Tapi ... aku ingin tahu jawabannya, karena ntah mengapa sekarang aku ingin kelu

, tetapi tak kunjung juga ditenangkan. Akhirnya Hanum membuka suaranya terl

u," ujar Hanum datar dengan mata ya

ttt

tadz Riza tiba-tiba memberhentikan l

n sekali lag

DIMADU!" jawab Hanum lagi, k

m mulut Hanum, seketika Ustadz Riza langsung mel

hirnya mobil yang mereka pakai, menabrak

!!" jerit keduany

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka