Istri Penggantiii
iringi rintik gerimis seperti simbol hati Hanum saat ini. Rintikan air yang terjatuh dari la
k biasanya berdecit keras, seakan menertawaka
engan terburu-buru sudah tidak lagi berjalan sejajar dengan langkah yang bersamaan atau bergandengan tangan sepert
nya dengan suara yang sangat kecil
ggilan istrinya meski suara itu hampir hilang terbaw
elakangmu," pinta Hanum sambil mengulum bibirnya. Dia benar-benar malu berjala
pun terlihat begitu panik. 'Masya Allah ... seandainya istriku bisa memberiku keturunan, akan kupastikan aku tidak akan tega
ul pundak Hanum dan berjalan
lillah y
ibirnya mengarah pada seorang suami yang s
stadz Riza sangat pelan sembari melan
ketika berubah m
Lagi pula kamu jangan khawatir cinta mas akan selalu utuh untukmu sampai kapan pun!
, kemudian mengulum senyumnya dengan pandangan yang
as, kan?" tanya Ust
ngan wajah yang masih tersenyum manis. "Apa ikhlasku masih berperan penting
ap tentram dan berbahagia. Jadi ...sekarang mas tanya, ka
ia hanya memandang Ustadz Riza dengan
um dihentikan oleh suaminya untuk
lagi secepatnya." Ustadz Riza mengambilkan kurs
ikan langkah suaminya yang masuk
datang berdampingan dengan seorang
ya, "Nadin ...." Suara Hanum tidak
ss berwarna peach itu hanya menund
ngat jelas di kepala Hanum setiap kali dia
sangat baru menjadi santri di pondok pesantren milik Ustadz Riza ini, mungkin hanya sekitar tiga bulanan jika
ang menggenggam jemari Ustadz Riza lalu bersembunyi di belakang
aku tidak sopan pada yang bukan muhrimnya. "Nadin, lepaskan tanganmu dari abi sekarang juga! A
a, "Maaf Umi ... Nadin takut." Gadis itu terli
dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Mencoba untuk mengatur r
iza sembari menghusap pundak Hanum yang
ecara tiba-tiba lalu menatap mata suaminya penuh arti dan me
ong lihat umi. Apa kamu tau apa tujuan abi membawamu pada um
m, itu artinya gadis itu memang sudah tah
ah ini?" tanya Hanum lagi dengan intonasi yang s
lalu menggeleng. "Nadin hanya tau, Abi akan menikahi Na
bi usianya sangat jauh berbeda dan menikah itu bukanlah perkara yang mudah
, abi menikahi Nadin untuk menggantikan umi agar
ngan Nadin secara tidak sengaja, ia menoleh ke
u mencintai abi? Apa abi yang memaksamu untuk menikah de
ikah! Nadin baru beberapa minggu ini tahu jika umi dan abi adalah sepasang suami istri. Sekali lagi Nadin minta maaf umi ...." Perkataa
a satu patah kata pun Hanum melangkah meninggalkan mereka berdua dengan kekecewaan.
Hanum? Kekecewaan Hanum memuncak, merasa tidak dihargai dan dik
bisa mungkin kuusahakan dirinya selalu tampil menawan! Tapi nyatanya ia ma
tak
rkan dirinya duduk dengan sejuta tangisan.
ngan Hanum. "Hanum ... kamu salah paham. Mas akan jelaskan!" ucap Ustadz Riza denga
ighfar? Lalu, Mas?" sahut Hanum lalu menyenderkan kembali pund
engarah ke depan. Ustadz Riza ingin menegur istrinya tetapi ia takut akan respon yang dikeluarkan Hanum padanya, takut jika H
esuatu yang membuat dirinya tenang, ia ingin ditenangkan
kar api? Atau kepala yang dipenggal paksa? Mungkin Terdengar sedikit menyeramkan. Tapi ... aku ingin tahu jawabannya, karena ntah mengapa sekarang aku ingin kelu
, tetapi tak kunjung juga ditenangkan. Akhirnya Hanum membuka suaranya terl
u," ujar Hanum datar dengan mata ya
ttt
tadz Riza tiba-tiba memberhentikan l
n sekali lag
DIMADU!" jawab Hanum lagi, k
m mulut Hanum, seketika Ustadz Riza langsung mel
hirnya mobil yang mereka pakai, menabrak
!!" jerit keduany