Baby Boss: Istri Kecil Tuan Asher
ahkan di tengah hiruk pikuk padatnya kota Jakarta siang itu, paras tampannya te
kita masuk
i urutan ke lima orang paling kaya di dunia. Dia menilik seki
penting. Bahkan Asher si petinggi tertinggi saja sampai t
i sana?" tanya
berdua turun dari mobil, berjalan santai ke sebuah cafe yang terlihat begitu ramai. Tangan
Noch sudah mengintai dari luar. Meja yang mereka pilih adalah yang posi
tangannya menutupi bagian pinggir wajahnya secara natural. Dia mel
tanyanya
k ke lantai dua," ujar Noch, menunju
unya hubungan d
a yang mereka awasi pada Asher. "Pemilik cafe ini adalah saudaranya. Tentu saja dibang
mpat r
diadakan di tempat ramai. Dia ing
tuk mengurus sebuah pekerjaan. Setelah mendapat laporan dari Noch, dia bergegas
lau kita lang
audaranya, jadi kita harus lebih b
ak sabar. "Siapa
rannya
Noch," t
is,
r Asher tertari
apak kan ga-" Noch tak ja
Padahal dia ingin menyerang kalau ternyata saudara pengkhianat itu a
a sampai mau menye
ya ke atas meja. "Tidak bisa. Sa
stennya itu. Dia menatap lurus tangga
Kalau tidak, Asher akan langsu
ang mudah dibodohi bagi Asher, sekaligus papa biologisnya. Beruntung Asher
dahal kita bisa m
au ketahuan Pak M
i mana dengan Neona. Makanya Asher bersikeras menangkap si pen
rmi
rang gadis tengah berdiri kikuk di sampingnya. Alisnya bertaut,
a. Perempuan itu tiba-tiba mendekatkan kepala, mengecupnya. Bibir
perempuan itu menarik kepalanya, menunduk singkat lalu melarikan diri ta
gap Noch se
bukan main, mendapat ciuman mendadak dari seorang hadiys asing ber
tawa kakun
e bibir Asher. Sontak saja tangannya ditepis kasar, membuat
ap Noch taj
.
r
kejadian itu juga memberikan efek pada kewarasan Noch. Bagaimana bisa ada perempu
-p
nya Noch kembali diam, menatap Asher yang melonggarkan lilitan dasinya. Hal ya
ernyit terganggu, ketika dentingan jam itu tak henti-hentinya berbunyi. T
tkan mulut terkejut. Dia mengedar pandang panik, menemukan sebuah lukisan abstrak da
nap
n, menemukan tatapan setajam elang itu terarah lurus padanya. Mata
nya Noch pada Asher
a kamu
enatap bosnya itu. Tangannya reflek menyilang di depan badan
ksudnya? Sher, l
h yang lumayan akrab walau sering beradu urat. Namun, setelah Noch menjadi asis
rkatup rapat, sedangkan matanya menatap Noch dari atas hingga
er, kalau aneh-a
kat. "Kenapa? Nggak jadi dile
. Bibirnya sampai terbuka tertutup, bingung hendak
." Noch melotot lebar, menyeb
gue suka laki-kaki. Bukannya lo, satu-satu
gila! Cuma Aretha yang bo
kan yang selalu Noch suguhkan. Mentang-mentang sudah bertunangan,
an Noch, membuat p
n gue? Gue h
asistennya itu. Dia membuka pintu ruang
mungkin selera gue serendah lo," u