icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ilmu warisan

Bab 2 Penasaran

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 08/08/2024

bentar, lalu men

uduk mulai berdiri dan ir

ngku, dia benar-benar terlihat jela

ini bergetar hebat saat nenek itu sekarang men

aku seolah hanya terpaku pada senyuman pucat itu. "Nur ..

gga tubuhku melemah, lalu ambruk dari kursi dan terlihat samar wanita tua itu kini melangkah

*

dara yang sudah terjejer rapih menunggu kesadaran sauda

ku perlahan sembari mena

ggeleng sambil teru

oh menemuiku ditemani dengan seorang pr

r badannya?" t

h ...," jaw

kan kaki dan menyuruhku untuk duduk, ada yang i

ti. Aku duduk menghadap mbah uti dan pri

bah sampein ke kamu ... tapi ...." Mbah uti terlihat ragu untuk m

h?" tanyaku se

, terakhir kita bertemu Nur masih kecil ... tapi mungkin Nur lupa," sa

h oleh-oleh rengginang kesukaanmu," ucapnya lagi dan kali ini dia mengelus rambutku pelan, "Sekarang ... Nur sudah bes

Suasana menjadi cair hanya karena guyonan dan pujian dari Mbah E

baru saja mencair ti

uanya terkejut menatap pintu yang sudah terbuka lebar, an

komat-kamit ntah apa yang dia bacakan aku pun tak

iam, karena sangat bingung de

NUR

k mengikuti sumber suara ber

anak saudara yang tadinya duduk kini mereka saling m

akan mantra, Hingga angin sangat lembut memutari

g memeluk mbah uti. "Mbah ... eneng opo? Opo mba

dok! Bukan iku ... nanti mbah

i dari wanita tua yang selalu mengikutik

epat ke arah kami mematikan semua lam

ah kakung yang ada pintu

h Estu, tergopoh-gopoh jalan ber

inya ia hanya memastikan jika tidak ada yang terti

undakku. Aku menoleh padanya dan bertanya, karena aku yakin dia pasti mengetah

Bisma bukannya menjel

ntuk lingkaran!" lagi-lagi m

... ntah kelebihan apa yang ada padamu sampai membuatnya memilihmu, tapi yang jelas ... siap nggak siap, kamu harus

g disini? Karena tidak ada yang bisa membuat ritual ini selain mbah kakung kalia

uk leherku terasa dingin sepert

an padaku?" tanyaku gemetaran karena men

uyutmu, Nur. Aku datang di saat kamu pinsan dan terlihat

lak karena tentu saja aku takut. Tapi baru saja mbah Estu mengatakan jika ak

erapa detik mene

dan menyatu pada jiwamu. Itu saja ... tidak lebih! Semakin kita menunda ritual penyatuan ini,

emupuk keberanian dan berharap semua

ngguk den

seseorang, terkadang juga kamu akan melihat roh penghuni tubuh orang lain sepertimu. Pokoknya kamu a

na jika aku nggak kuat, Mbah?"

pasti akan terbiasa, Nur! Tidak ada pi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka