IBU MERTUAKU ADALAH MAUT
gi, Dek?" tanyaku p
Mas."ja
ada lauk
telur itu saja yang bisa ki
nya, namun masih dapat ku lihat binar a
i macam apa aku ini, menginginkan makanan yang enak. Tap
angkan kamu saja tidak pernah protes, dan marah
u pasti bosan dengan makan telur mata
ok istri yang
menikah dengan Aisyah. Namun, kami masi
i, untuk memiliki seorang mahluk kecil. Sedangka
ribu perhari. Bukan aku tak mau memberi semua upahku pada Aisyah.
selalu datang ke tempat kerjaku untuk mengambil gaji anak sulungnya.
sejak saat itu aku pasrah jika sudah dalam genggaman ibu
miris, saat aku memberikan uang itu pada istriku. Namu
banyak, nanti manja, kalau bisa suruh dia kerja. Jangan ongkang-ongkang ka
isyah uang banyak, B
nah menyukai Aisyah.wanita itu
isa menjawab pertanyaan dari Ryan."Ya, intinya kamu itu jangan terlalu nurut sama Aisyah. Kalau istri sering
s itu ibu, karena ibu yang sudah melahirkan kamu, kalau tida
jasa ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan. Tapi, aku juga jadi haru
yang harus bertangung jawab, atas kehidupa
g lalu. Namun tak lama ibu, mengabarkan akan menikah lag
kedua anak tiri, Ibu Itu masih punya Bapak. Lalu
u, Ryan." Sen
an anak tirinya. Dia sama sekali tidak memikirkan perasaan putra kandungnya yang har
_
ah menepuk pundak ku, membuya
menyadari bahwa hanya ada satu piring
an ini hari senin,
g selalu menjalankan Sun
bisa memiliki Aisyah. Ia istri yang cantik luar dalam, dia tak pernah meningg
i dengan terus menatap wajah teduh yang me
__
bu mau b
yang datang kerumah langsun
a ibu k
Tanyaku sambil
makan telur mata sapi, ga
ng makanku yang hanya b
enarnya ibu mau ap
modal usa
Aisyah bagaimana? Mana ada ka
au kamu menikahi Marni." Ujar ibu
an Marni, janda kaya raya
u terpesona oleh paras tampan dan gagahku. Namun aku lebih m
waras, Ryan ini sud
boleh memiliki istri lebih dari satu bukan, maka ibu ingin kamu menikahi Marni. De
lum keinginannya terpenuhi. "Aisyah kamu izinkan dan
nunduk dan terdiam, mendengar permintaan gila ibu mertuanya. Hanya bisa me
inta sang suami untuk
mata dengan telapak tangan. Kemudia
ini ia berlalu tanpa pamit dengan hati yang terluka meninggalkan aku, dan ibu yang masih terpaku di ruangan ini. '
yuk kecerita
mereka tahu suam
ol ternyat
ambu