PENDEKAR KESASAR
23:00,
ke rumah lainnya dengan ringan nan cepat. Tak lama, i
membuka genteng bermerk Sokka di
genteng, smartphone di
rr
begini menghubung
dan membukanya dengan sekali usap. Sarung
banyak notifikasi pangg
Kenapa tak an
yang ternyata juga mengenakan masker hitam
yang jauh-jauh datang ke kota J untuk menyelidiki kasus pencabulan yang dilakukan oleh Gos Bedi. Kasus ini
ncabulan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Gos Bedi bersembunyi di komplek per
karena ada simpatisan masyarakat yang menghalang-halangi. Maka malam ini, polisi kerahkan tim gabungan
harus beradu cepat deng
i bangunan-bangunan perumahan bahkan villa, tetapi dari siaran
an menyingkirkannya. Demikian ia lak
enang besi, mudah saja Rau memotong k
e
lafon rumah. Mengeluarkan senter kec
i d
lafon lalu turun de
. Rau memeriksa satu pers
mpai di sebuah kamar terang oleh pencahayaan yang empat sisi
. Jangan-jangan ada ruang
au memeriksa s
i d
nawwir, ada sebuah saklar yang tam
ggg
geser menunjukkan sebuah
l
ng pintu besi tetapi
rpa
tenaga dalamnya ke te
ngg
embuka oleh kuatnya daya h
balik pintu bes
r di saku hodinya ketika tiba-tiba ia mendengar lan
e
em mentah yang dilayangkan kepadanya. Detik yang s
u
hh .
kesakitan
gang tinju lawan. Maka dengan sendirinya sosok tubuh p
ug
ok penyerang bangk
ok yang kini telah berdiri di hadapannya. "Dan kau Gos
an tatapan mata sangar penuh intimidasi. Belum lagi susunan gigi bawah yang
aku memukulimu!" Ra
ut
gat cepat hingga tak mampu
a
ng
tokkan beberapa gigi geraham dan membuat tubuhn
br
e lantai bahkan rak h
mfitnahmu? Atau kau benar-b
endekat lalu menarik kerah kaos
Sebentar lagi orang-orang akan
h Rau Lokajaya. Tetapi luput, karena pemuda itu telah lebih dulu mengelak
u
gh
amun berhasil menghantar rasa
tubuh, sembari tangan pegangi kema
an menyakitimu lebih dari ini!" Rau bertanya ding
tnya, Gos Bedi me
a apa, hah?! Tangkap! Tangkap Aku! Silahkan! Aku banyak memiliki koneksi orang dalam! Aku punya har
jarakanmu?" Rau sedikit meny
ak
ghantam tepat kepala bagian belakang Gos Be
i bergerak sebab kepalanya pecah. Darah anyir s
*
ul
pat! Di la
s Bedi dan langsung menuju lantai dua akibat
apat, mereka berhenti. Dua personel ber
Dua!
ak
daun pintu hingga
a
ya
ndapati sesosok tubuh tengkurap
semua r
menyebar, sementara dua
k tubuh si mayat. Ia bisa mengenali dari tahi lalat d