Death, Love and Life Phantom!
enghadiahi Daven bogem mentah tepat di wajahnya. Laki-laki i
ap Reima menunjuk ke arah Daven yang masih me
nya dengan satu patah kata ya
h Yuna bertanya pada Daven, lelaki itupun memalingkan muk
aat terakhir kau mengancingkan seragammu, sebelumnya aku tertidur." Y
asa sangat malu. Ia juga merasa sedikit canggung dengan Daven, mungkin seharusnya ia menjawab maafnya bukan hanya diam lagipula ini ses
onsel yang ada di dalam tas Yuna, ia pun me
embuatnya lega karena ternyata pertemuan dibatalkan, Lauren ketua dalam klub bahasa inggris tidak masuk hari ini. Yuna memandang keluar jendela, ia duduk di kursi paling b
a dan duduk. "Aku boleh duduk di sini?"
tu Reima terpilih menjadi seorang ketua kelas dan gadis itu sebelumnya
diri. Kelas dimulai, Reima sebagai ketua di kelas itu mengumpulkan tugas
ligus wali kelas mengulurkan tangan untuk menerima setumpuk tugas yang d
di dekat jendela, ti
g dengan tenang, Aline menerangkan sembari menulis rumus matematika pada whiteboard di depannya, sebelah tangannya memegang buku yang tebal. Beberapa kali ia
murid serahkan padanya. Sementara itu para murid menuju ruang ganti untuk berganti pakaian olahraga. Frey, seorang guru olahraga yang memiliki
a Yuna menuju sekelompok gadis yang sedang berkerumun ta
knya mungkin ia masih hanya berdiam menunggu jika ada yang mau berkelompok dengannya. Dengan riang mereka mulai bermain, Frey sibuk mengamati dengan catatan ditangannya. Dari sebuah jendela kelas di lantai tiga
ngsan setelah merasakan kram di perutnya, semu
n tubuh Yuna, Frey dengan sigap menggendongnya menuju UKS dan Reima
hat?" tanya wanita bernama Rachel yang
ba ia mengaduh kesakitan pada perutnya," jelas
ua orang itu menurut dan kembali ke lapangan. Rachel duduk di samping Yuna yang masih berbaring. Wanita itu meletakkan kompres air pana
langkah teratur berjalan ke arah Yuna duduk di bagian samping Ranjang. Dengan penuh arti matanya menatap pada wajah Yuna yang masih terpejam, tangannya membelai menyingkirkan anak rambut y
ia keluar melompat dari jendela uks dan tak sengaja menyenggol vas bunga yang terletak di ata
nya?" Pintu terbuka tatkala Reima masih berdebat mengenai pintu yang terkunci. Yuna
intunya? Kami khawatir tahu!" c
pakah kalian yang membaw
rterima kasihlah padanya," ujar Reima. Suasana uks yang semula sepi kini ramai dengan kehadiran Reima d
terduduk bersandar pada dinding luar uks. Pandangannya menerawang jauh, bibi