Break Up Effect
anya. Dia sudah mencoba tidur sejak jam 10 tadi dengan berbagai cara. Scroll sosmed, memb
ibatkan dia jadi susah tidur sekarang. Satu-satunya hal yang mungkin
ia jadi sulit tidur. No, mungkin hanya karena Aruna masih sakit hati saja dengan semua y
ra mudah bagi Aruna. Sebesar apapun perasaan Aruna kepadanya, tapi ke
snya Aji yang merasa malu, tapi entah kenapa setiap berada di kantor,
emilih resign daripada harus meladeni pertanyaan random dari semua orang perihal apa yang
ia lebih memilih pekerjaannya walau harus tiap
ng
a meraih ponselnya. Dia mencebik mendapati notifikasi dari sosial media. Notifikasi dari orang yang
ram dari akun Aji. Aruna ogah membukanya, karena dia
ih tinggi dari tinggi badan
a menyentuh notifikasi tersebut. Postingan story Aji, yang sedang
karena dia tanpa sengaja membuka postingan Aji. Ahhh ... gagal su
buhnya dengan selimut. Sumpah, Aruna merasa kehilangan muka. Aji pasti sedang ber
suc
*
har
aran harus bangun pagi hari ini. Dia harus tetap berangkat ke kantor. Putus dari Aji bukan berarti
ng berada di meja makan, tapi Aruna belum juga menghabiskan sarapannya. Padahal, biasanya, dia ha
na. Perempuan berkacamata dan terlihat cerdas ini
udah kayak apa," jawab Aruna sambil meletakkan jari telunju
a?" tanya Gita lagi dengan nada heran. Aruna memang masuk kamar lebih
r." Aruna bukannya tidak tahu, dia hanya mencoba menutupi semuanya dari sang Ibu. Walau mata s
kembali meneliti wajah Aruna, seakan berusaha
l membuatnya dihadiahi tatapan bingu
runa to the point. Dia sangat penasaran hin
ma bakal tahu apapun yang terjadi sama anak
mengawasi semua kegiatan dan pergerakan Aruna, selama berada di luar rumah? Pikiran
Aruna yang bocor di depan mamanya karena mulut lemes perempuan itu. Untung teman, kalau bukan mungkin mereka sudah b
engan nada curiga. Walau sebenarnya di
punya pilihan lain selain jujur sama mama kan
obrol dengan mamanya. Jadi nggak heran, rahasia sebesar apapun d
dak cerita apapun soal hubungan Aruna dan Aji yang sudah kandas
sih main rahasia-rahasiaan s
en, mama kepikiran sama masalah aku juga. Masalah mama aja ud
an, mama menganggap anak mama at
Aruna tak ingin semakin merepotkan Mamanya. Aruna juga
gak minta kamu untuk segera menikah. Nikmati saja hidup kam
sisi, dia juga merasa hatinya sesak. Mamanya tidak mendesaknya untuk segera
a mendalam, ketimbang apa yang Aruna alami sekarang. Tapi Aruna yakin, I
ahkan dengan senyuman yang tak pernah pudar.
*